Danau Raja, Peninggalan Kerajaan Melayu Indragiri

Danau Raja, Peninggalan Kerajaan Melayu Indragiri – Liburan akhir tahun 2019 yang lalu, disaat postingan sosial media penuh dengan cerita liburan teman-teman baik ke luar kota maupun luar negeri dan ada juga yang memilih mudik. Namun, di saat itu kami malah bingung mau kemana. Karena kerjaan pak suami yang cukup padat kalau akhir tahun. Akhirnya pak suami, memilih memboyong untuk kunjungan kerja ke unit Rengat. Dah lah, tak mengapa ikut abinya kerja. Toh, yang penting bisa ke luar rumah dan bisa buat status OTW. Uuupppsss… Hehehe…

PENINGGALAN KERAJAAN INDRAGIRI

Rengat adalah ibukota kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Kamu bisa menuju kesini dengan jarak kurang lebih 4 jam dari kota Pekanbaru. Walaupun rengat termasuk kota yang terbilang kecil, namun bisa dibilang cukup ramai.

Selain itu di kota Rengat ini juga terdapat peninggalan Kerajaan Melayu Indragiri yaitu Danau Raja. Danau Raja yang konon sebagai tempat mandi putri-putri raja di zaman Kerajaan Melayu Indragiri dan kini dijadikan salah satu objek wisata andalan kota Rengat.

Di saat sore ataupun akhir pekan, Danau Raja ini seperti magnet tempat berkumpulnya warga Rengat dan wisatawan dari kota lainnya untuk duduk-duduk santai sambil menikmati air kelapa muda di tepi danau yang rindang karena masih banyak perpohonan besar. Itulah yang kami lakukan kemarin, menghabiskan waktu senja di sana lalu berkeliling kota Rengat. Di sisi lain bagian tepi danau ini tampak juga beberapa orang memancing ikan di sana.

Apalagi ketika hari minggu atau moment-moment tertentu. Di sekitar danau Raja dijadikan lokasi diadakannya acara-acara besar yang diadakan oleh pemerintah Kota Rengat.

Sebelumnya Danau Raja ini bernama Danau Selikuyang yang berarti tanjung. Proses pembentukannya sendiri konon merupakan proses evolusi alam, dimana terjadinya pendakalan Sungai Indragiri yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari Danau Raja ini.

Namun, waktu proses pembentukan sehingga menjadi sebuah danau tidak ada yang tahu pasti. Mitosnya yang kami dapat dari staf abinya yang merupakan orang asli rengat, katanya dibawah danau ini ada lobang besar yang mengarah ke Sungai Indragiri. Karena itulah Danau ini tidak akan meluap saat hujan.

REPLIKA ISTANA KERAJAAN INDRAGIRI

Di tepi danau raja ini dahulu pernah berdiri sebuah Istana Kerajaan Indragiri, pada masa kepemimpinan Sultan Isa Mudoyat Syah ke-24 pada Abad 18. Dari sinilah danau ini dimanfaatkan sebagai tempat mandi anggota kerjaan Indragiri tersebut. Tapi kerajaan itu sudah roboh dan beberapa orang bilang saat Danau Raja ini surut maka akan terlihat bekas bangunan belakang Istana Kerajaan Indragiri tersebut.

Namun kamu sebenarnya tidak perlu menunggu air Danau surut, karena di sekitar Danau Raja ini sudah dibangun Replika dari Istana Kerajaan Indragiri. Sayangnya Replika Istana ini tampak kurang terawat dan kita juga tidak bisa masuk ke dalamnya. Jadi saat itu, kami hanya melihatnya dari luar saja.

Oh ya, di seberang jalan depan danau ini kamu bisa menemukan Hotel Danau Raja. Namun, kami tidak menginap di sana karena kantor suami cukup jauh dari pusat kota. Jadi kami memutuskan untuk menjadi hotel yang terdekat dengan kantor.

Begitulah sebagian besar kisah travelling ala kami. Berawal jadi “satpam”nya abi yang sedang dinas luar kota saat weekday dan berakhir dengan cerita jalan-jalan di hari weekendnya.

Selalu ada oleh-oleh yang kami dapat dari perjalanan kami tersebut. Terutama mengedukasi anak-anak kami. Seperti ini, bahwa indonesia itu memiliki banyak kerajaan salah satunya Kerajaan Melayu Indragiri dan juga peninggalan sejarah lainnya seperti Candi Muara Takus yang berada di Riau ini. Bagaimana tertarik mengunjunginya?