

Sebagai lanjutan dari artikel saya sebelumnya yaitu manfaat menerapkan food preparation di rumah (baca ini dulu ya). Selanjutnya saya akan membagikan tips food preparation untuk seminggu. Tips ini saya bagikan berdasarkan pengalaman pribadi jadi mungkin akan ada sedikit perbedaan dengan yang orang lain lakukan.
Saya melakukan ini sebelumnya tentunya dari menyerap beberapa informasi mengenai food preparation dan mencobanya di rumah tentunya trial and error beberapa kali hingga menemukan hal yang menurut saya pas untuk diterapkan.
Perlengkapan yang Diperlukan
Sebelum membahas bagaimana cara menyimpan bahan makanan atau food preparation ini agar bisa awet di lemari es. Tentunya sebelumnya ada yang harus dipersiapkan terlebih dahulu terutama budget dan tekad. Karena saat menerapkan tips food preparation ini kita membutuhkan budget lumayan besar awalnya untuk berbelanja bahan makanan sekaligus. Begitupun dengan tekad, untuk menerapkan food preparation ini kita harus melawan rasa malas terutama di weekend pagi yang sangat cocok untuk berleha-leha.
Selain itu ada beberapa perlengkapan yang kita butuhkan untuk food preparation ini, diantaranya :
- Kontainer/wadah makanan (disarankan kedap udara), tidak perlu harus memakai salah satu merk ternama yang biasa dikoleksi emak-emak karena saya pun hanya menggunakan kontainer/wadah makanan biasa.
- Tisu dapur
- Toples kaca kecil (seperti bekas selai), biasanya saya gunakan untuk bumbu.
- Keranjang untuk buah
- Plastik, jika ada yang plastik vakum tapi jika tidak ada plastik biasa juga tidak apa-apa.
Cara Menyimpan Bahan Makanan Dengan Food Preparation
Bahan makanan yang disimpan tentunya ada beberapa macam seperti lauk mapuk, sayur-mayur, buah-buahan, bumbu dapur dan bumbu masak. Semua disimpan dengan cara yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Saya akan coba share bagaimana tips food preparation berdasarkan jenisnya agar bisa awet dan tetap terjaga kualitasnya sampai seminggu ke depan.
a. Lauk Pauk
Lauk pauk ini bisa berupa daging (sapi ataupun ayam), ikan, udang, telur, tahu, tempe, teri dan sejenisnya. Nah ini saja tips penyimpanan lauk pauk ini tentu berbeda-beda.
- Untuk daging sapi biasanya saya cuci sekilas. Ya memang ada yang bilang jangan dicuci tapi entah kenapa aku rada jijik kalau tidak dicuci. Secara kan di pasar rada kotor, setelah dicuci dilap dan simpan ke wadah kedap udara dan masukkan ke frezer. Akan tetapi jika belinya di swalayan, tidak saya cuci dan langsung masukan saja ke frezer lemari es.
- Untuk ikan dan udang tentunya dibersihkan dulu isi perut dan lainnya. Setelah bersih simpan di wadah dan masukkan ke frezer juga.
- Untuk daging ayam. Saya lebih memilih ayam beku, karena menu ini bisa digunakan untuk akhir pekan. Tenang ayam beku tetap layak dan sehat dimakan jika penanganannya tepat. Bisa dibaca lengkapnya di tulisan saya sebelumnya yaitu ayam beku, sehatkah?.
Untuk daging, ikan, udang, dan lainnya saat penyimpanan sebaiknya disimpan berdasarkan porsi sekali masak (makan) saja. Agar kita tidak melakukan proses pembekuan ulang. Saat mau dimasak sebaiknya bahan makanan yang beku ini di turunkan di lemari es bagian bawah malam sebelumnya atau bisa dikeluarkan dan wadahnya kita rendam dengan air.
Ingat! Jangan sekali-kali memaksakan mencairkan lauk pauk ini dengan menyiramkan air panas atau merebusnya saat masih dalam keadaan beku. Karena ini bisa merusak kandungan gizinya.
