![SDM unggul](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2019/12/thinking-of-you23-1024x727.jpg)
![SDM unggul](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2019/12/thinking-of-you23-1024x727.jpg)
“Kita memasuki era, dimana gelar tidak menjamin kompetensi.
Kita memasuki era, dimana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya dan bekerja.
Kita memasuki era, dimana akreditasi tidak menjamin mutu.
Kita memasuki era, dimana masuk kelas tidak menjamin belajar.”
Begitulah petikan pidato Pak Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan RI pada acara pelantikan rektor Universitas Indonesia tanggal 4 Desember 2019 kemarin. Entah mengapa, kata-kata ini sangat mengelitik jiwa saya sebagai seorang ibu yang mencintai dunia parenting dan pendidikan.
Begitupun dengan pidato beliau saat Hari Guru, bulan lalu. Mungkin karena itulah yang saya rasakan. Saya merasakan secercah harapan di dunia pendidikan. Bukan hanya sekedar mendukung program pemerintah saat ini yang mengambil tema “SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU” tapi demi meningkatkan kualitas SDM di masa kini dan masa depan.
Memasuki era industri 4.0 ini kemajuan infrastruktur tidaklah cukup. Dibutuhkan dukungan dari peningkatan Sumber Daya Manusia. Menurut saya, SDM yang unggul itu adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia untuk bisa menjadi negara maju dan produktif di era industri 4.0 ini. Karena negara-negara yang menguasai teknologi saat ini, jelas memiliki pendidikan yang berkualitas demi menciptakan sumber daya manusia yang siap bekerja dan berkarya di era persaingan yang semakin dinamis ini. Oleh karena itu, hendaknya industri merangkul dunia pendidikan demi mewujudkan sumber daya manusia yang unggul tersebut.
Berdasarkan artikel dari databoks.katadata.co.id yang mengambil data dari Sensus Penduduk Antar Sensus (Supar 2015) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2019 ini diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari kategori:
- Usia belum produktif (0-14 tahun) sebanyak 66.17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populas
- Usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 183,36 juta jiwa atau sekitar 68,7% dari total populasi.
- Usia sudah tidak produktif (65+ tahun) 17,37 juta jiwa atau sekitar 6,51% dari total populasi.
Adapun menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi dimana jumlah produktif lebih banyak dari pada usia tidak produktif dan akan terus meningkat di tahun 2045 nanti. Bisa dibayangkan jika keberlimpahan SDM di usia produktif tersebut menjadi SDM yang unggul? Wah, harapan untuk menjadikan Indonesia yang lebih produktif, mempunyai daya saing yang tinggi, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan global akan bisa terwujud.
Namun, apakah hanya dengan duduk di kelas menjadi siswa yang cerdas lalu mendapat nilai tinggi bisa dikatakan SDM unggul? Oh, tentu tidak! Karena untuk menjadi SDM yang unggul kita tidak hanya perlu kecerdasan tapi juga berbudi pekerti luhur, karakter yang baik dan kuat, memiliki kompetensi, serta menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan.
Untuk mewujudkan SDM unggul ini, sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah. Tapi dibutuhkan pula partisipasi dan kolaborasi dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Namun, tetap pemerintah yang memiliki peran terbesar. Karena pemerintahlah yang mampu menyelenggarakan perumusan dan menetapkan kebijakan di segala bidang dalam mencapai tujuan negara. Dalam menciptakan SDM unggul ini, komitmen pemerintah sangat saya harapkan sebagai orang tua yang memiliki anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini.
Tentu saya ingin anak-anak saya kelak menjadi SDM unggul yang mampu berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Dengan alasan inilah, saya ingin ikut serta menyuarakan aspirasi dan menyampaikan pendapat saya sebagai salah satu warga negara Indonesia.
Untuk mencetak generasi yang unggul hendaknya dimulai dengan SDM yang sehat dan kuat. Karena kesehatan itulah yang paling utama agar anak-anak dapat berkonsentrasi dalam belajar sehingga akhirnya mampu berkarya. Dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat ini, pemerintah hendaknya bisa :
- Menurunkan angka stunting terutama di daerah perdesaan sehingga anak-anak bisa tumbuh jadi generasi yang sehat dan kuat.
- Meningkatkan kualitas kesehatan dengan mencanangkan budaya hidup sehat.
- Membangun infrastruktur kesehatan hingga ke pelosok tanah air.
- Memperluas akses kesehatan dengan memanfaatkan teknologi.
Zaman sekarang terlalu banyak orang pintar tapi tidak memiliki adab dan karakter baik. Sehingga kepintarannya dipergunakan untuk membodohi orang lain, kepintarannya membuatnya egois hanya untuk memperkaya diri sendiri, kepintarannya digunakan menindas orang lain, dan hal kurang pantas lainnya. Sungguh sangat disayangkan, saya sangat berharap hal tersebut kelak tidak dilakukan oleh anak-anak kami.
Saya ingin anak-anak memiliki karakter baik dan kuat. Karakter baik itu antara lain : religius, cinta tanah air, jujur, sopan santun, toleransi, bertanggungjawab, disiplin, mandiri, percaya diri, peduli, gotong royong, dan lainnya. Kenapa karakter itu harus kuat juga? Agar mereka bisa teguh pendirian dan tidak tergoda dengan orang-orang di sekitar mereka.
Pendidikan karakter ini sebaiknya memang dimulai dari rumah. Namun, hendaknya dalam hal ini Kemdikbud bisa membuat program-program yang meningkatkan pendidikan karakter seperti Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dijalankan sejak tahun 2016 yang lalu.
Jika dulu literasi hanya diartikan sebagai kemampuan individu dalam hal melek aksara/huruf yang meliputi membaca dan menulis. Namun saat ini definisi literasi mengalami revolusi sesuai zamannya.
Literasi di era digital ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan individu untuk mengolah dan memahami informasi dari apa yang mereka baca, lihat dan tulis dengan potensi dan keterampilan berpikir yang mereka punya, sehingga mereka bisa memecahkan masalah yang akan meraka hadapi sehari-hari. Yang pada akhirnya diharapkan, individu tersebut akan mampu juga menciptakan karya yang bisa memberi manfaat bagi orang lain dan mewujudkannya sebagai budaya literasi.
Karenanya budaya literasi ini sangat perlu untuk ditingkatkan. Agar mampu menjadi SDM unggul yang anti hoax dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi dirinya maupun negara ini.Setidaknya ada enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh kita semua. Bisa dilihat di bawah ini:
Saya sangat bersyukur dalam hal ini keluarga, sekolah dan masyarakat juga diikutsertakan. Seperti melalui Gerakan Literasi Nasional, pembinaan pendidikan keluarga, dsb. Bagi saya ini sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi agar bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bersyukur hal ini juga yang ternyata menjadi salah satu yang diperhatikan oleh Menteri Pendidikan periode saat ini. Semoga akan ada program-program yang berkaitan dengan literasi ini yang bukan hanya dijalankan oleh pemerintah sendiri. Tapi juga berkolaborasi dengan keluarga, sekolah dan masyarakat.
