

Jika kamu sedang berkunjung ke Riau atau Sumatra Barat tidak ada salahnya untuk berkunjung ke situs candi Budha satu ini. Ya, Candi Muara Takus yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII koto, kabupaten Kampar, Riau ini memang berada di perbatasan Riau-Sumatera Barat. Jika dari Pekanbaru sekitar 135 kilometer atau sekitar 2,5 jam perjalanan. Kalau dari Pekanbaru sebelum Kelok Sembilan.
Saya termasuk orang yang suka berkunjung ke situs dan bangunan bersejarah salah satunya candi. Karena selain untuk jalan-jalan, hal ini juga bisa sebagai ajang mengajarkan duo AuRA tentang sejarah, keunikan Indonesia, keindahan alam, dan lainnya.
Sayangnya tidak seperti pulau jawa yang memiliki banyak candi sebagai peninggalan pada zaman dahulu. Seperti yang sudah saya kunjungi waktu kecil dulu yaitu candi Borobudur, Candi prambanan, Candi Mendut, Candi jago, dan lainnya. Namun, di Pulau Sumatra hanya ditemukan beberapa candi saja. Nah, salah satunya Candi Muara Takus ini.
Sudah sejak tahun lalu waktu baru pindah ke Pekanbaru, saya ingin mengunjungi cagar budaya satu ini. Karena selama ini memang belum pernah melihat Candi di Pulau Sumatra. Walaupun di Sumatera Selatan juga terdapat candi yang cukup terkenal yaitu Candi Bumi Ayu. Tapi belum berkesempatan ke sana karena jaraknya yang cukup jauh.
Lah memangnya Candi Muara Takus ini dekat? Sebenarnya cukup jauh juga. Hanya saja saat berkesempatan jalan-jalan ke Sumatera Barat, jalan ke Candi ini akan kami lewati (karena letaknya di perbatasan Riau-Sumbar). Nah, saat Januari 2020 kemarin. Akhirnya jadi juga mengunjungi candi ini bersama dengan nenek dan pakciknya duo AuRa.
SEJARAH CANDI MUARA TAKUS
Candi muara Takus ini merupakan candi Budha tertua yang ada di pulau Sumatra. Berdasarkan info dari pakar purbakala, belum bisa ditentukan secara pasti kapan didirikannya situs candi ini. Namun yang pasti Candi Muara Takus ini sudah ada pada zaman keemasan Sriwijaya yaitu kisaran abad ke-4 sampai abad ke-11. Konon, candi ini pernah menjadi pusat peradaban dan tempat untuk ritual keagamaan.
Situs Candi Muara Takus ini dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter, yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok ± 80 cm,. Sedangkan untuk bagian luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer, mengelilingi kompleks situs percandian Muara Takus ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan.
Untuk Asal usul nama candi ini terdapat dua pendapat. Pertama menyatakan bahwa Takus merupakan nama salah satu anak sungai yang bermuara di Sungai Kampar Kanan. Sedangkan perdapat kedua menyatakan Takus itu berasal dari bahasa Cina yaitu Ta = besar, Ku = tua, dan Se = candi/kuil. Yang jika digabung menjadi candi yang besar dan tua yang terletak di sekitar muara sungai.
MENGENAL BAGIAN KOMPLEK PERCANDIAN MUARA TAKUS
Kompleks percandian Muara Takus ini merupakan salah satu situs cagar budaya yang dilindungi oleh UU no 11 Tahun 2010. Di dalam kompleks ini terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan Candi sulung /tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Berikut sedikit penjelasannya yang saya ambil dari batu deskripsi yang ada di Candi Muara Takus :
>> Candi Tua (Tua Temple)
- Merupakan bangunan terbesar dibandingkan dengan candi lainnya. Berukuran 32,80m x 21,80 m dan tinggi 8,5 m.
- Terletak di Kuadran Barat halaman Candi.
- Bangunan berbentuk empat persegi. Bangunan terbagi 3 bagian yaitu : pertama tinggi 2,37 m, kedua tinggi 1,98 m, dengan tinggi bangunan 8,5m.
- Undakan terdapat di sisi Barat dan sisi Timur dengan Lebar 3,08 m dan 4 m.
- Bagian dasar bangunan berbentuk lingkaran dengan diameter kurang lebih 7 m dan tinggi 2,50 m. Ukuran pondasi bangunan Candi 31, 65 m x 20,20 m. Pondasi ini memiliki 36 sisi yang mengelilingi bagian dasar.