Sedangkan untuk yang lauk pauk lainya, saya melakukan hal ini :
- Untuk telur, cuci dan masukkan kulkas. Atau simpan saja di suhu ruangan juga tidak apa-apa. InsyaAllah sampai 2 minggu pun telur tetap aman walaupun kenyataannya sebentar juga habis.
- Untuk tempe, saya simpan ke wadah kedap udara ternyata bisa tahan seminggu dan gak bau tengik. Pernah saya letakkan begitu saja di lemari es karena pikir sudah berplastik tapi tenyata baru dua hari sudah tidak tahan.
- Untuk tahu, saya cuci dan rebus dengan garam dan bumbu (biasanya bumbu tempe goreng). Rebusnya sebentar sampai airnya mendidih saja. Setelah dingin saya simpan ke wadah dengan air rebusan tersebut. Tahu jadi lebih tahan lama dan juga bumbunya jadi lebih meresap. Ini tips turun temurun di keluarga saya lho, saya dapat tips ini dari ibu saya.
- Untuk teri dan lainnya cukup saya masukkan ke plastik terus simpan ke wadah kedap udara. Teri jadi tidak gampang kuning. Sebulan juga tetap aman.
b. Buah-buahan
Buah-buahan memang bukanlah bahan makanan yang mau diolah. Namun sebisa mungkin saya menyediakan buah-buahan terutama saat saya sedang malas untuk memasak sayur. Buah adalah pengganti utama untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral serta serat keluarga kami.
Saya biasanya mencuci dan meletakkan buah-buahan di keranjang dalam keadaaan terbuka dan menaruhnya di lemari es. Alhamdulillah dengan cara ini buah-buahan lebih segar dibanding jika ditaruh di suhu ruang atau di taruh di lemari es tetapi tetap menggunakan plastik. Tapi untuk pisang, alpukat dan beberapa jenis buah lain saya taruh di suhu ruang terutama jika masih mengkal.
c. Sayur-mayur
Tips Food Preparation untuk jenis sayur, seperti halnya lauk pauk saya juga membedakan cara penyimpanannya agar lebih awet. Karena ada yang memang tahan cukup lama dan ada yang lebih mudah busuk. Yang lebih cepat busuk sebaiknya dijadikan menu awal minggu.
- Untuk jagung, baik jagung muda maupun yang tua saya simpan di plastik biasa tapi jangan dikupas dari kulitnya. Karena jika dikupas kulitnya, jagung akan lebih cepat keriput dan kurang manis lagi ketika diolah tapi jika belum dikupas maka seminggu lebih juga tetap aman dan segar di lemari es.
- Untuk daun bawang dan seledri. Nah sebaiknya sebelum disimpan ke wadah yang bawahnya dilapisi tisu, sebaiknya dipotong-potong juga. InsyaAllah seminggu tetap aman di lemari es, gak layu dan menguning.
- Untuk kangkung, bayang, katuk dan sayuran berdaun sejenisnya saya potong-potong dahulu kemudian ditaruhkan ke plastik dan masuka lemari es . Bisa juga jika memungkinkan simpan ke wadah. Tapi karena wadah saya tidak cukup banyak, jadi saya masukkan plastik biasa. Ini bisa tahan sampai 3 hari.
- Untuk wortel, kacang panjang, buncis, kentang, dan sejenisnya. Ini paling aman, simpan saja di wadah yang bagian bawahnya sudah dilapisi dengan tisu (fungsinya untuk menyerap air) lalu masukkan ke lemari es. Ini seminggu lebihpun akan bisa tahan. Sangat cocok untuk menu akhir weekday.
- Untuk selada. Simpan ke wadah kedap udara dan masukkan ke lemari es. Namun, sebisa mungkin terlapisi tisu semua. Saya sudah coba ternyata lebih dari seminggu juga tetap layak makan.
