Jika kebanyakan orang travelling karena emang niat dan sengaja menabung. Tapi kalau kami travelling saat panggilan SK kerja suami memanggil. Wkwkwk… Jadi travellingnya sambil ngangkut barang serumah. ??
Ketika memutuskan menikah, kami tidak pernah berpikir jalan hidup kami akan seperti ini. Maklum saja, saya dan suami tuh tipe anak rumahan, yang setamat kuliah langsung kembali ke tanah kelahiran dan bekerja di sana. Tapi kenyataannya saat lima bulan setelah menikah dan hamil anak pertama, perjalanan hidup nomaden kami di mulai.
BTW udah pada tahu belum apa itu nomaden? Kubisikin ya, “Bangsa Nomaden atau bangsa pengembara, adalah berbagai komunitas
masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke
tempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin, daripada
menetap di suatu tempat.” (Wikipedia)
Bedanya kalau dulu orang terpaksa nomaden karena berburu atau mengikuti musim tumbuhan liar, kalau di zaman sekarang karena tuntutan pekerjaan yang berpindah-pindah. Tapi intinya sama sih, menjemput rezeki Allah.
masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke
tempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin, daripada
menetap di suatu tempat.” (Wikipedia)
Bedanya kalau dulu orang terpaksa nomaden karena berburu atau mengikuti musim tumbuhan liar, kalau di zaman sekarang karena tuntutan pekerjaan yang berpindah-pindah. Tapi intinya sama sih, menjemput rezeki Allah.
Ini memang kisah kami bisa menikmati tinggal di beberapa kota di pulau Sumatra, tapi mungkin saja bisa jadi inspirasi kalian buat jalan-jalan mengunjungi kota-kota ini.
1. Kota Muara Enim, Sumatra Selatan
Inilah kota dimana kisah kami berawal. Lahir, besar, sekolah dan menikah di kota ini. Sebuah kota kecil di sumatra selatan yang terkenal dengan tambang batu baranya. Untuk tujuan wisata di kota Muara Enim masih sangat kurang. Hanya ada beberapa yang bisa kamu datangi dan itupun berada di desa-desanya yang berjarak tempuh 1-2 jam dari ibukota kabupatennya seperti tambang batu bara, goa putri, air terjun bedegung, dsb.
Islamic Center Kota Muara Enim |
Air terjun bedegung |
2. Metro, Bandar Lampung
Tujuan pertama hijrah kami pada tahun 2012-2013 adalah Kota Metro . Kota yang berjarak 52 km dari Kota Bandar Lampung serta merupakan kota terbesar kedua di provinsi Lampung. Tak lebih dari 8 bulan kami di kota ini. Aku sering kali merindukan kota ini. Kotanya begitu tenang dan biaya hidupnya juga murah. Di sana penduduknya mayoritas trasmigran dari pulau jawa, jadi jangan heran kalau di pasar banyak yang menggunakan bahasa jawa bahkan orang cinapun disana tak jarang berkomunikasi dengan bahasa jawa.
Kotanya dikelilingi dengan banyak sawah bahkan kontrakan kamipun MEWAH (mepet sawah). xixixi.. padahal kami tinggal masih termasuk di tengah kota. Kalau wisata kami sangat suka jalan ke sawah, rasanya adem liat yang ijo-ijo dan nyore di taman kotanya, untuk sekedar nongkrong atau naik delman.
Gerbang selamat datang Kota Metro |
Saat naik delman dengan Auni kecil |
Jalan pagi di Taman Kota Metro |
Saat tinggal di metro ini, kami juga beberapa kali juga mengunjungi Kota Bandar Lampung. Karena jaraknya cukup dekat, Metro-Lampung bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam saja. Apalagi kalau pas suami meeting, kami suka ikutan. Kota Bandar lampung memiliki banyak objek wisata. Pantainya bagus-bagus lo, bahkan ada wisata bawah airnya juga. Tapi sayang kami belum sempat mengunjungi pantainya. Next.. kami berharap bisa pindah lagi kesana.
3. Kota Palembang, Sumatra Selatan
Siapa yang tak tahu dengan kota palembang? Ibu kota provinsi Sumatra Selatan yang begitu terkenal dengan sungai musi, jembatan ampera dan pempeknya. Sebelumnya kami sudah pernah tinggal disini karena memang saat kami kuliah di Universitas Sriwijaya yang memang berada di kota ini.
Kota terbesar kedua di Pulau Sumatera ini menyajikan tempat wisata dengan objek utama sungai musi dan tempat olahraganya. Palembang memang sering sekali menjadi tempat even-even olahraga baik nasional maupun internasional. Selain itu ada juga taman punti kayu, kuto besak, pulau kemaro, dan lainnya.
Gelora Sriwijaya Jakabaring |
Pulau kemaro |
Tapi kalau kami, yang paling sering adalah menikmati sore dan malam duduk di area Benteng kuto besak sambil makan mie tek-tek. Selain murah meriah, tempatnya juga dekat dengan rumah kami.
