![](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2020/11/cover-blog-41.jpg)
![](https://www.roemahaura.com/wp-content/uploads/2020/11/cover-blog-41.jpg)
Menjadi ibu memang momen yang sangat berharga bagi seorang wanita. Akan tetapi, dengan status tersebut tidak bisa dielakkan banyak hal yang bisa membuat wanita merasakan beberapa kesulitan. Termasuk juga saya. Kesulitan untuk beradaptasi dengan gelar dan situasi yang jauh berbeda dibandingkan saat sebelum memiliki anak. Nah, saya seperti flashback saat menonton drama korea di Birthcare Center.
Drakor Birthcare Center
Birthcare Center merupakan drama korea yang tayang setiap hari Senin dan Selasa pukul 21:00 WSK (waktu standar Korea Utara dan Korea Selatan) di salah satu stasiun televisi yang sangat terkenal di Korsel yaitu tvN. Drama ini merupakan serial televisi pengganti Record of Young yang mengisahkan kehidupan seorang aktor. Birthcare Cente yang dikenal juga dengan judul Postnatal Care Center / 산후조리원 / Sanhoojoriwon ini mulai tayang sejak 2 November 2020 yang lalu.
Menurut saya drakor ini mempunyai cerita yang unik dan mengena karena begitu dekat dengan realita yang ada. Bergenre drama medis komedi, membuat siapa saja yang nonton drama ini pasti merasa terhibur juga. Saya saja sampe ngakak liat beberapa adegan yang memang lucu walaupun rada ngenes karena memang sesuai sekali dengan yang saya rasakan.
Pemeran Birthcare Center
Untuk kualitas akting, drama ini tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dikarenakan Birthcare Center dibintangi oleh artis senior seperti Uhm Ji-Won pemeran film Hope dan Jang Hye Jin pemeran film Parasite. Nah, ini dia para pemeran utamanya.
- Uhm Ji-won sebagai Oh Hyun-jin > Ibu tertua dan Ibu Ttak-pul, ia adalah anggota dewan eksekutif termuda dan karismatik yang tidak bisa menahan diri.
- Park Ha-sun sebagai Jo Eun-jung > Ibu yang sempurna dan Ibu Sa-rang. Ia adalah ibu kelas satu yang membesarkan anak kembar setelah 24 bulan menyusui mereka.
- Jang Hye-jin sebagai Choi Hye-sook > Direktur pusat, presiden di antara para ibu dan pemandu mereka yang sangat dipercaya.
- Yoon Park sebagai Kim Do-yoon> Suami Hyun-jin yang tampan dan lebih muda darinya.
- Choi Ri sebagai Lee Roo-da > Ibu Yo-mi yang memikirkan dirinya sendiri sebanyak yang dia pikirkan tentang anaknya.
Sinopsis Birthcare Center
Drama ini berkisah tentang Oh Hyun-Jin (Uhm Ji-Won), seorang wanita karir berusia 40 tahunan yang menjadi ekskutif termuda di perusahaan kosmetik. Yang mana di hari pertamanya menjadi seorang eksekutif, dia mendapatkan kabar bahwa dia sedang hamil.
Walaupun sedang hamil di usia yang terbilang rentan, membuatnya bukan beristirahat malah bekerja dengan sangat giat. Sampai-sampai dia harus mengalami pecah ketuban di Bandara karena mengurusi kerjasama bisnis. Nah, di sini kisah lucu dan sedih bermula. Proses persalinan yang sulit dan penuh drama.
Hingga akhirnya pasca persalinan, dia dibawa sang suami Kim Do-Yoon (Yoon Park) untuk melakukan perawatan postpartum di sebuah tempat bernama SERENITY yang didirikan oleh Choi Hye Sook (Jang Hye-Jin).
Serenity ini merupakan pusat perawatan pasca melahirkan untuk kalangan para elit kelas atas. Banyak kisah yang lucu serta mengharuskan terjadi di sini, yang beneran cocok ditonton untuk wanita khususnya para ibu.
