Masa pandemi ini tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. Tetapi dampaknya sudah sangat terasa terutama bagi masyarakat Bali yang menurut BPS perekonomian Bali tumbuh minus 12.28% dan berdampak bagi perekonomian masyarakat Bali, termasuk seniman dan para pengrajin UMKM. Pandemi ini membuat potensi mereka terhambat. Dari rasa keprihatinan inilah pada tanggal 12 November 2020 yang lalu,ย Yayasan Aku Cinta Dengan Cinta melahirkan We Love With Love.
Launcing Yayasan We Love With Love
Seperti yang kita ketahui, pandemi ini sangat merimbas pada pariwisata di Bali. Itu artinya secara langsung seniman dan pengrajin juga ikut merasakan dampaknya. Karena pariwisataย danย seni merupakan dua kegiatan yang memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan tidak bisa terpisahkan.
Seniman kehilangan kesempatan bekerja karena sepinya panggung seni. Begitupun dengan para pengrajin, rendahnya permintaan produk kerajinan dan ketidaksiapan menjual secara online membuat mereka kesulitan memasarkan hasil karyanya.Karena itulahย Setidaknya saat ini We Love With Love telah mengunjungi dan mendukung 12 seniman dan pengrajin di Bali.
Nah Sabtu, 16 Januari 2021 kemarin saya dan beberapa teman berkesempatan menyaksikan live streaming acara Launching Yayasan We Love With Love yang dilakukan secara virtual melalui channel Youtube We Love With Love.
Acara berlangsung selama satu jam, yang dibuka dengan menampilkan Founderโs vision ย oleh Novi Rolastuti sebagai pendiri We Love With Love. Kemudian dilanjutkan talkshow dengan Ibu Novi Rolastuti, yang menceritakan visi misi dan perjalanan Yayayasan We Love With Love ini.
Selanjutnya setelah acara talkshow, tibalah waktu penampilan tarian yang diberi judul Lampah Nini. Tarian ini merupakan perpaduan pertama kalinya antara ย seorang Maestro Tari Tradisional Bali Ni Ketut Arini yang berusia 77 tahun dan seorang Koreografer Kontemporer Muda I Komang Adi Pranata.ย
Tarian Lampah Nini
Karya tari ini merupakan wujud introspeksi diri, kisah tentang perenungan manusia sebagai pejalan hidup yang diungkap dalam gerak tari.
Hidup adalah perjalanan. Kita lahir dan tumbuh sebagai pejalan takdir dalam liku hidup yang tak tentu dan tak tertebak. Kita lahir, tumbuh dan berkembang, seperti benih yang dihempaskan angin di atas tanah. Benih-benih itu mulai mengenal dan berkawan dengan sekitarnya. Anak-anak belajar mengucapkan salam, jujur dalam berucap, dan berani dalam bertindak. Pada saat bersamaan mereka bermain seperti lebah-lebah kecil yang sibuk mengitari bunga-bunga. Sang Ibu selalu ada bersamanya.
Memenuhi keingintahuanya tentang dunia dan keajaibannya. Mewariskan nilai-nilai kehidupan.
Tak lama waktu membawa kita pada kedewasaan yang penuh gairah. Ibu tak selalu ada untuknya. Dalam diri kita, tumbuh semacam kuncup keberanian yang belum matang benar. Sudah cukupkah bekal untuk perjalanan panjang ini? Mengapa kita begitu resah untuk masa depan namun dikekang masa lalu?
Mari kita berjalan pada kesadaran. Napas melakukan perjalanannya, darah melakukan tugasnya untuk mengairi diri kita. Sadar bahwa perjalanan kita kadang tak mulusโberliku dan berkerikil. Sadar bahwa kita kadang perlu diam daripada berlari dengan kencang. Sadar bahwa kita bisa tersesat โ dan itu tak mengapa. Sebab, kita manusia. Dalam kebimbangan itu, apakah kita bisa kembali? Mampukah kita memaafkan diri yang terlanjur bersalah? Yang kita butuhkan hening, untuk mengembangkan kesadaran. Biarkan kita kembali pada masa kanak kita yang penuh canda. Biarkan kita kembali pada Ibu dan cinta kasihnya.
Itulah makna dari tarian tampah ini yang begitu klasik ini. Para penari begitu ekspresif yang tersalur melalui wajah/mimik muka serta gerak mata mereka. Gerakannya pun begitu selaras dengan ritme musik pengiring. Begitu menggungah jiwa bagi siapapun yang menyaksikannya termasuk saya.
Mari Bergabung Bersama Yayasan ini
Setelah acara launching sabtu kemarin, masih akan digelar acara lelang produk kerajinan, lukisan, kaus dan masih banyak lagi yang hasilnya akan didonasikan kepada para pengrajin dan seniman di Bali yang terdampak pandemi.