Ampera dan Sungai Musi di waktu senja |
Berada di depan air mancur yang menghadap ampera |
Tapi jangan heran ya kalau ke palembang merasakan macet. Karena memang kotanya berpenduduk cukup padat. Kami tinggal di sini dari tahun 2013-2014 selama 11 bulan.
4. Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan
Suatu kota madya paling barat wilayah provinsi Sumatra Selatan yang berbatasan langsung dengan provinsi bengkulu dan jambi. Kami tinggal di kota ini selama 1 tahun 5 bulan dari tahun 2014-2016. Kota Lubuk linggau memiliki wilayah yang dikelilingi bukit. Salah satu objek wisatanya adalah bukit sulap. Di sini kita bisa melihat Kota Lubuk Linggau dari atas.
Saat berada di bukit sulap |
Selain wisata bukit ada juga wisata air terjun temam dan danau aur yang tak begitu jauh dari pusat kota. Dan saat sore dan malam kamu juga bisa duduk santai di sekitar masjid Agungnya. Karena di area luar masjid banyak orang menjual kuliner. Selain itu juga walaupun kota madya, lubuk linggau sudah punya bandara sendiri loh. Dan kemarin saat ngajak anak-anak melihat pesawat disana, mereka selalu punya impian untuk bisa naik pesawat. Dan memang akhirnya terwujud.
Danau Aur |
Air Terjun Temam |
Masih sangat mudah menemukan sawah |
Masjid Agung As Salam Lubuk Linggau |
5. Kota Medan, Sumatra Utara
Sejauh ini, di Kota Medanlah kami terlama berdomisili. Dari tahun 2016 sampai saat ini 2019. Tepat 3 Tahun sudah kami berada di kota terbesar di pulau Sumatra. Objek wisata di kota medan sebenarnya terbatas hanya seputar mall dan taman saja.
Makanya kami sering ke daerah lainnya untuk berwisata seperti beberapa pantai di area pantai cermin kabupaten serdang berdagai; vihara lumbini di berastagi; danau toba, simarjarunjung, dan sidamanik di kabupaten Simalungun; Siantar Zoo di siantar; Masjid bakrie di kabupaten asahan; dan lokasi wisata lainnya.
Masjid Raya Al Mashun Medan |
Taman rusa USU |
T-Garden |
Istana Maimun |
Bermain di pantai |
Ditaman sei percut bisa lihat merak |
Kebun teh sidamanik |
Vihara Taman Lumbini Brastagi |
Pantai Bali Lestari |
Taman Percut Sei Tuan |
Simarjarunjung dan danau toba |
Di tahun ini, 7 tahunan kami menjalani penikahan dan sudah menikmati hidup di 5 kota. Dan next sekejap lagi bakal hijrah ke kota lain lain. So.. Nikmatnya hidup nomaden jadi pengalaman travelling ala kami. Bedanya travellingnya bawa barang serumah.
52 Komentar. Leave new
Seruuuuu kali ya kak dyah.
Suami awak diajak berkelana gak mau, he heheheh
xixixi, seru kak jadi banyak tahu daerah di indonesia.
Kapan ya saya bisa keliling indonesia?? ? Hihi jdi traveling
Kalau kami karena tuntutan pekerjaan suami bang. Dan baru keliling sumatra aja
BG-BE-BG-BG-BK…… bersiap untuk B yg lain ya sweety
wkwkwk.. tumbennya bapak satu ini komen. Siap honey, kami ikut berkelana bersama abi.
Waktu di Palembang saya belum pernah ke Pulau Kemaro nih padah penasaran juga, klo di Medan ke Simarjunjung yg belum pernah hihi
Ayo kk, jalan-jalan ke simarjunjung. kalau sekarang pasti udah bagus. Kami ke sana kemarin dua tahun lalu. Masih baru buka bener
wahh… mau pindah lagi kah mba dyah?
hiks..
HIks.. insyaAllah iya kk..
Asik banget kak bisa jalan-jalan. Karena SK juga. Jadi bisa banyak ulasan di setiap kota. Alfie jadi pengen ke Palembang lah. Hehehe
Iya bang, Jadi banyak cerita dan pengalaman bang. Cocok juga kayaknya untuk jadi travel blogger wkwkwk…
Waduhh kalo pindah lg wajib buat perpisahan donk hehehe
Hiks…. kemarin kan dah pamitan kk.
Bisa pindah nieche jadi traveling parent eh… traveling blogger kayakya kakak ?
wkwkwk.. bisa jadi oem.
Justru asyik donk kakak, bisa keliling Indonesia, dibayarin lagi pakai gaji. Hihihi.
xixixi.. tapi lumayan juga kk. Packing barang dan mindahin anak sekolahnya.
wah nomaden juga jadi banyak pengalaman ya mba ke sana kemari 🙂 alhamdulilah disyukuri jadi punya pengalaman juga pernah tinggal dikontrakan mewah hehehe mepet sawah :p
xixixi.. iya banget mbak.