![](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2019/12/Meningkatkan-Kualitas-Kesehatan-Masyarakat11-300x37.png)
Seorang yang saya anggap guru, memulai komunitas yang berfokus terhadap praktek magang untuk anak usia pelajar secara mandiri (bukan dari pemerintah/sekolah). Ya, pelajar! Memang saat ini magang sudah diterapkan untuk mahasiswa atau sekolah menengah kejuruan. Tapi ternyata kegiatan magang ini juga bisa dilakukan oleh para pelajar mulai dari anak-anak yang duduk di sekolah dasar (mulai dari usia 10 tahunan). Malah menurut pendapat saya akan jauh lebih baik jika kegiatan magang ini dimulai sedini mungkin.
Lagi dan lagi, saya rasa program magang untuk pelajar ini sejalan dengan kata Pak Nadiem di atas tulisan ini. Dimana banyak sekali lulusan yang ternyata tidak siap berkarya dan bekerja. Bahkan ada yang merasa salah jurusan padahal telah memiliki gelar pendidikan.
Bukankah belajar itu tidak hanya dengan duduk di kelas? Tapi juga dengan praktek langsung. Nah, maganglah salah satu caranya. Dengan magang siswa akan banyak menerima manfaat salah satunya adalah mengembangkan kompetensi mereka. Selain itu ada banyak lagi manfaat magang, seperti :
1. Mengenal berbagai profesi dan jenis pekerjaan.
Jika dulu anak-anak tahunya profesi itu hanya sebatas dokter, guru, polisi, dan TNI. Maka dengan magang mereka akan lebih banyak mengenal profesi dan jenis pekerjaan lain, misalnya :
Begitupun jika mereka magang di tempat lain. Mereka juga akan berkenalan dengan profesi dan jenis pekerjaan yang lain juga.
2. Mendapatkan pengalaman di dunia kerja dan berwirausaha
Ketika anak-anak magang di dunia kerja. Mereka akan banyak berinteraksi dengan para pelaku bisnis dan tenaga kerja yang mendukungnya secara langsung sehingga mereka akan merasakan dinamika profesional. Hal ini merupakan pengalaman berharga. Sedikit banyak anak-anak akan tahu bagaimana rasanya bekerja sehingga nanti jika tiba waktu mereka bekerja tidak akan gagap sama sekali.
Begitupun jika nantinya mereka memutuskan untuk menekuni dunia kewirausahaan. Mereka tidak akan terlalu buta untuk memulainya dari mana dan akan lebih mengenal jenis atau bidang apa yang sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.
3. Mengembangkan bakat dan keahlian
Ini adalah salah satu goal yang diharapkan dari proses magang, anak-anak memiliki kesempatan lebih untuk mengembangkan bakat dan keahlian yang memang sesuai dengan dirinya. Sehingga tidak ada yang namanya ikut-ikutan. Ikut kata orang tua atau ikut kata teman. Karena setiap orang memiliki bakat dan keahlian yang berbeda.
4. Membangun jaringan
Dari magang anak-anak juga bisa mendapatkan banyak kenalan yang akan bisa membantunya saat mereka memulai masuk ke dunia kerja atau wirausaha. Selain itu juga orang akan tahu dengan kemampuan anak-anak tersebut sehingga bisa berpeluang direkrut oleh mereka atau direkomendasikan kepada yang lain.
5. Akan lebih menghargai dan menghormati orang lain
Magang artinya akan bersosialisasi dengan banyak orang. Di sini anak-anak akan belajar bagaimana caranya menghargai dan menghormati orang lain sebagai team work.
6. Menambah kemampuan mengatur finansial
Banyak anak muda sekarang yang kesulitan mengatur keuangan yang dimilikinya, mereka kebanyakan berfoya-foya. Nah, saat magang mereka akan tahu bagaimana sulitnya mendapatkan uang. Dari sini diharapkan mereka akan lebih menghargai uang dan mengatur finansial yang dia miliki baik dari orang tua maupun hasil dari kerja kerasnya sendiri.
Bagaimana begitu banyak manfaat magang kan? Hingga pada akhirnya, goal yang bisa dihasilkan dari proses magang ini. Mereka akan lebih mengenal konsep yang sesuai dengan dirinya dan apa yang akan dilakukannya di masa mendatang. Jadi tidak akan ada istilah salah jurusan, tidak punya kompetensi, ataupun tidak bisa berkarya.
Menurut cerita beberapa teman, mereka masih kesulitan untuk mencari tempat yang mau menerima anak-anak mereka magang karena ini mereka proses secara mandiri. Sehingga teman-teman memilih tempat usaha milik keluarga atau teman mereka saja. Walaupun saya pribadi belum merasakannya secara langsung karena memang anak-anak saya belum memungkinkan untuk magang karena usia duo AuRa yang masih di bawah 8 tahun.
Tapi hal ini, saya rasa memang cukup masuk akal, karena memang menerima siswa magang itu akan membuat para pengusaha tersebut membutuhkan banyak pertimbangan. Maklum saja saya dan suami adalah lulusan SMK yang saat itu merasakan magang di perusahaan dan saat menempuh pendidikan strata 1 juga merasakan magang mengajar di sebuah sekolah menengah atas. Bersyukur saat itu proses magang kami perizinannya diurus oleh sekolah jadi lebih lancar. Jika mencari sendiri seperti dulu kami ingin mengerjakan tugas akhir sekolah (untuk pelajaran produktif) yang mengharuskan meneliti toko atau tempat usaha beberapa kali mengalami penolakan.
Namun saya yakin jika kegiatan magang ini diterapkan oleh pemerintah dalam hal ini kemdikbud dan bisa bekerja sama dengan KADIN Indonesia maka proses magang akan semakin mudah. Karena akan lebih banyak pengusaha dan industri yang mau menerima siswa magang di tempat mereka.
Nah, jika keempat program sebelumnya adalah aspirasi saya yang berkaitan dengan anak-anak. Untuk yang terakhir saya lebih terfokus kepada para penggangguran dan ibu rumah tangga di usia produktif.
Sangat disayangkan jika penduduk di usia produktif ini tidak diberdayakan untuk menjadi SDM yang unggul. Maka dari itu, mungkin akan jauh lebih baik jika semakin banyak dilakukan pelatihan-pelatihan untuk mereka.