- Bahan banguna terdiri dari susunan bata dan balok-balok batu pasir, plester, dan pelipit-pelipit tertentu.
- Jenis bangunan termasuk bangunan masif, yaitu tidak mempunyai ruangan pemujaan.
- Fungsi bangunan adalah sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.
>> Candi Bungsu (Bungsu Temple)
- Bangunan bentuknya mirip Candi Tua hanya saja bagian atas berbentuk segi empat.
- Letaknya di sebelah Selatan Candi tua dan di sebalah Barat Candi Mahligai.
- bangunan berbentuk empat persegi dengan ukuran 7,50 m x 16,28 m. Pondasi bangunan memiliki 20 sisi dengan bangunan 6,20 m.
- Bahan bangunan si sebelah Utara dari batu pasir pasa, di sebelah Selatan (bagian belakang) terdiri dari batu bata. kedua bangunan tidak berupa garis lurus tetapi mengikuti profil bnagunan yang terbuat dari batu pasir. Bangunan ini unik karena memiliki dua stupa, di bagian Utara stupa tungga berukuran besar dan di sebelah selatan terdapat stupa yang dikelilingi delapan buah stupa kecil.
- Mempunyai dua karakter susunan stupa pada satu platform, memiliki kongurasi yang mirip dengan Candi Asoka di India.
- Fungsi bangunan sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.
>> Candi Mahligai (Mahligai Temple)
- Bangunannya dianggap relatif masih utuh. Denah bangunan berbentuk naujur sangkar 7 m x 7 m dan terdapat penambahan tampilan di sisi Utara. Mempunyai 28 sisi. Pada bagian atas terdapat ornamen lotus ganda dan dibagian tengahnya bangunan menara silindris dengan 36 sisi bebrbentuk kelopak bunga pada bagian dasarnya
- Letaknya di sebelah timur Candi Bungsu.
- Di bagian penampilan terdapat undakan untuk naik ke bagian selasar candi.
- Bagian bangunan terdiri susunan batu bata dengan sisipan balok-balok batu pasir untuk bagian tertentu (diperkirakan paling tidak mengalami 2 tahapan pembangunan).
- Bentuk bangunan merupakan stupa tinggi berbentu menara, terdapat batu ftragmen bangunan bergambar vajra dilengkapi dengan bijamantra dengan tulisan Nagari.
- Kelengkapan struktur candi paling bagus diperkirakan pada ujung menara terdapat stupa dengan segala kelengkapannya, tinggi stupa mencapai 14m.
- Mulai dipugar pada tahun 1978-1983.
- Fungsi bangunan adalah sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.
>> Candi Palangka (Palangka Temple)
- Denah dasar bangunan berbentuk empat persegi berukuran 5,85m x 6,60 m.
- terletak 3,85 m di sebelah Timmur Candi Mahligai. Pada sisi utara bangunan terdapat undakan, dan terdapat tangga yang telah rusak.
- Sebelum dipugar kaki bangunan terbenam sekitar 1 m, dan mulai dipugar sejak tahun 1987-1989.
- Bahan bangunan di sebelah timur terbuat dari susunan batu bata merah.
- Tinggi bangunan 1,45 m.
- Fungsi bangunan adalah sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.
Oh ya untuk akses ke Candi Muara Takus ini belum ada transportasi umum. Jadi hanya bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi. Dari jalan raya Kampar, terbilang cukup jauh sekitar 30 menit perjalanan untuk masuk ke desa Muara Takus yang menjadi lokasi candi ini.
Untuk masuk ke komplek percandian Muara Takus ini tidak dipatok harga tiket resmi. Hanya uang sukarela saja yang digunakan untuk menunjang perawatan candi. Jadi jangan heran untuk fasilitas masih tergolong rendah. Tapi syukurnya untuk bagian candinya sendiri cukup terawat.
Kalau kamu sudah pernah berkunjung ke Candi? Cerita yuk di kolom komentar.
21 Komentar. Leave new
belom pernah kak aku kesana. seru ya kak, di satu komplek ada banyak jenis candi didalamnya. jadi sekali mendayung, 2 3 pulau terlampaui hehehe. semoga nnti bisa berkunjung kesana juga ya kak. aamiin
Aamiin. Aku pun nak juga..
