Di zaman kekinian, kita tidak bisa lepas dengan yang namanya media sosial. Terutama bagi kaum milenia. Makanya tak mengherankan tren freelance yang berhubungan dengan media sosial inipun semakin merajai di jagat raya. Orang berbondong-bondong ingin menjadi youtuber, influencer, conten creator, programer, dan lainnya termasuk juga blogger. Tidak ada yang salah sebenarnya menjalankan pekerjaan tersebut selagi halal dan mampu menebar kebaikan. Selagi bisa bijak bermedia sosial.
Seperti halnya sebuah pisau yang mempunyai sisi tajam dan sisi tumpul. Begitupun dengan media sosial yang mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Tinggal bagaimana kita beretika agar bisa bermedia sosial dengan bijak. Karena tidak jarang media sosial digunakan untuk jalan kejahatan seperti penipuan, penculikan, pansos (panjat sosial istilah kekinian buat yang mau cepat terkenal dengan memanfaatkan orang atau moment tertentu), penghasutan, penyebaran berita bohong, dan aksi kejahatan lainnya.
Macam-Macam Media Sosial
Oh ya sebelum saya ngobrolin ini lebih jauh. Mungkin ada baiknya saya memberi info dulu apa saja media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat khususnya di Indonesia.
-
FACEBOOK
Jejaring sosial karya Mark Zuckerberg ini digunakan lebih dari 1 miliar orang. Untuk media sosial yang satu ini masih cukup sering saya buka karena saya pribadi mempunyai teman dunia maya yang cukup dekat di sini. Oh ya, Facebook ini lebih digandrungi emak-emak. Jadi jangan heran jika isinya banyak yang “ngelapak” dan status receh khasnya emak-emak.
-
TWITTER
Media sosial yang satu ini didirikan pada tahun 2006. Awalnya saya rada malas menggunakannya karena saat itu menggunakan bahasa pengantar bahasa inggris saja. Tapi seiring perjalanan sekarang sudah bisa menggunakan bahasa Indonesia. Nah kalau saya amati sih ya (sok-sokan), di twitter ini lebih banyak sharing mengenai dunia politik. Apalagi menjelang pemilu, duh penuh deh trending topic-nya dengan hastag tentang politik. Tapi kemenangan twitter ini adalah kuat terhadap terjangan ombak (wkwkwk..bahasanya ya). Tapi beneran loh, jadi waktu kemarin FB, insagram dan WhatsApp sempat down atau mungkin didownkan oleh pemerintah, Twitter masih tetap lancar jaya.
-
INSTAGRAM
Media sosial ini termasuk yang paling baru didirikan yaitu tahun 2010 lalu oleh perusahaan Amerika Serikat. Tapi sekarang jangan ditanya. Penggunanya sudah hampir mengalahi Facebook. Media sosial instagram ini sangat digandrungin oleh kaum milenia untuk membagikan moment-moment yang mereka lakukan dan lebih memudahkan mempromosikan apa yang mereka milliki yang itu bisa menjadikan terkenal. Yap, makanya banyak yang kita kenal sebagai instagramer dan influencer yang bahkan pengikutnya seringkali mengalahkan atris yanng sering nongol di TV.
-
YOUTUBE
Sebuah situs web berbagi video yang dibuat pada Februari 2005. Media sosial ini juga diminati oleh banyak pihak, apalagi ya orang-orang berbondong untuk menjadi youtuber yang bisa membuatnya menjadi terkenal dan banyak uang dari iklan (adsense) yang ada di channel mereka.
Selain keempat media sosial di atas, sebenarnya ada lagi media sosial lain seperti Path, Flickr, Foursquare, dan lainnya. Seperti yang saya ungkapkan di atas, media sosialpun sebenarnya bukan hanya sekedar media bersosialisasi secara daring tapi juga bisa jadi media belajar dan berbagi ilmu. Nah tinggal bagaimana caranya agar kita bisa bijak menggunakannya. Saya pribadi tidak pernah dilarang suami mempunyai akun-akun beberapa media sosial di atas. Hanya saja, kami berprinsip untuk tetap bijak dalam bermedsos ini.
Bijak Bermedia Sosial
Nah, dibawah ini ada etika agar kita bisa bijak bermedia sosial sehingga menjadikan media sosial itu bermanfaat bagi kita dan juga mampu memberi manfaat bagi orang lain. Karena jika dulu ada istilah “mulutmu, harimaumu”. Namun, kini istilah itu telah berevolusi menjadi ” jarimu, singamu” (hehehe.. itu istilah saya saja).
Maklum kadang kita suka hanyut dalam situasi yang sedang booming di media sosial dan sengaja atau tanpa sengaja telah salah dalam mengunakan jari jemari kita dalam bermedia sosial tersebut.
- Tidak menyebarkan informasi yang terlalu pribadi (privasi) ke publik. Misalnya Nama lengkap dan tanggal lahir anak, no. KTP atau KK, nama ibu kandung (lah kok ini gak boleh? iya karena konfirmasi bank biasanya diminta nama ibu kandung loh), alamat lengkap kita, dan sebagainya.
- Manfaatkan Media sosial untuk proses belajar dan mengembangkan diri. Karena banyak sekali sebnarnya ilmu-ilmu yang bisa kita dapat di media sosial tersebut.
- Gunakan media sosial sebagai ajang membangun relasi dan hubungan baik dengan orang lain.
- Hati-hati terhadap akun yang kurang dikenal. Terutama dalam bermuamalah atau bertransaksi. Pastikan akun yang dituju itu akun yang terpecaya dan amanah.