Oh ya tidak butuh waktu yang lama untuk tahu ending drama ini. Kalau biasanya drama korea berlangsung dari 16-20 episode, tetapi Birthcare Center ini hanya 8 episode saja dengan masa tayang mulai 2 November 2020 sampai 24 November 2020.
Mengambil Hikmah dari Cerita Birthcare Center
Dari cerita drama korea Birthcare Center ini, saya bisa mengambil hikmah tentang sulitnya menjadi seorang ibu. Ya, walupun moment menjadi ibu itu sangatlah membahagiakan bagi seorang wanita. Namun, tidak bisa dielakkan banyak hal yang membuatnya harus dijalani dengan kekuatan ekstra. Nah, apa saja itu? Berikut pengalaman yang saya rasakan saat menjalani proses persalinan dan menyusui duo AuRa yang tampak di drakor ini.
1. Proses Persalinan = Perjuangan Hidup dan Mati
Di episode perdama Birthcare center ini ada adegan yang menceritakan proses persalinan Oh Hyun-Jin yang sulit dan penuh perjuangan. Menghadapi beberapa kali pengecekan bukaan itu sudah cukup menyakitkan apalagi itu dilakukan oleh beberapa orang. Duh, bisa dibayangkanlah betapa sakitnya kan.
Belum lagi yang proses pra persalinan yang panjang mulai kontraksi, pecah ketuban, induksi, dan lainnya. Saat melahirkanpun serasa perjuangan hidup dan mati. Walaupun saat Oh Hyun-Jin tidak sadarkan diri dan bertemu malaikat pencabut nyawa merupakan adegan yang bisa dibilang lucu. Namun, hal tersebut memang benar adanya peristiwa seorang ibu saat proses persalinan memang penuh dengan perjuangan. Terlepas apakah itu persalinan normal ataupun caesar.
2. Serasa Dilupakan dan Baby Blues
Saat-saat awal mempunyai bayi, hampir semua orang yang berada di sekeliling kita hanya fokus kepada sang bayi. Itulah yang dirasakan Oh Hyun-Jin. Suami, orangtua, mertua, dan lainnya hanya fokus ke bayinya saja. Ya, itulah yang dirasakan sebagian besar ibu baru, merasa dilupakan. Padahal mereka juga butuh perhatian yang besar pasca melahirkan.
Ini bisa jadi titik awal seorang ibu terkena baby blues. Saat melahirkan anak pertama, saya terkena baby blues ini. Bersyukur saat itu cepat tersadar dan memberi tahu suami untuk memberikan suport lebih.
Kondisi baby blues ini membuat para ibu mengalami gangguan suasana hati, sehingga ibu menjadi mudah sedih, lekas marah, menangis tanpa alasan, gelisah, cepat lelah dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini harus segera diatasi agar tidak menjadi bola salju yang bisa menyebabkan gangguan mental yang lebih parah. Nah, di drama ini juga diceritakan kondisi ini Oh Hyun-Jin dan beberapa ibu lainnya merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya.
3. Pertarungan ASI VS SUFOR
Sebagian besar pasti ingin menyusui anaknya. Tapi tantangan menyusui itu sangat banyak. ASI sedikit, kurangnya pelekatan, puting yang terlalu besar dan datar, bayi mengalami tongue tie, belum lagi jika terkena mastitis.
Kondisi di atas akan membuat proses menyusui makin penuh drama. Sebagian bisa melewatinya, tetapi tidak bagi sebagian ibu lain yang memilih sufor menjadi solusi. Setiap pilihan pasti akan ada plus minusnya.
Nah, inilah yang ditampilkan di akhir episode 3. Pertarungan ASI VS SUFOR memang tidak pernah habisnya. Walaupun rada lebay sih soalnya sampe nyebabin kecelakaan, perkelahian, dan lainnya. Tapi sebenarnya memang itu yang terjadi di dunia nyata.
