Depresi pada Anak? Berbahaya, Jangan Dibiarkan berlanjut! – Percaya atau tidak, depresi bisa menyerang siapa saja bahkan pada anak-anak. Berdasarkan wikipedia, depresi bisa diartikan sebagai suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.
Memang masalah kesehatan mental termasuk depresi bukanlah sesuatu yang bisa didiagnosis sendiri apalagi pada anak. Akan tetapi tidak ada salahnya kita kenal lebih awal gejala dan penyebab depresi pada anak agar kita bisa tanggap mengatasinya.
Sebab orangtua memiliki peran penting dalam pembentukan psikologi dan kesehatan mental anak. Hal-hal yang bisa menganggu psikologis anak seperti depresi ini sudah selayaknya tidak dibiarakan berlanjut. Sebaliknya harus harus segera diatasi agar tidak menganggu aktivitas dan tumbuh kembang anak.
Gejala Depresi pada Anak
Sebagai langka awal mengatasi depresi pada anak, sebagai orangtua kita harus mengenal terlebih dahulu apa saja gejala depresi ini. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala yang terjadi pada orang dewasa. Apa saja itu? Silakan disimak di bawah ini ya :
-
Sering Tantrum
Perasaan sedih yang anak-anak rasakan akan membuatnya lebih sensitif, akhirnya mereka menjadi mudah marah dan tersinggung. Bahkan tidak jarang mereka menjadi sering tantrum dengan menangis keras, melempar mainan, membanting pintu, hingga berguling-guling di lantai. Hal ini mereka lakukan untuk meluapkan emosinya dan mencari perhatian orangtua.
-
Menyendiri
Selain tantrum, sebagian anak melampiasakan emosinya dengan menyendiri. Mereka menjahui orangtua, kakak-adik, bahkan teman-temannya. Ini juga patut kita waspadai ya Moms, karena saat menyendiri mereka akan jadi lebih sering merenung, mengkhayal, bahkan yang paling kita takutkan adalah melukai diri sendiri.
-
Kehilangan minat terhadap yang disukai
Depresi membuat anak kehilangan minat terhadap yang mereka sukai. Misal biasanya suka bermain sepak bola, menjadi tidak mau lagi. Mereka jadi nampak tidak mempunyai energi, kurang bersemangat dan serasa tidak ada motivasi lagi melakukan apapun.
-
Perubahan nafsu makan dan berat badan
Gejala depresi lain pada anak adalah hilangnya nafsu makan atau sebaliknya nafsu makan yang bertambah yang jika kita amati diluar kebiasaannya. Efeknya tentu saja akan ada perubahan signifikan terhadap berat badannya, selain itu mereka bisa juga mengalami gangguan percernaan, mual, muntal dan konstipasi.
-
Kesulitan berkonsentrasi
Kesulitan berkonsentrasi, malas berpikir dan tidak bisa mengambil keputusan juga bisa menjadi salah satu gejala dari depresi. Jangankan anak-anak, kita yang dewasa saja akan mengalami hal yang sama jika saat berada di suasana hati yang buruk dan tertekan. Efek kesulitan berkonsentasi pada anak ini tentu saja nilai di sekolahnya akan menurun bahkan tidak jarang mereka memilih untuk membolos saja.
-
Gangguan tidur
Tidak jarang gangguan tidur juga akan menyerang bagi anak-anak yang depresi. Sama seperti perubahan nafsu makan, gangguan tidur ini juga bisa mereka jadi kesulitan untuk tidur atau malah sebaliknya mereka maunya tidur terus.