- Untuk brokoli dan kembang kol. Biasanya saya potong kecil-kecil lalu saya rendam air garam. Fungsinya selain agar tetap awet, air garam ini juga bisa membunuh ulat-ulat kecil yang sering berada di sela-sela sayuran ini plus untuk menghilangkan pestisidanya. Sebagian orang menggunakan teknik lain yaitu dengan memasukkan brokoli atau kembang kol ini ke air yang yang sudah mendidih (air panas) sejenak terus dimasukkan ke air dingin. Tapi saya memilih cara pertama karena seringkali brokoli atau kembang kol ini saya goreng tepung saja buat bekal anak-anak sekolah. Setelah di rendang air garam lalu dibilas dan disimpan ke wadah. Yakin deh, akan tahan lama dan gak bakal hitam-hitam di kembang kolnya atau menguning untuk brokoli.
- Untuk tauge. Kalau taugenya kering bisa langsung di taruh wadah yang dilapisi tisu. Atau bisa juga kamu masukin wadah dan siisi air sampai taugenya terendam. Bisa tahan sekitar 3 hari di lemari es.
d. Bumbu Dapur
Untuk bumbu dapur saya pakai cara ini untuk menyimpanannya agar bisa tahan sampai seminggu dan tidak perlu ke warung atau ke pasar lagi hanya untuk membelinya.
- Bawang Merah, bawang putih dan bawang bombai. Perlakuan bumbu dapur ini berbeda. Sebaiknya taruh bawang-bawangan ini di suhu ruang bukan lemari es. karena jika ditaruh lemari es akan lembab dan mudah busuk atau bisa cepat tumbuh tunas.
- Untuk cabe pisahkan yang masih bagus dan yang sudah busuk. Untuk ini bisa pakai dua cara yaitu taruh di wadah langsung yang dilapisi tisu atau bisa juga dipetikin dulu terus kasih beberapa siung bawang putih dan taruh di wadah yang dilapisi tisu. Setelah itu baru masukkan ke lemari es.
- Untuk jahe, lengkuas, kunyit, kencur dan sejenisnya sebaiknya disimpan ke wadah lalu masukkan ke lemari es. Ini bisa cuma dicampur dengan serai, daun salam, daun jeruk, dan sejenisnya. Hanya untuk ini sebaiknya serainya dipotong dan daun salanya dilepaskan dari tangkainya dulu ya.
e. Bumbu Masak
Jujur saya lebih suka menyiapkan bumbu masak pada akhir pekan juga. Mungkin ada yang mendengar bumbu putih, kuning, merah. Ya, saya pake trik ini juga untuk mempersingkat waktu saya di dapur saat weekday. Berikut cara penyimpanan bumbu ini dengan penerapan food preparation :
- Bersihkan bahan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabe, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri dan lainnya.
- Haluskan dengan blender atau boleh juga dengan gilingan batu jika kuat. Soalnya saya lebih memilih cara cepat dan praktis yaitu dengan blender. Saat diblender bisa dikasih garam untuk pengawet alaminya
- Tumis sebentar untuk mengurangi air, maklum kadang pake blender kan dikasih air biar muter. Selain itu di tumis inilah bikin bumbu ini lebih tahan lama.
- Masukkan toples kaca atau wadah kedap udara. Setelah dingin masukkan ke lemari es.
- Bumbu ini siap digunakan untuk memasak berbagai macam masakan dan bisa digunakan untuk beberapa kali memasak. Pastikan ketika mengambil bumbu menggunakan sendok bersih dan kering. InsayaAllah bumbu bisa tahan seminggu sampai dua minggu.
Oh ya tapi untuk kualitas food preparation ini akan ada perbedaaan antara lemari es 1 pintu dengan lemari es 2 pintu. Untuk lemari es 1 pintu selain ruangan lemari es yang lebih kecil juga dan untuk lauk-pauk di frezer mungkin masanya lebih singkat waktunya karena kalau sering dibuka tutup otomatis suhu di dalam lemari es juga jadi tidak stabil. Tapi kalau untuk seminggu masih aman. soalnya saya juga pernah pakai lemari es 1 pintu kok. Tapi kalau yang 2 pintu, lebih dari seminggupun tetap aman. Soalnya frezernya jarang dibuka.