Ketika saya membaca salah satu artikel di website milik KADIN yang berjudul “KADIN DORONG SDM UNGGUL, JADIKAN EKONOMI KREATIF SEBAGAI TULANG PUNGGUNG”. Di dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang terampil dan berpendidikan untuk menjawab kebutuhan pasar ekonomi di era digital. SDM unggul juga diharapkan dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Sedikitnya, ekonomi kreatif dibagi ke dalam 16 subsektor, diantaranya arsitektur, desain interior, desain-komunikasi-visual (DKV), desain produk, fashion, film-animasi-video, fotografi periklanan, kerajinan (kriya), kuliner, musik, pengembang aplikasi & permainan, penerbitan, periklanan, tv dan radio, seni pertunjukkan, dan seni rupa.
![](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2019/12/Meningkatkan-Kualitas-Kesehatan-Masyarakat12-300x37.png)
Tidak ada yang salah jika wanita yang sudah menikah dan memiliki anak memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Namun, jangan hanya karena alasan ini seorang wanita tidak bisa berkarya dan produktif. Terlebih lagi jika penghasilan suami belum bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Saya sadar betul, sebagian besar IRT ingin sekali membantu suami tapi bingung mau membantu dengan cara apa karena kebanyakan terkendala modal ataupun keahlian.
Dengan alasan tersebut, saya berharap dalam kegiatan ekonomi kreatif saat ini. Para ibu rumah tangga bisa diikutsertakan dalam program-program pemerintah yang hendak membangun SDM unggul. Karena perlu sekali ada yang mau membantu mendorong kemandirian dan kreativitas para IRT agar bisa tetap produktif mesti hanya dari dalam rumah.
Salah satunya adalah melalui pelatihan. Misalnya pelatihan dalam bidang kuliner, reseller (offline maupun online), make up artis, menjahit, crafting, penulis, bahkan tidak menutup kemungkinan dibidang IT seperti yang dibutuhkan saat ini seperti coding, blogger, freelance desain grafic, digital marketing, influencer, dan lainnya. Yang semua itu bisa dilakukan mereka dari rumah.
Penutup, inilah harapan saya sebagai seorang pendidik dan ibu dari generasi masa depan Indonesia. Semoga saja dengan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pemerintah dalam membangun SDM unggul dapat terwujud. Sehingga Indonesia akan lebih produktif, berdaya saing, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan global yang dinamis dan penuh risiko.
Artikel ini diikutsertakan dalam KADIN BLOG COMPETITION
Sumber bacaan :
1. https://www.kadin.id/
2. https://databoks.katadata.co.id/
3. https://www.youtube.com/ (pidato Pak Nadiem)
4. https://www.antaranews.com/
Sumber gambar :
freepik dan diedit dengan canva oleh author rumahaura.com
200 Komentar. Leave new
Saya setuju sekali ini, Mbak Dyah. Kalau SDM kita sudah unggul, maka Insya Allah Indoensia akan maju di era Industri ini. karena SDM itu kan memang pokoknya, istilahnya tiangnya. Kalau tiangnya sudah kokoh, mau masuk di kerjaan mana saja bisa.
Jadi nantinya jangan sekedar lulus-lulusan, tapi pas masuk industri kerja, tidak isa apa-apa. Apalagi memang benar, tidak selamanya kita lulusan apa, akan dapat pekerjaan yang sesuai.
Benar pak, diharapkan orang yang memiliki gelar tidak sekedar lulur tapi juga punya kompetensi
Bagus ini pelatihan industri kreatif utk para ibu rumah tangga, sehingga irt yg punya skill, bs berdaya dan produktif dari segi ekonomi..lalu dg finansial yg memadai itu, kualitas hidup ibu dan anak² dapat menjadi lebih baik dan diharapkan tumbuhnya SDM unggul harapan bangsa.
Yap, bener banget kk. Jadi saling berkesinambungan ya. ^^
Zaman sudah berubah ya, persaingan di segala bidang begitu ketat, mau nggak mau, menyiapkan diri menjadi SDM unggul itu penting, membekali diri dengan berbagai literasi yang bermanfaat demi Indonesia maju 🙂
Bener banget mbak. Tapi nukan hanya membekali diri mbak, Tapi sebagai seorang ibu kita wajib membekali anak kita agar mampu menghadapi era persaingan yang sangat dinamis saat ini.
diera serba digital seperti sekarang, kita emang dituntut menjadi lebih kreatif ya kak. dan memamang penopang utamanya memang SDM yang unggul.
aku juga setuju bgt bahwa menjadi blogger adalah salah satu pilihan tepat untuk IRT. karena pasti kita akan dituntut untuk terus belajar dan inovatif
-PS-
Peluk dari jauh
lilpjourney(dot)com
Yap, menjadi blogger kita bisa tetap berkarya mesti dari rumah. Dan tak menutup kemungkinan selain hobi bisa jadi pekerjaan juga.
Magang dan pengenalan profesi itu penting. Diharapkan mengurangi cultural shock di masyarakat akan dunia kerja 4.0
Dengan magang memang dihadapkan nanti anak-anak tidak buta dengan jenis pekerjaan yang akan mereka lakukan.
Menyiapkan SDM yang dapat menjawab kebutuhan pasar itu yang terpenting. Menemukan bakat dan minat anak kemudian mengembangkannya. Dan itu perlu dukungan keluarga, sekolah, juga pemerintah. Semoga dg pengelolaan yang benar SDM unggul dapat diraih.
Agar SDM kita tidak kalah dengan negara lain ya gak mbak?
kutipan pernyataan pak mentri di awal memang menarik. dan memang bener sih ya.. melihat ada cukup banyak harapan ke depan. dengan pengelolaan yg bener, semoga sdm kita makin maju.
Entah kenapa kata-kata pak menteri pendidikan yang baru ini memang seperti apa adanya yang terjadi di lapangan. Semoga akan ada angin segar untuk mengatasi badai permasalahan Indonesia terutama dalam hal SDM ini.
Yes setuju mba, ibu rumah tangga seperti kita harus bisa berkarya juga walaupun cuma online.bukan cuma sih hahaha hebat malah, kan emang jamannya online sekarang
Hehehe.. semangat mbak ^^
Pemaparan yang sangat menarik dan bermanfaat untuk generasi kekinian supaya tahu, bagaimana menghadapi teknologi 4.0
Terimakasih mbak…
Setuju menjadi blogger salah satu ide kreatif ya memanfaatkan teknologi sekaligus dapat cuan hehe.
Xixixi.. Yang utama jadi manusia yang produktif yang mampu menebar manfaat. Kalua dapat cuan, wah itu bonus bagi kita.