Kenali Penyebab Depresi ini
Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api. Ya begitulah perumpaannya. Tidak mungkin terjadi depresi jika tidak ada penyebabnya. Jadi sebagai orangtua kita juga harus mengenal berbagai kemungkinan yang menjadi penyebab depresi pada anak ini. Misalnya saja :
-
Adanya masalah di keluarga
Masalah di keluarga ini bisa saja konflik atau pertengkaran suami-istri yang dilihat dan didengar oleh anak-anak. Apalagi jika ini terjadi setiap hari di depan mereka, tentu saja ini akan membuat mereka sedih. Selain itu tekanan dari orangtua bisa membuat anak-anak depresi. Kebanyakan orangtua terlalu memberikan standar tinggi pada anak, misalnya saja mereka harus dapat nilai tinggi, mereka harus dapat rangking di sekolah, harus juara dalam pertandingan, dan sebagainya.
Ditambah lagi mereka harus mengikuti semua aturan dan keinginan orangtua. Selain itu kurangnya kasih sayang dan kehangatan dari orangtua juga bisa menyebabkan depresi pada anak ini terjadi.
-
Stress di Sekolah
Tuntutan akademis dan berbagai ekspektasi dari orang tua, pelecehan dari guru, hingga perilaku bullying dari teman-teman sebaya atau senior bisa membuat anak-anak menjadi stress dan depresi. Mungkin bagi orangtua, hal ini nampak sepele tapi tidak bagi anak-anak. Saya sendiri pernah menjadi korban bullying oleh teman semasa SMP dan efeknya saya rasanya sampai saat ini.
-
Tekanan Sosial
Dengan adanya media sosial, bisa memberikan efek negatif juga kepada anak. Apalagi sebelumnya jika tidak ada pendampingan dari orangtua. Sehingga menjadi populer dan terkenal menjadi idaman anak-anak sekarang. Tetapi apa jadinya jika kemampuan orangtua dan pribadi tidak memungkinkan? Tentu mereka akan merasa tertekan. Belum lagi jika kita berada di lingkungan tempat tinggal yang kurang baik, tingkah laku anak bisa menjadi bahan omongan para tetangga.
Penyebab depresi pada anak di atas hanyalah sebagian kecil. Masih banyak penyebab lainnya seperti faktor genetik, faktor biologis, trauma, dan lainnya. Nah, untuk mengatasi depresi ini sebagai orangtua kita mesti telusuri dulu apa penyebabnya agar kita tahu akar permasalahan yang dirasakan dan dihadapi oleh sang anak.
Cara Mengatasi Depresi pada Anak
Jika sudah melihat gejala yang berbeda dari anak-anak yang mengarah pada depresi. Sebaiknya kita harus tanggap untuk mengatasi depresi pada anak ini. Agar tekanan batin yang mereka rasakan tidak semakin mendalam dan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Caranya bisa dengan :
-
Meluangkan waktu
Seringkali kita terlalu sibuk dengan urusan pribadi dan pekerjaan sehingga kita abai pada mereka. Jadi sebaiknya kita meluangkan waktu untuk mereka. Kita bisa mengajak mereka untuk jalan-jalan dan berwisata, memasak bersama, bermain bersama, dan lainnya.
-
Tarik perasaannya
Menarik perasaannya yaitu salah satu cara mengetahui apa yang mereka rasakan. Selanjutnya bicara dari hati ke hati dan posisikan kita sebagai pendengar yang baik agar mereka mau menceritakan apa yang mereka rasakan saat itu. Please, tahan dulu untuk berkomentar apalagi menasehati.
-
Penuhi kebutuhannya
Anak yang depresi itu pasti pola makannya berubah. Nah, tugas kita memberikan nutrisi yang baik untuk mereka. Selain itu jaga pola tidur mereka juga. Karena kesehatan fisik juga penting untuk mengatasi depresi ini.
-
Datangi ahlinya
Nah, jika merasa tidak bisa diatasi sendiri lagi, sebaiknya ajak anak untuk konseling dan psikoterapi dengan ahlinya. Karena konselor dan psikoterapis yang bisa mendiagnosis lebih jauh keadaan anak kita yang sesungguhnya. Ingat, tidak perlu malu untuk datang ke ahlinya. Sebaliknya semakin cepat kita tanggap, semakin cepat juga ank kita bisa ditanggani dengan orang yang tepat.