Aku belum ada kesempatan buat menginjak Sumatera mbak 🙁
Moga tahun ini rezeki bisa ke sana 😀
Wah emang ada serunya ya pindah2 kerja gtu bisa sekalian jalan2 dan melihat "dunia baru" 😀
aamiin.. Aku malah pengen tinggal di jawa mbak. udah lama gak kesana. 😀
PIndah pindah gitu senang karena dapat pemandangan baru yang mneyenangkan dan juga teman baru ya. Tapi pas pindahan itu yang agak ribet ya. Ditunggu pengalaman lainnya ya mba 🙂
Segala sesuatu pasti ada plus minusnya mbak. heheh..
plus minus ya kak hidup nomaden. enaknya kita bisa punya pengalaman tinggl dibeberapa kota. ga enaknya kalo urusan pindahan sekolah anak haha ribet kan.
iya banget kk. Ini aja kami lagi dipusingkan anak gadis yang tahun ini mau masuk SD tapi belum ada kepastian sampai saat ini. padahal sekolah-sekolah banyak yang udh tutup pendaftarannya.
Aku baru ke Palembang doang mba, yg lainnya beluuuum, hiks. Pengen nangis deh rasanyan liat blogpost ini, mupeeeng, semoga somedays bisa juga keliling2 bukan cuma sumatera tapi semua pulau di Indonesia, aamiin
Aamiin.. Indonesia itu menakjubkan. Banyak hal yang bisa kami temukan melalui hidup nomaden ini mbak. Btw ngapain ke palembang mbak? aku asli sumsel.
Suka sukanya ini ya kak,, tapi InsyaAllah dimudahkan positifnya senang bisa traveling bersama keluarga
iya kak.. seru juga bisa berkelana.
Banyak sekali pengalaman hidup nomadennya mba. Bertemu banyak orang dengan adat dan tradisi yang berbeda. Memperkaya ilmu juga. Asyik travelingnya.
Bener banget mbak, banyak hal yang bisa kami ceritakan juga saat mudik. wkwkwk…
Menurut daku traveling sekalian pindahan itu yang paling seru, hahah, lebih enjoy kan nggak buru-buru
Iya mbak.. wkwkwk.. cuma lebih capek sih packing barangnya.
Travelingnya seru banget nih, menjelajah. Jadi kita juga tau tentang daerah sekitar ya mbak, anak-anak juga pasti senang sekali.
Iya mbak, jadi pengalaman berharga mereka. walaupun mereka nanti gak sepenuhnya ingat.
Seru banget mbak travelingnya. Bukan bawa koper lagi, tapi seisi rumah. Hihi. Kalau anak masih kecil atau hidup masih berdua kayaknya enak ya nomaden, taoi kalau anak udah mulai gede harus mulai mikirin sekolahnya ya..
Iya mbak, 4 kali pindah seblumnya masih enjoy coz anak belum sekolah. Pindah kali ini yang rada pusing.
Asyik ya Mbak bisa berpindah2, jadi bisa banyak pengalaman hidup di berbagai daerah.
Tapi pasti rempong banget ya saat packing dan unpackingnya, hehehh.
Lalu, kalau nanti anak2 udah sekolah, apa akan tetap nyaman berpindah2 Mbak? 🙂
Liat nanti kalau itu mbak. TApi saya dan suami lebih nyaman bersama daripada LDM. pendidikan anak sebenernya ada solusi misalnya homeschooling or boarding school
Nomaden dengan pengalaman melihat indahnya Indonesia, patut di syukuri yaa mba. Aku pingin juga deh begitu, tapi kemudian urusan sekolah anak jadi pikiran, maju mundur deh jadinya
Kami juga berpikir gitu mbak. Sekolah anak-anak. Tapi mudah-mudahan ada solusi terbaik nanti.
Ini sih paket lengkap ya, travelling dapat gaji bersama keluarga. Hihi
Seru banget Mba tempat tempat wisatanya..
Luar biasa ya Mba Indonesia dengan segala pesonanya..
Ini yg namanya rejeki ya mbk. Btw, itu viharanya dan pulau kemaron mirip beberapa spot yang ada di Singapura.
Wah keluarga perantau nih, setrong banget karena pindah rumah antar kota atau provinsi itu pasti menguras tenaga dan juga biaya.
The valley of Valbona is one of the most beautiful out there. The nature and the panoramic view capture the interest of every tourist that walks through this beautiful place Albanian Valleys
Delicious food, beautiful nature, amazing people what more do you want from a country!! Everyone should visit the Albanian Alps. Amazing Albania
Waaahhh lumayan membantu ni dyah artikel nya, kami sering bingung klo libur mau jln kemana, paling mall lagi mall lagi ternyata di medan banyak tempat wisata nya jg ya