Nilai bagus juga ga menentukan SDM unggul, saat ini kepribadianlah yang dapat menjadikannya unggul, cerdas tapi punya sikap yang buruk justru akan menjatuhkan diri sendiri.
Yap, bener banget mbak. Sekarang mencari orang pintar jauh lebih mudah dibanding cari yang beradab dan bekarakter baik.
SDM unggu Indonesia Maju, adalah program pemerintah yg menginginkan lahirnya sdm sdm unggul untuk membangun bangsa ini. Menurut saya, membangun karakter dan nalar hrs diutamakan. Apa gunanya pinter, tapi tidak berkarakter dan bernalar
Yap bener banget mbak. Karakter is nomer one.
Semoga semakin banyak lahir generasi penerus yang memiliki keahlian yang unggul
Setuju sekali kak. Seorang ibu rumah tangga juga boleh kok berkarya melalui tulisan
Ibu rumah tangga wajib punya karya, tulisan hanya salah satunya saja. Bisa juga dengan kuliner, craft dan lainnya.
aku sepakat dengan usulan-usulan di atas mbak
memang perlu banget datang ke perusahaan/peternakan untuk tahu proses produksinya gimana. supaya rasa penasaran dan keinginannya itu terbentuk, sehingga akan mudah mencapai mimpinya
Bagiku magang itu emang bagus banget untuk membentuk impian sang anak.
Kontennya bagus dan inspiratif mba dyah hehe. Tapi aku mau kasih sarah untuk sumber bacaan bisa diperjelaslagi, misalnya gunakan turabian style atau harvard style biar kita tahu mana yang kutipan mana yang tulisan mba dyah hehe. Sukses mba dyah.
Makasih banyak sarannya mbk ^^
MasyAllak Kak. Tulisannya informatif, jelas, detail dan lengkap sekali. Makasih ya. Dan saya setujuuuuuu banget bahwa jika kita ingin maju hal pentinh yang prrlu kita perbaiki adalah kualitas sumber daya manusianya dulu dan tugas pendidikan ini bukan hanya tugas pemerintah tapi yang utama adalah tugas orang tua dari rumah. Iya kan
YAp bener banget kk, karena keluarga adalah unsur terkecil dari suatu negara dan yang paling dekat serta mejadi yang pertama dan utama dalam pembentukan karakter generasi penerus.
Inovasi di bidang teknologi terus berlari. Perubahannya bisa cepat banget. Kalau dari SDM gak bisa mengejar memang bakal ketinggalan. Makanya harus terus diusahakan supaya Indonesia memiliki SDM unggul
Memang itulah yang terjadi saat ini perubahan begitu cepat dan dinamis, jadi kita mau tak mau tetap harus mengikutinya agar tak tertinggal.
Setuju banget, zaman now kyknya punya ijazah tapi gak punya kecakapan di bidang tertentu kyknya ya susah ya nyari kerjaan. Tapi skrng eranya emang usaha/ wiraswasta, dari pemerintah sendiri jg mendorong hal ini. Khusus ibu2 rumah tangga juga skrng didorong buat bekerja walau dr rumah bisa, asal ada kemauan aja ya
Bener banget mbak, Itulah yang terjadi di kebanyakan penggangguran padahal jika punya skill mereka tidak harus jadi pekerja. Mereka juga bisa buka usaha sendiri.
Ulasan yang lengkap dan menarik Mbak. Kalau di DKI sendiri sudah ada berbagai pelatihan untuk IRT seperti yang disebutkan dan semua free di bawah UPTD terkait. Bu RT saya sering infokan ini. Tapi memang lebih banyak ke ketrampilan sih, belum ada kepenulisan.
Saya setuju jika sdm menjadi kunci Indonesia maju di era industri 4.0 ini
HIks itulah mbak, kadang liat teman-teman sesama blogger begitu banyak acara even, seminar dan pelatihan di jabodetabek dan pulau jawa. Tapi di SUmatera? HIks.. masih sangat jarang. Harapannya semoga itu bisa meluas ke semua daerah yang ada di Indonesia.
Salah satu untuk mencapai sdm unggul memang penguasaan teknologi. A[alagi di era industri sekarang teknologi adalah kebutuhan yag tak dpt dipisahkan.Saatnya pula berbisnis dengan teknologi.
hhtps://www.ngopisetengahgelas.com
YAp, bisnis dengan teknologi memang sangat menjanjikan di era digital dan era industri 4.0 ini
Saya setuju, bahwa bogger yang berdesikasi dan menguasai adab baik adalah SDM unggul. Tak mudah bekerja sebagai blogger, Tap cukup hanya bisa baca tulis tapi menguasai 6 literasi dengan level meski tidak sempuna semuanya. Taka da yang sempurna kecuali Allah
Iya mbak, setidaknya kita mengenal ke 6 literasi tersebut. Bukan hanya blogger tapi seluruh rakyat Indonesia.
Salut banget sama ibu-ibu yang masib tetap bisa nge blog dan membuat konten di kesinukannya juga mengurus rumah tangga. Ini salah satu contoh kalau Indonesia punya wanita wanita keren ya
Semoga semakin banyak wanita yang mempunyai karya yang bermanfaat ya mbak.
yap SDM unggul itu faktornya banyak. perannya juga harus dari segala pihak. bagi saya yg utama pendidikan di keluarga, sih.
Tapi pendidikan keluarga juga butuh bantuan dari pemerintah mbak. COntohnya magang itu kalau kita ngurusin secara mandiri jauh lebih sulit mbak. Dibanding jika pemerintah mengeluarkan peraturan tentang magang ini.
Pemaparannya lengkap banget kak dyah, seandainya semua terwujud gak bakal ada lagi pengangguran. Semoga negara ini semakin maju.
Aamiin ya Allah, semoga saja kk. saatnya kita berdoa dan berikhtiar.
Iya kak dyah. Semoga support system di Indonesia lebih baik lagi. Sayang banget sdm kita kalo disia-siakan.
Memberdayakan SDM yang masih usia produktif memang perlu, karena saatnya juga bagi mereka memajukan bangsa
Mereka yang berusia produktif memang saatnya merekalah yang bertugas memajukkan negeri ini.
Semoga Indonesia makin maju
Salam kenal dari kali lasak 🙂
Aamiin.. Terimakasi atas kunjungannya ^^
Aku punya harapan banyak dengan terpilihnya Mendikbud yang baru. Dasar utama kualitas sumber daya manusia utama sebuah bangsa adalah pendidikannya. Smeoga segala yang telah dilakukan dan direncanakan pemerintah akan mendorong terwujudnya cita-cita itu
IYA mbak, pendidikan adalah dasar untuk membentuk SDM unggul dan sama seperti mbak saya juga punya harapan yang besar dengan menteri pendidikan saat ini.