Perperangan ini tidak ada habisnya, sehingga membuat para ibu pun menjadi kebingungan. Padahal ini tidak akan terjadi jika kita mau saling mengerti. Memang sangat disarankan untuk memberikan ASI kepada sang bayi, baik menyusui secara langsung maupun dengan metode ASIP. Namun, untuk beberapa kondisi yang terpaksa memberikan sufor bisa jadi alternatif pilihan.
4. Titik Balik Hubungan Suami Istri
Melahirkan dan mempunyai anak menjadi situasi yang menguji hubungan suami istri. Bagaimana seorang wanita bisa menjalankan perannya sebagai istri dan ibu yang baik, begitupun dengan pria bisa menjalankan perannya sebagai suami dan ayah yang baik secara bersamaan.
Sebagian besar merasa pasangan berubah ketika mempunyai anak. Ya, ini termasuk ujian bagi suami istri. Bagaimana mereka bisa saling mengerti dan mengomunikasikannya dengan baik agar hubungan suami istri tetap terjalin dengan baik dan harmonis.
5. Pengasuh oh Pengasuh
Di episode 6, diceritakan bagaimana dilemanya Oh Hyun-Jin yang ingin kembali ke dunia kerja tetapi bingung anaknya mau dititipkan ke siapa. Memang pada awalnya ibunya yang berniat mengasuhnya. Akan tetapi ternyata ibunya harus operasi otot bahu. Di lain sisi, Cho En-Jeong seorang ibu sok perfect yang mempunyai 3 anak juga membutuhkan pengasuh untuk anak sulungnya yang kembar padahal dia berstatus ibu rumah tangga. Tapi ternyata mencari pengasuh tidak semudah itu.
Nyata, memang seperti itulah adanya. Mencari pengasuh memang sangat sulit di zaman sekarang. Karena saat mencari pengasuh bukan hanya sekedar bisa mengasuh dan baik saja, tapi harus juga sesuai dengan visi misi keluarga kita, terutama dalam hal pendidikan.
Namun, itu seperti halnya mencari jarum dalam tumpukan jerami. Akhirnya banyak wanita yang akhirnya menyerah. Memilih full at home karena tidak menemukan pengasuh yang sesuai dengan yang diharapkannya.
Itulah cerita dalam drama korea Birthcare Center yang menurutku relate dengan yang saya rasakan di dunia nyata saat menjalani pengalaman melahirkan dan menyusui duo AuRa. Menjadi ibu itu sulit. Benar-benar sulit. Tapi juga membahagiakan. Bukankan setiap pilihan ada konsekuensinya. Ya, itu harus sejalan. Tetapi, yakinlah kita bisa melewatinya.
Nah, bagaimana dengan akhir cerita drakor Birthcare Center ini. Nonton sendiri dan rasakan keseruannya. Eits.. sebelumnya kamu bisa nonton trailernya ini dulu
17 Komentar. Leave new
Wah, aku yg belum menikah angan2nya ya harus retap berkarier. Tapi sepertinya tak semuda itu. Boleh belajar dri film ini nih. Aku masukin wishlist
Yg penting ridho suami mba. Semoga dapat calon imam yang open minded dan mau support apapun pilihan istrinya. Semangat Mba Prajna.
Ngebayangin ada Birthcare Center di Indonesia bakal seperti apa ya. Jadi ibu memang tidak mudah tetapi menyenangkan. Saya belum nonton drama ini, tak intip-intip dulu
Bener banget mbak, aku juga ngalamin seperti itu apalagi yang bagian semua fokus kepada baby. Ngena banget mbak, skrg kalau ngajarin yg ditanya cuma anak, dia lg apa, udah makan belum, dll ya tapi gak apalah masa cemburu sama anak, eh tapi aku jg butuh kasih sayang dan perhatian. Eh kok curhat ya hehe btw mbak aku pas waktu kuliah suka drakor, tapi tiap nonton aku lupa namanya semua yang ku inget cuma hikmah &ceritanya aja hehe bisa cerita tapi paakai initial aja, lupa namanya hehehe
Memang related banget ya dengan kehidupan kita – kehidupan para ibu. Bisa refleksi juga nonton Birthcare Center ini.