Ikut lah.. atau sama-sama kita ke sana ya.. biar hemat ongkos perjalanan. Hahahaha
Ternyata Candi Muara Takus masih terawat dengan baik, ya. Tentunya pernah dilakukan restorasi besar-besaran agar bisa seperti sekarang ini.
Semoga saya ada jodoh ke sana, suatu saat. AAmiin
Yang selalu terbayang di otakku mengenai candi Muara Takus ini adalah Muara Tikus he..he… Pas baca dan tahu asal bahasa Takus jadi paham.
Riau ini jadi salah satu provinsi yang pengen banget aku kunjungi. Banyak banget tetanggaku yang di Lampung, merantau ke Riau dan jadi orang Riau.
Aku udah pernah ke Borobudur dan Prambanan, selalu menarik kalau berkunjung ke candi. Kalau aku seolah2 ada dalam cerita sejarah masa lalu. Kalau candi muara Takus aku baru baca dalam buku sejarah aja. Belum pernah kesana. Semoga nantinya ada rejeki nya bisa berkunjung entah kapan.
Ternyata Sumatera pun punya candi ya kak. Aku pikir cuma Jawa doank.
Nanti kapan main ke Riau, bisa lah aku melipir ke mari.
Wah aku udah lamaaaaaaa banget ga main ke candi mba. Terakhir itu waktu 2014 yang lalu kalau nggak salah. Jadi pengen juga ngajak anak ke candi. Semoga pandemi segera berlalu ya biar kita bisa jalan-jalan lagi. Amin
Baru tahu kalau di perbatasan Riau dan Sumbar ada candi Takus ini. Padahal sering ke Pekanbaru. Semoga setelah pandemik diberi kesempatan untuk bisa ke Candi Takus. Aamiin
Belum pernah ke candi di Sumatera. Baru candi Borobudur dan Prambanan aja yang pernah saya kunjungi. Kalo ngeliat candi itu jadi terbayang betapa hebat kerajaan yang ada di jaman dulu sampai bisa membangun candi yang usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebenarnya di Sumatera tepatnya di Jambi ada kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara..Candi Muaro Jambi. Tapi letaknya masih tercecer gabung dengan pemukiman dan pengelolaannya belum sebaik di Jawa.
Saya sudah ke berbagai candi, kalau ada candi dan peninggalan sejenis di tempat yang saya dan keluarga kunjungi biasa kami singgahi. Soalnya suami saya penyuka sejarah termasuk candi ini. Jadi pasti mampir biasanya..:)
Semoga lain waktu kami bisa ke Candi Muara Takus ini.
Kalau Candi Muara Takus pernah baca di buku-buku sejarah zaman masih sekolah, kl Candi Palangka baru baca, ternyata dekat ya lokasinya dg Candi Muara Takus ini, btw ada hubungannya dg kota Palangkaraya gak ya.
Aku belum pernah kesana euy kayaknya enak ya tempatnya sunyi gitu terus bersih pula. Semoga bisa ke Candi Muara Takus juga.
Aku belum pernah kesana euy kayaknya enak ya tempatnya sunyi gitu terus bersih pula. Semoga bisa ke Candi Muara Takus juga. .
saya suka sekali bangunan sejarah terutama candi kalau ada disana seperti masuk lorong waktu membayangkan jamn dulu hehehe..sepertinya terawat sekali ya mbak candi Muara Takus ini..semoga sy kesampaian deh berkunjung ke sini
Alhamdulillah candinya masih terawat dengan bagus ya kak, sudah sering dengar tentang candi ini tapi belum sempat lihat secara langsung ke sana
Penampakannya sepi mba..
Gak rame ya wisatawan yang ke sana?
Cuma lernah liat gambarnya di buku buku sejarah.
Poto asli saya liat di sini tempatnyabmba dyah
klo kesana akan ada yg ngejelas2in gk ya kak?
klo kesana akan ada yg ngejelas2in gk ya kak? soalnya akan lebih lengkap liat benda sejarahnya sekalian ada yg nyeritain/jelasinnya yakan
Kalau kakak khusus ke candinya belum pernah, tp kl KKN selama 2 bulan di desa dekat Candi Borobudur, Magelang, pernah, hehehe
Di Sumatra saya blm pernah. Di sumatra utara ada juga kan, di padang lawas. Tp saya blm pernah juga. Tapi menarik sih jadi tau sejarah ??
Aku baru 2x ke Candi, itupun yg terkenal itu, hehehe semoga ada kesempatan nih buat kesini yaa, belum pernah euy ke Riau / Sumatra Barat