Saya setuju bgt dengan menjadi blogger sebagai Ibu Rumah Tangga tetap harus belajar dan berkarya meski pun dari rumah. Dan salah satu penghalang kepikunan ya dgn cara menulis.
Makasih mbak.. semangat menulis dan selamat berkarya. ^^
Setuju untuk pengembangan karakter dan literasi digital, biar generasi muda kita jadi generasi yg berkarakter dan melek digital tanpa kebablasan dan bukannya cm jd pengejar konten yg gak berfaedah.
Bener mbak, sedih banget liat para youtuber yang melakukan perbuatan tak beradab demi konten dan sedihnya eh konten itu booming, berarti penontonnya juga belum bisa memfilter mana yang layak tonton mana yang gak.
Iya mba, ini penting banget sih utk meningkatkan sdm kita secara nanti Indonesia akan kebanjiran bonus demografi jd sdm unggul is a must!
Saya setuju , dengan pengembangan karakter dan literasi pada anak Menemukan bakat dan minat anak kemudian mengembangkannya. Dan itu perlu dukungan keluarga, sekolah, juga pemerintah. Semoga dg pengelolaan yang benar SDM unggul dapat diraih
Semoga pemerintah mau mengajak keluarga, sekolah dan masyarakat untuk berkolaborasi dan besinergi untuk memuwujdkan visi Indonesia.
semoga generasi muda kita semakin banyak yang melek teknologi yaa, Mba. agar negara kita bisa semakin maju 🙂
Aamiin.. ya mbak,kecakapan teknologi kunci di era digital saat ini
Kalau SDM masyarakat banyak yang unggul saya yakin perekonomian Indonesia akan jauh lebih baik.
InsyaAllah mbak, saya berharap juga seperti itu. ^^
Sepakat banget dengan mbak Dyah kalau anak perlu dikenalkan dengan berbagai macam profesi, tidak seperti jaman dulu, anak dipaksakan untuk mengikuti jejak profesi orangtuanya, padahal minat dan bakat anak belum tentu sama dengan orangtuanya. Kalau minat dan bakat anak didukung penuh, InsyaAllah mereka bisa menjadi SDM unggul di masa depan. Nice sharing mbak 🙂
Itulah banyak yang merasa salah jurusan dan akhirnya memasuki dunia kerja mereka jadi cepat jenuh karena merasa itu bukan passionnya.
Setuju dengan tulisan Mbak. Mas menteri ini emang jadi secercah harapan. Tapi kalo yang bergerak hanya beliau, tanpa ada SDM yang mendukung, sama saja tidak akan ada perubahan.
Salam kenal,
Nabila
Yap, kita mesti bahu membahu. Bukan hanya pemerintah tapi juga keluarga dan masyarakat.
benar banget ini mesti meningkatkan kompetensi. saya juga masih harus banyak belajar mbak
Saya juga begitu mbak. Semangat belajar ^^
Saya setuju nih kak sama pemaparannya. Penting bagi kita untuk tetap effort meningkatkan skill terutama ibu rumah tangga. Biar punya daya saing dan tetap berkarya
Iya mbak, karena menjadi ibu rumah tangga bukan alasan yang tepat untuk tidak bisa produktif. Karena ada banyak hal yang tetap bisa kita lakukan dari rumah.
setuju sekali nih mba sama penjelasannya, semoga saja bisa segera terwujud SDM unggulan untuk Indonesia lebih baik 😀
Aaamiin ya Allah, semoga saja mbak.
Ah senang rasanya kita sebagai blogger turut andil jadi SDM unggul yg tetap berkarya meski dari rumah, mantap kak lanjutkan! Semoga banyak ibu RT lainnya yg tercerahkan dan produktif menjadi SDM unggul
Semangat Kak, kita saling suport. Dan kalau bisa mengajak teman-teman lain untuk bisa berkarya juga mesti dari dalam rumah.
Ya memang ini benar, memang masuk kelas bukan berarti belajar. Tapi kalau saya berpendapat tetap harus ada masuk kelas karena disitu kita bisa saling mengenal di dunia nyata tidak hanya di sosial media.
Banyak orang disosmed bagus namun kamu di dunia nyata dan sebaliknya.
Malah jika tidak ada kelas di khawatirkan mereka tidak saling mengenal sementara didunia ini tetap butuh yang namanya kolaborasi.
heheh.. namanya anka sekolah tetap ada masuk kelasnya begitupun yang homeschooling sesekali mereka belajar bersama. dimaksudnya disini sistem pendidikan kita terutama pendidikan formal persentase terbesar masih belajar di kelas padahal di kelas belum tentu mereka belajar. malah kebanyakan ngobrol. Makanya diharapkan teori dan prakter bisa seimbang.
Penggalan Pak Nadiem ini memang benar sih, karena ini memang ada disekitar kita orang-orang seperti itu ya. Dan sekarang ini memang harus banyak belajar tidak hanya didalam kelas. Kalau di sekolah anakku, setiap minggu ada 2x mereka belajar ruang luar untuk mengenal profesi lainnya.
Cakep mbak, sayangnya tidak semua sekolah seperti itu terutama anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri yang masih sangat terpaku dengan kurikulum diknas
Iya banget deh, di era 4.0 ini, kunci keberhasilan adalah SDM. Bidang apa pun itu. Dan dunia internet yang sudah sebegini maju, memberi ruang yang sangat luas untuk membuat SDM semakin maju.
Iya mbak dibidang apapun dibutuhkan SDm yang unggul. Makanya hendaknya kita bahu membahu menciptakan itu.
Bukan cuma IRT tapi pak RT juga alias Bapak Rumah Tangga juga harus memiliki SDM unggul.. hehehe.. salam kenal..
KAlau itu harus pak, hehehe…
Setuju mbak..
Sebab SDM itu kunci pembangunan suatu negara.
Klo sdm nya unggul, pasti bangsanya bisa jadi bangsa yg unggul juga
Yap, bener sekali mbak. ^^
Kalau benar-benar dipahami, Pak Menteri ini berusaha menggali potensi yang terpendam di dalam diri anak muda millenials Indonesia yaa..
Agar semakin bersemangat fokus dan mendalami passionnya.