Drama juga ya, bekerja sambil berperan sebagai ibu. Aku agak takut membayangkannya mba… Maklum, sejak nikah aku blm kerja. Padahal pengen lho berkarir spt yg lain. Tapi itu, kendala soal anak yg masih kecil. Tinggal jauh dari orang tua, membuat aku ragu soal pengasuhan anak. Meskipun, dekat dengan ortu atau mertua juga sebenarnya aku pengen tetep menjaga anak sendiri.
Wkwk dilema ya urusan ini kalau perempuan. Mau kerja nggak berani ninggalin anak. Kerja merasa bersalah. Semoga perempuan di manapun dan siapapun bisa memiliki pilihan hidup yg terbaik.
whuaaa catet deh ini film. Jadi pengen nonton juga. Kayaknya seru karena ada unsur komedinya wkwk. related banget sih ama kita emak-emak haha. Makasih reviewnya 😀
Filmnya ini pas banget yah sama kehidupan pribadi setiap emak emak Indonesia juga ternyata semua emak emak juga permasalahan nya sama aja ya
Wah kaka dah kelar nonton nya ya, aku masih di ep. 1 wekekek, kayaknya bakal lanjut nonton nih, penasaran sama endingnya
Waaaaah kalo cuma 8 episode mah aku mau cussss nonton. Hhihi. Dulu zaman belum punya anak atau baru punya kakak mae doang, nonton drakor 16-22 episode mah hayuk wae. Sekarang udah ada si kembar lebih suka nonton yg versi film. Kalo drama, apalagi ongoing aduuuuh ampun bang jagoooo. Menarik ini ceritanya mba.
ihh sama…
Sekarang memulai nonton yang episode banyak juga agak malas.
Karena, hari ini bisa nonton 2 episode, episode selanjutnya entah kapan bisa dilanjutin….
Tapi saya suka cerita yang mirip ma kehidupan real begini.
Wah jadi penasaran aku mba. Soalnya dari ide ceritanya aja udah bagus gitu. Kayaknya itu menceritakan yang sesuai kenyataan kehidupan para ibu. Karena memang menjadi ibu itu nggak mudah. Terkadang kita dibuat lelah oleh peran kita sebagai ibu ditambah tutuntuan ibu itu harus sempurna oleh lingkungan kita. Ahh makin melelahkan. Aku jadi pengen nonton drakor ini. Tapi nunggu sampai tamatnya dulu wkwkwkkw
wow keren sekali jalan ceritanya
harus aku tonton nanti kalau lagi masa2 hamil dan menyusui
biar ada penyemangat, haha
Wah, Birthcare Center emak-emak banget ya ceritanya…beneran memang jadi ibu itu sulit, tapi juga bahagia. Tapi, yakin kita bisa melewatinya…Seperti saya tiba-tiba saja anak sudah remaja kalau diingat kok cepat. Pas gini kangen saat mereka kecil dulu dan ridu kerepotan masa itu
Relate dengan drama ini..maka nikmati aja kalau sedang di masa ribet dengan anak, kalau mereka dan lebih mandiri, kita merasa sedih kadang karena ga dibutuhkan lagi hihi
Mungkin sutradaranya terinspirasi dari cerita kehidupan sehari hari yang ada disekitar hidupnya ya kak, jadi memiliki ide buat film seperti Birthcare Center ini, apalagi diselingi sama komedinya juga jadi para penonton gak mesti sedih mulu pas nonton tapi ketawa ngakak juga.
Kemarin pas Record of Youth kelar, aku malah lari ke Penthouse dan fokes Start-Up. Mungkin karena ceritanya soal pahit-manis jadi Ibu, aku kurang tertarik mbak. Tapi pas baca ulasan ini, jadi pengen nonton deeh
ahhh aku belum nonton drakor ini nih, under radar banget ya? emang sih yg namanya perjuangan ibu melahirkan anak tuh ga ternilai ya harganya