- Gunakan norma-norma dalam berinteraksi dengan orang-orang yang ada di media sosial. Sebisa mungkin untuk tidak menuliskan atau menyebutkan kata-kata yang kurang pantas dan kasar.
- Usahakan unggahan atau postingan tidak mengandung SARA, kalaupun misal mau menggugah, gunakan kata yang tidak memancing perselisihan dan memperkeruh suasana.
- Jika ada hal yang kita suka dan ingin kita bagikan di postingan kita, akan lebih baik jika di share dari sumber asli ataupun jika ingin mengopas (copy-paste) usahakan cantumkan sumbernya. Itu salah satu cara menghargai dan mengapresiasi hasil karya orang lain.
- Cari tahu dan pastikan kebenaran berita atau informasi yang kita dapat di media sosial sebelum membagikannya atau mempostingannya. Karena berita HOAX itu sangat berbahaya.
- STOP mengomenin permasalah orang lain terutama yang berhubungan dengan berita yang sedang booming. Lebih baik kita tahan jari kita. Karena ditakutkan jika benar kabar tersebut akan menjadi ghibah dan jika salah akan menjadi fitnah. Sebisa mungkin untuk tidak ikut campur apalagi urusan rumah tangga orang lain. BAHAYA!
- Dan terakhir terlebih lagi bagi yang sudah menikah akan lebih baik jika tidak terlalu dekat dalam berkomunikasi apalagi sampai curhat ber haha-hihi dengan orang lain terutama yang berlainan jenis. Jikapun harus berkomunikasi tetap dalam koridor norma yang berlaku (wajar) dan sebaiknya dilakukan untuk keprofesianalan. Karena menjaga perasaan kita dan pasangan itu jauh lebih penting agar hubungan rumah tangga tetap harmonis.
Itulah 10 etika menurut pendapatku agar kita bisa bijak dalam bermedia sosial. Tentunya kita mau mengambil hal yang positif dari sesuatu kan? Maka kita juga harus melakukan hal yang positif pula. Disaat kita bijak, InsyaAllah kita akan terhindar dari efek negatif dan keburukan media sosial yang saya yakin sama besarnya dengan sisi positifnya. Satu lagi hal ini cuma sebagai salah satu cara untuk mengindari cyber bullying baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Karena itu juga sangat berbahaya.
Kalau kamu apa saja etika bermedsos yang kamu lakukan? Yuk sharing di kolom komen ya. Terimakasih. ^^
16 Komentar. Leave new
Saya punya ke empatnyaa hehe
Tapi isinya bukan tpt curhat pribadi ya hihi. Tapi memang saya ga bisa pidah dr ke empat medsos td. Tq arahnnyaa biar bisa bermedsos lbih baik
iya loh, harus bijak dalam bermedsos
aku juga sih, mencoba untuk hati2
kalaupun ada yang dirasa mengganjal di hati, gak aku share di medsos
kecuali di blog, itupun pasti diakhiri solusi
Nah.. poin-poinnya penting untuk dipahami dan diadopsi dalam kegiatan bermedia sosial
Sehingga timeline pun tidak ‘panas’ dengan kabar2 yg belum benar keabsahan nya
Poin ketujuh itu udah bertahun-tahun bikin kesel. Makin ke sini makin banyak yang suka copas (juga memplagiat dan membajak) tulisan orang lain. Bawa-bawa alasan amal jariah segala. Lah dia bukannya lagi bikin dosa jariah tuh dengan nyuri tulisan orang lain?
Iya. Sekarang medsos banyak dijadikan tempat adu mulut ngga jelas. Bahkan sampai presiden dan tokoh2 penting dikata-katain ngga sopan. Padahal kalau berhadapan langsung mana berani.
Yang no 9 ini beneran harus tahan jari. Sering kali maksudnya mau mengingatkan eh malah kebablasan.
Setuju Mbak, memang sudha sepatutnya kita harus berhati-hati. Kalo mau curhat ya usahakan diikemas yang elok biar tak terlalu kentara. Tapi yah, terkadang klo lagi emosi memang suka lupa sih. Saya juga sedang berusaha untuk lebih hati-hati lagi
Benar mbak. Kalau kita gak ingat etika dalam bersosmed bisa bahaya buat kita sendiri dan orang2 yang kita sayangi. Pikirkan etika agar aman dan nyaman bersosial media.
Benar mbak. Kalau kita gak ingat etika dalam bersosmed bisa bahaya buat kita sendiri dan orang2 yang kita sayangi.
Inget sosmed, ingat etika. Kalau kita gak ingat etika dalam bersosmed bisa bahaya buat kita sendiri dan orang2 yang kita sayangi.
Setuju
Terutama nomor 8: Saring sebelum Sharing..pastikan dulu menyaring informasi, periksa kebenaran, pastikan sumbernya, baru sebarkan jika ada manfaatnya
Path sudah tutup ya, Kak. Kalau foursquare apa masih aktif? Sudah lama nggak pakai 2 media sosial itu. Setuju sekali sama etika bermedia sosialnya. Terutama soal menjaga diri untuk komen tentang urusan orang lain.
saya bermedsos sebagian besar untuk pekerjaan mbak, sebenarnya tidak terlalu suka.. tp tuntutan .. duh jadi curcol ya,hehhee.. tips2nya bener banget, sepakat semua..
Bener banget mbak, harus bijak dalam bermedia sosial. Supaya terhindar dari dampak negatif media sosial. Jadi gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif.
Terimakasih tipsnya mbak, sangat bermanfaat sekali ☺