Iya mbak, pernah denger "pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar" nah dari sini kita bisa ambil kesimpulan ketika menjalankan pekerjaan sesuai pasion dan hobi, biasanya akan lebih serius dan menyenangkan
Mba, aku sepakat mba idemu bahwa libatkan ibu rumah tangga untuk ikut pelatihan. Kegiatan seperti itu memang
Iya mbak, biar IRT juga bisa jadi SDM unggul
Keren banget kak. Aku sangat setuju kalau menjadi blogger membuat IRT berkontribusi untuk SDM unggul. Keren. Mendikbud yang baru ini juga benar-benar mampu membuat kita lebih berpikir terbuka lagi, mana yang penting dan mana yang tidak penting
Makasih bang, Ayo kita dukung dan berpartisipasi dalam menciptakan SDM unggul ini.
Dengan menteri pendidikan yang baru sekarang, aku optimis nih pendidikan di indonesia saat ini bakalan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Aamiin ya Allah.. Harapan itu harus ada.
Bener sekali mbak, apalagi dengan bonus demografi ya, kalau SDM unggul insyaAllah bangsa ini bisa jd lebih maju lagi. Magang tuh menurutku juga bagus melatih anak cuma blm semua perusahaan kyknya suka dengan yg kyk gini hehe. Perlu sosialisasi aja. Trus menumbuhkan jiwa kewirausahaan skrng jg lg digalakkan yaaa
Nah itu dia mbak, kalau kadin dan pemerintah mengeluarkan peraturan. Dah beres lah tuh. Perusahaan pasti bakal mau. Kalau sekarang duh, ada aja alasan buat perusahaan2 nolak anak magang, cuma beberpa yang mau.
Bismillah kita ya kak, semoga langkah kecil saya bermanfaat utk menciptakan bibit unggul SDM 4.0
Aamiin ya Allah, Makasih kk dan terus semangat menebar ilmu.
Setuju banget kak, terkadang terlalu pintar tapi attitudenya tidak ada. Tidak ada rasa menghargai dan dan benar sendiri. Banyak banget sekarang yang seperti itu. Semoga menuju era 4.0 atau 4.1 ini semakin kebuka mata hati dan bathin kita semua yaa.. 🙂
Ya kak, attitude itu tak kalah pentingnya dengan kecerdasan.
Bersyukur mentri pendidikannya ganti ya gaes, dan pikiran beliau lebih terbuka, Alhamdulillah bgt resolusi apl Nadiem sesuai dengan pendidikan anak2 jaman now
Semoga harapan kita terwujud ya mbak ^^
Penjelasannya lengkap sekali mba. Dan memang ini adalah era kompetitif menuntut kita utk lebih kreatif sekali. Contoh paling terlihat ketika tetangga saya berjualan snacks terus mulai membaca2 healthy foods mulai buat snacks yang lebih sehat. Dan jualnya juga merambah online tidak hanya menitip di beberapa tempat. Skrg dunia pendidikan memang menuntut utk anak lebih kreatif lagi tidak hanya di sekolah juga di luar sekolah.
Terimakasih mbak ^^ era industri ini memang eranya kompetitif. Makanya harus punya daya saing biar bisa sukses.
Kayaknya disini Ada pelatihan gitu, tapi Sedikit yg tahu & yg Di rekrut juga dikit jadi Masih tahu. Semoga 20.20 Ada usaha perataan
Iya mbak,, sosialisasinya masih kurang. Dan masih terfokus ke beberpa wilayah saja.
Apapun tu.. Untuk menciptakan SDM unggul dimulai dari madrasatul ula ..ibunya..semoga semua ibu di Indonesia bisa menciptakan SDM lebih baik untuk Indonesia lenih baik dan maju
Bener banget kk, Semoga para ibu bisa menjadi SDm yang unggul yang akhirnya akan mendidik anak-anaknya menjadi generasi penerus yang unggul pula.
Setuju banget petikan pidatonya bapak NAdiem sebagai praktis HR saat cari kerja belum tentu loh ipk cumlaude itu mampu maksimal bekerjanya suka pusing akutuh jadinya hahaha
Hehehe.. iya mbak. Soalnya gak jarang nilai besar dari hasil menyontek.
seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, SDM unggul tentu harus dituntut lebih baik ke depannya. Sehingga bisa membuat negara ini lebih berkualitas dan bersaing
Tentunya bang, kita harus mampu mengikuti kemajuan zaman
di era industri digital 4.0 ini semua orang bisa melakukan kegiatan positivnya dimanapun dan kapanpun ya kak. bahkan untuk mengembangkan minat bakat apapun itu ngga tertutup untuk siapa saja dan ngga juga menghalangi siapa yang ingin maju, kalau dia niat dan mampu..
Bener modal pertama niat dan kemauan yang kuat. Karena sejatinya belajar itu bisa dimana saja dan kapan saja.
Program pemerintah SDM Unggul sangat membuat saya terkagum bahwa memang yang paling tepat untuk dilakukan. SDM unggul Indonesia pun maju
Iya mbak, semoga program2 tersebut berjalan maksimal agar tujuannya mengoalkan SDM unggul mampu tercapai
Program pemerintah SDM mesti di dukung nih … Dengan adanya digital era 4.0 sangat mendukung program ini
Tentunya donk mbak, sebagai warga negara kita wajib mendukung program pemerintah yang mampu memberi kesejahteraan bagi rakyatnya
Kemampuan untuk mengatur keuangan itu terasa banget dampaknya, semakin paham dgn kebutuhan
Iya mbak..
Di era serba cepat ini, kita memang harus mau belajar lebih demi kemajuan
Bener mbak, kalau mau maju ya mesti banyak-banyak belajar
Semoga program sdm unggul ini bisa terimplementasi dengan baik ya kak. Karena penting banget, apalagi soal literasi kayanya perlu bgt diadakan di seluruh pelosok negeri ini.
Menurutku memanh salah satu modal dasar kecakapan seseorang untuk jadi SDM unggul adalah literasi mbak
Bener banget kak gelar ga menjamin masa depan sekarang itu yang dibutuhkan skill dan pengalaman lalu paham teknologi dan digital juga.
Iya mbak, mau tak mau semua wajib mengenal dunia teknologi dan digital coz seperti kantor suami aja sistemnya semua sudah online.
Bener banget kak gelar ga menjamin masa depan sekarang itu yang dibutuhkan skill dan pengalaman lalu paham teknologi dan digital juga..
Saya setuju sekali kak bahwa gelar tk menjamin kompetensi. hanya saja gelar memang dipandang untuk urusan kantor kak 🙁
padahal saya melihat sendiri di kantor saya, yg bergelar kemampuan dan skill nya di bawah mereka yg hanya tamatan SMK
semoga program SDM unggul ini mampu memajukan bangsa dan bersaing di era industri 4.0
Gelar memang tetap dibutuhkan syarat menjadi pekerja. Tapi beberapa perusahaan bukan melihat gelar saja tapi juga kemampuan. Suamiku tamatan D3 Alhamdulillah stafnya S1 semua. Ini salah satu contoh.