Kita bisa turut serta bergabung menjadi sahabat We Love With Love. Dengan berdonasi, berbelanja dan sebarkan informasi ini. Untuk info lebih lanjut silakan kunjungi akun Instagram @welove.withlove. Oh ya ada quiz yang bisa kamu ikuti juga lho. Hadiahnya Tsirt desain lukisan I Dewa Putu Sena.
16 Komentar. Leave new
Secara ekonomi, dampak pandemi ini emang bikin babak belur banyak orang ?
Di awal-awal masih banyak yang bisa saling membantu. Makin ke sini, yang dulu sering membantupun mulai kolaps ? Semoga kita semua bisa bertahan dan bangkit lagi.
Pandemi ini merubah dan berdampak ke segala sektor kehidupan ya mba, seneng ada yayasan we lo with love, karena saat ini kita memang harus bergandeng bersama saling menolong & bahu membahu, semoga pandemi segera berlalu
Bangga mbak bisa berkesempatan nonton acara launching ini secara virtual. Delapan tahun tinggal di Bali saya ikut merasakan pandemi ini melumpuhkan perekonomian masyarakat Bali. Begitu nonton tarian lampah nini rasanya ikut bergetarโฆdalam banget makna tarian iniโฆsemoga pandemi ini segera berakhirโฆdan kita bisa hidup normal kembali.
salut dengan yg dilakukan oleh Yayasan We Love With Love ini mbak
seniman bisa terbantu dan bisa sekalian melestarikan budaya
Jadi dapat reminder juga ya dari filosofi Tarian Lampah Nini. Sehingga kita pun ingat agar lebih saling membantu sehingga bisa kuat menghadapi pandemi ini
Salut banget sama bukti dan kontribusi nyata kepedulian dengan membentuk sebuah yayasan. Moga bisa makin solutif dan kontributif. Moga bisa jadi jawaban permasalahan masyarakat. Trims sharingnya. Keep on writing โค
Saya senang dengan Bali apalagi seni dan pertujukannya, tapi yaa karena pandemi jadi belum bisa kesana lagi. Wah senang sekali sekarang ada yayasan yang hadir membantu para pengrajin seni di Bali. Semoga pandemi segera berakhir yaaa mbak. Amiin
Makna tarian Lampah Nini begitu dalam, ya. Tampaknya yang menikmati tarian ini akan ikut introspeksi diri, ya.
Hadirnya We Love With Love semoga membuka mata lebih banyak orang untuk dapat sama-sama membangkitkan kesenian dan kebudayaan Bali khususnya ๐
Tari Lampah Nini ini sarat akan makna banget, terutama ke perempuan. Kisah perjalanan hidup perempuan diwujudkan dalam bentuk tarian, keren banget dah. Tariannya juga bagus.
Yayasan We Love With Love ini semoga makin sukses dan ke daerah lain juga bukan hanya di Bali. Dan tentunya, semoga pandemi berakhir ya, biar kita bisa bebas liburan ke Bali.
Jadi yayasan we love with love ini saling support anggotanya yah agar tetap bertahan di masa pandemi. Orang dari luar juga tetap bisa membantu dengan cara berdonasi atau berbelanja.
Dengan kehadiran yayasan ini, semoga perekonomian para pekerja seni dan UMKM di Bali menuju lebih baik. Bersyukur sekali ada yang berinisiatif untuk membantu memasarkan hasil karya dan produk mereka. Semoga akan terus berkelanjutan hingga perekonomian benar-benar kembali normal.
Memang semenjak pandemi, saya lihat Bali paling aware agar tidak masuk covid 19 ke Bali.
Tapi imbasnya emang perekonomian khususnya di sektor wisata, sangat terasa dampaknya.
Alhamdulillah we love with love sudah bergegas untuk mengajak kita peduli dan membantu Bali agar bangkit.
Dampak pandemi kerasa banget memang. Terutama bagi sektor pariwisata.
Semoga saudara dan teman-teman yang ada di Bali, seger menemukan solusi untuk kembali “hidup,” ya.
Semangat!!
Luar biasa memang yayasan We Love With Love, punya misi untuk membantu sesamanya. Hebatnya bantuan yang diberikan dengan cara dan upaya sesuai dengan yang mereka bisa. Hal seperti ini yang bisa membuka mata kita, kalau menolong sesama itu bisa dengan cara apapun yang kita bisa.
BAli terkenal dengan budaya yang eksotisnya. Maka acara lelang produk kerajinan, lukisan, kaus dan masih banyak lagi pastinya akan membawa dampak baik apalagi hasilnya akan didonasikan kepada para pengrajin dan seniman di Bali yang terdampak pandemi.
Semoga Pandemi segera usai. Namun semangat berbagi dan komunitas we love with love tetap maju. Oh ya saya gagal fokus sama kuisnya nih.. pengen dapat kaos.. hehe