Setuju banget kak. Dijaman ini diperlukan SDM yang mumpuni dan berpikir kreatif untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Mentri nya sudah oke, SDM nya juga harus oke dong
InsyaAllah, dengan saling bersinergi semoga tujuan kita terwujud. Aamiin..
Saya setuju banget mbak dengan semua penjabaran di atas, menurut saya saat ini bukan lagi zaman nya anak2 di doktrin menjadi seorang pegawai (dimana hal tersebut terjadi pada diri saya sendiri) yg sebenarnya si anak memiliki keahlian di bidang lain, anak2 perlu dikenalkan dengan berbagai profesi. Keluarga menciptakan anak yg sehat dan kuat dg memberi makanan sehat dan bergizi, sekolah turut membangun karakternya, serta menggali bakat dan minatnya. Tak lupa juga dengan pendidikan Budi pekertinya ❤️?
Ah sayapun memilih berhenti bekerja di kantor dan hanya menjadi ibu rumah tangga yg sambil menulis blog sesuai passion saya ?
Bener mba, untuk menuju SDM unggul ini semoga dengan hadirnya pak Nadiem ini dapat merombak sistem kurikulum pendidikan di Indonesia
Semoga saja mbak, merombak ke arah yang jauh lebih baik dan ramah anak tentunya. ^^
Memang benar, Mbak, kita semua harus terlibat dalam mengupayakan SDM unggul namun pemerintah yang memiliki peran terbesar. Karena Pemerintahlah yang mampu menyelenggarakan perumusan dan menetapkan kebijakan di segala bidang dalam mencapai tujuan negara. Semoga di bawah menteri Pendidikan yang baru ada transformasi besar dalam hal penyelenggaraan pendidikan ya. Saya sudah bosan dan muak anak-anak saya ditanyain, “Ranking berapa?”
Bukan hanya pemerintah di bidang pendidikan saja sebenarnya mbak. Namun, semua wajib bahu-membahu seperi menteri kesehatan, menteri perekonomian, dan lainnya termasuk KADIN.
Padahal sekarang banyak sekolah yang tidak pake rangking lagi ya mbak. tapi masih saja ditanyain rangking berapa.
Dunia bergerak serba cepat, memang pandai secara akademis saja tidak cukup. Sepakat dengan statement pak Mentri pada pidato Hari Guru.
Eh saya suka bagian akhirnya, buat saya berkarir sebagai blogger juga ‘memaksa’ diri terus bergerak dan berusaha mengikuti perkembangan zaman.
Iya mbak, terutama bagi ibu rumah tangga seperti saya. Menjadi blogger membuatku bisa terus belajar dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Karena ini juga akan jadi bekal mendidik dan mendampingi anak-anak di era digital ini.
Sepakat dengan memulai SDM unggul dari dunia pendidikan dan diawali dari dunia kesehatan. Untuk saat sekarang belajar tidak cukup hanya di dalam kelas dengan teori2, tapi akan jauh lebih efektif jika diiringi dengan praktek.
Semoga penduduk Indonesi yg persentase tertingginy usia produktif itu benar2 menjadi SDM Unggul ya, mba.
Iya mbak, kita manfaatkan bonus demografi kita untuk kemanjuan Indonesia.
Setuju banget
Percuma pembangunan megah. Teknologi maju kalo SDM nya memble
Semoga bisa sejalan ya mbak. Fasilitas meningkat, SDM juga semakin unggul.
Aku setuju banget bahwa ada kegiatan untuk peningkatan kualitas IRT yang dijembatani oleh Kadin. Apalagi perlu banget UMKM melek IT. Biar makin kece pemasarannya.
Tentunya mbak. biar UMKM juga bisa mengikuti kecepatan perkembangan teknologi saat ini.
Membangun generasi unggul memang bukan tugas yang mudah. Harus ada kerjasama dengan semua pihak. Nah, kita bisa mulai dari lingkungan terkecil yaitu dari keluarga kita sendiri
Iya mbak, dan itu yang coba aku lakukan juga saat ini ke anak-anak.
ah klo artikelnya kak dyah mah semua semuanya lengkap dah. semuanya ada. Dan benar sekali sdm unggul itu kunci dri kemajuan bangsa ini. dan awal dri semuanya adalah bagaimana kita melek akan literasi.
Hehehe.. kayak apa aja semua ada kk. Iya kak, salah satu cara memajukan SDM dengan literasi. Biar SDm kita mampu menyaring informasi yang didapat dan memecahkan masalahnya dengan bijak..
Postingan ini dibuka dengan kutipan Pak Nadiem yang bikin makjleb banget. Tapi ya memang bener sih pada kenyataannya.
Saya sendiri pas lulus S1 kemarin dapat IPK nyaris 4. Tapi masih merasa dikit banget ilmunya, udah gitu karena kerjaan sekarang gak nyambung sama kuliah dulu..ya pelajaran pas kuliah udah banyak lupanya. Hahhahha.
Malu rasanya kalau diminta tolong sama orang ini itu setelah lihat gelar saya, terus ternyata sayanya gak bisa kerjain. Karena udah gak ingat blas ilmunya. Wkwkwk
wkwkwk…. bener mbak. aku juga pas ditanya tentang pelajaran zaman kuliah udh banyak yang lupanya. Karena dulu belajarnya cuma karena nilai mungkin ya. makanya sekarang pengen bikin anak-anak belajar karena butuh ilmu, jadi gak cepat lupa.
Berkembang dan majunya negara memang berkenaan dengan SDM. Baik di organisasi, pemerintahan, bahkan di perusahaan SDM lah yang menentukan perkembangan perusahaan tersebut. Manajerial apalagi butuh SDM tangguh. SDM adalah penggerak, pemikir dan juga perencana agar segala tujuan tercapai.
Iya mbak, walaupun pake robot dan alat tetap yang memprogram dan merencanakan tetap manusia
Lengkap ya mbak ulasannya. Saya setuju bhw IRT juga harus bisa unggul dalam kehidupannya, terlepas dari peran besarnya di keluarga. Tentunya utk menjadi unggul ini, support dari keluarga jg harus ada ya, kan ga mungkin bisa menjadi blogger atau pengusaha online tanpa dukungan suami dan keluarga.. makanya saya rasa utk menjadi unggul juga harus harus ada edukasi yg menyentuh seluruh keluarganya jg.
Keluarga memang sangat dibutuhkan perannya dalam mewujudkan hal ini kk. Menjadi IRT yang produktif memang mesti mendapat dukungan dari suami. Bersyukur aku mendapatkan dukungan tersebut. Jadi gak mau menyia-nyiakannya. Semoga IRT yang lain juga demikian
Gelar memang nggak menjamin kualitas. Bagi yg hiduo di era sekarg ini memang kesempatan terbuka lebar tanpa perlu embel2gelar, orang bisa sukses
Tergantung kegigihan mereka dalam menjemput ilmu dan berusaha mengaplikasikannya ya mbak.
Sangat setuju nih mbak, terutama di bagian pemberian pelatihan untuk mengatasi pengangguran. Semoga yaa KADIN menanggapinya dengan serius, karena di era digital ini sebenarnya banyak profesi baru bermunculan yang bisa menghasilkan uang dan memaksimalkan potensi diri, hanya perlu selalu diasah.
Itulah yang ingin aku perkenalkan ke anak-anak. Zaman sekarang semakin banyak profesi yang bisa mereka capai. Bukan hanya sekedar jadi polisi, dokter dan sebagian besar cita-cita kita dahulu.
Pergeseran nilai yg mencakup banyak aspek ya, kalau dulu kuliah X ya kerja X, tapi sekarang lebih kepada passion yg aslinya apa. yah yang penting awareness karena itu juga mempengaruhi SDM kedepannya.
Bener mbak, pergeseran nilai membuat kita mesti banyak berjuang
Saya sendiri kagum dengan KADIN Indonesia, organisasi ini peduli banget dengan pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Banyak banget program-program dari mereka yang membantu untuk pembangunan SDM yang unggul, semoga saja mereka istiqomah dalam membangun Indonesia.
Aamiin.. Dan semoga semakin banyak program-program yang hebat dapat terealisasikan oleh pemerintah khususnya KADIN
Wah, program KADIN dalam membangun SDM Indonesia memang sangat bagus. Aku setuju dengan artikel ini. Ibu rumah tangga sekalipun harus melek teknologi, ya. Jangan mau terjebak dalam pusaran cara-cara tradisional yang kurang efisien.
Bener mbak, menjadi ibu rumah tangga bukan alasan yang tepat untuk berhenti belajar. So, untuk bisa melek teknologi masa kini, kita wajib juga mengugrade ilmu dengan terus belajar.
Membaca ini membuatku melihat lingkungan sekitar mbak, banyak temen-temen kuliah yang berlomba-lomba cepat lulus padahal dia belum memanfaatkan waktu kuliahnya dengan baik. Bahkan 6 literasi dasar saja mereka banyak yang tidak paham. Padahal kini. Pemerintah sudah gencar-gencarnya memberikan lahan informasi. Jadi balik ke masyarakat lagi sih mbak, mau ikut gerak membangun sumber daya manusia atau diam di tempat saja. Yang penting wisuda cepat.
Hehehe.. Alahmdulillah aku termasuk yang wisuda cepat mbak karena alasan tertentu. Tapi aku sadar belajar itu bukan hanya dibanku sekolah. jadi, sampai sekarang akupun akan tetep belajar. Nah, semoga yang lain juga bisa berpikiran yang sama. Karena sejatinyamencari ilmu bukan hanya di sekolah
Point yang paling aku suka tu mb pemberdayaan ibu rumah tangga.
Salah satunya dengan ngeblog dan ibu tetep kreatif dan berkarya biarpun hanya dari rumah.
Love banget deh…
Heheh.. seperti kita-kita ya mbak. #narsisdikit ^^
Point yang paling aku suka tu mb pemberdayaan ibu rumah tangga.
Salah satunya dengan ngeblog dan ibu tetep kreatif dan berkarya biarpun hanya dari rumah.
Love banget deh…
Semoga semakin banyak pengusaha sukses…
Hai mbak, aku setuju dengan apa yg mbk sampaikan. Membangun generasi muda di era skrang ini memang dibutuhkan kerja keras ya mbk. Tdk melulu hanya dri bangku sekolah. Semoga kedepannya benar2 bekerja sama dgn Kadin agar anak2 bisa magang di usia dini.
Program KADIN untuk SDM unggul di Indonesia nggak main-main, semoga bisa terealisasikan dengan sebaik-baiknya. DItambah usia produktif yang punya jumlah banyak memang membuat ketar-ketir sekaligus sebenarnya menjadi peluang untuk Indonesia. tinggal bagaimana mengolahnya sekarang.
Ya mbak bonus demografi ini bisa berefek negatif juga positif. Nah, semoga pemerintah dan kita semua bisa mewujudkannya menjadi sesuatu yang positif.
Era Industri 4.0 memang jadi tantangan buat seluruh aspek di negara ini ya mbak, nyiapin SDM memang jadi hal yg paling krusial kalau menurutku. Aku baru tau juga tentang KADIN ini, dan ternyata jadi PR mereka juga yaaa untuk membantu mempersiapkan sdm Indonesia utk lebih unggul. Mantaps
Tentunya mbak, karena para wirausahawan bergabung dalam KADIN. Nah, ini adalah peluang besar bagi KADIN agar masyarakat Indonesia bukan hanya bercita-cita mejadi pekerja namun juga wirausahawan
Salah satu cita cita nanti kelak adalah produktif sebagai ibu rumah tangga. Hihi semoga dengan program program yang ada bisa memberdayakan ibu ibu lebih kreatif dan produktif ya kak
Iya kak, agar semakin banyaknya ibu rumah tangga yang produktif bisa mendongkrak keuangan keluarga dan juga yang paling penting bisa menularkan hal yang positif kepada anak-anak mereka.
Salah satu cita cita nanti kelak adalah produktif sebagai ibu rumah tangga. Hihi semoga dengan program program yg ada bisa memberdayakan ibu2 lebih kreatif dan produktif ya kak…
Semangatt
Waaah… kemana aja gue? Baru tau ternyata ada yang namanya KADIN yang bisa mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang terampil dan berpendidikan untuk menjawab kebutuhan pasar ekonomi di era digital seperti saat ini.
Xixixi.. ayo kemana aja bang. KADIN juga sudah melancarkan banyak program untuk menjawab kebutuhan pasar di era industri ini bang. Dan semoga akan terus berjalan serta terus meningkat di kemudian hari.
KADIN emang jadi wadah anak muda untuk berani action dalam lapangan pekerjaan.
Pernah ikut talkshow yang emang narasumber nya ketua Kadin, bilang kalau kita harus berani jadi pengusaha yang kreatif dan inovatif.
Yap bener banget mbak, sudah saatnya pengusaha or wirausahawan jadi salah satu impian anak muda zaman milenia ini.
pendidikan ni emang selalu menjadi pembahasan yang menarik ya kak. tulisan di atas keren kali sih..
Terimakasih banyak bang atas kunjungan dan kesediaannya membaca tulisan saya