So, inilah tips penyiapkan bahan makanan dengan food preparation untuk seminggu agar tetap awet dan layak dimakan. Yakinlah, ini bisa mengehemat waktu kamu saat memasak. Yuk, cobain juga di rumah. oh ya kamu punya cara lain menyimpan bahan makanan ini dirumah? Sharing yuk….
20 Komentar. Leave new
Ini keren sekali, Mbak Dyah. Jadi kalau bahan makanan sudah lengkap di kulkas, malah hemat waktu dan tenaga ya, Mbak. Jadi pas masak semua sudah lengkap, sudah tersedia semua.
Kalau saya, memang daging itu harus dicuci dulu ya, Mbak. Sedangkan untuk ayam, saya beli seekor yang masih hidup, jadi dijamin fresh dan tahan disimpan difreezer. kadang dii rumah buat naget juga.
Wah menarik sekali tulisan nya mbak Dyah, saya mau bertukar pengalaman nih, kalau saya menyimpan jagung biasanya dikupas dulu, sebab jika tidak dikupas biasanya jagung manis akan berkurang bahkan hilang manisnya. Tapi setelah dikupas wajib di bungkus plastik atau masuk wadah tutup rapat supaya gak keriput. Begitu pula dengan jagung muda atau putren. Selamat mencoba ibu2.
Terima kasih atas ilmunya ya dek..
Jadi byk belajar utk mengemas lauk dan sayuran..
Barakallah ?
Selama ini kk tak pedulian. Jadi belanjaanya byk yg ga tahan sampai seminggu ?
qiqiqiqi, iya ya, telur di kami juga cepat habis, soalnya anak nomor 2 suka telur banget.
kalau food preparation sebenarnya udah lama saya terapkan.
Cuman nggak semua masuk kotak, beberapa sayuran saya bungkus pakai koran ?
Nah iya, Mak. Karena saya pakai kulkas satu pintu, ya. Masa simpannya memang sebentar. Karena nyimpennya juga ngga bisa banyak. Kaya daging, ayam atau ikan. Itu biasanya dua minggu pun sudah ludes :D.
Tapi, justru pas nerapin food preparation ini kulksas satu pintu yang tadinya ga pernah muat buat sayuran dan sering pada busuk. Sekarang malah awet dan selalu bersih tuntas tanpa ada yang terbuang karena busuk.
Alhamdulillah jadi bisa nerapin minim sampah sama menghindari mubazir.
Saya juga sudah menerapkan food preparation ini . Memang ngebantu banget, kulkas jadi tampak rapi dan gampang pas mau nyari bahan. Terus lebih awet juga. Nggak kayak dulu sebelum tahu banyak bahan yang jadinya kebuang karena cepat busuk. Tapi untuk yang tips tahu direbus dulu itu saya baru tahu. Biasanya saya cuma simpan dengan air langsung. Thankyou mbak ^^
Kalau ibuku sih biasanya nyetok untuk 4 hari aja, kalau seminggu takut kulkasnya gak muat heeheee
Biasanya emang ibu-ibu pasti setiap minggu ada stok bahan makanan ya mb. Nah, pas wabah ini juga jadi makin harus prepare, bukan nimbun sih ya, sewajarnya juga. Kayanya bisa jadi panduan nih metode food preparation dari mba ini makasih ya
Terimakasih mba Dyah, atas tips tipsnya.
Saya pernah ikut kulwapnya, dulu Hijrah pernah bikin kan.
Tapi karena warung sayur dan lauk di belakang rumah saya ada dua, saya jarang food prep, karena lebih suka memasak langsung yang segar.
Tapi karena sedang ada pandemi sekarang ini, saya jadi ber food prep lagi, guna mempersedikit keluar rumah. heheheh cocok pembahasan mba dyah ni dengan situasi sekarang
Dari dulu sebenernya udah menerapkan ini, terutama karena saya working mom yang belanja bahan makanan seminggu sekali. Tapi baru beberapa bulan ini lebih rapi karena wadah udah lumayan banyak. Makasi udah sharing mbak.
Hiks kak Dyah, aku gak terampil harus nyiapin food preparation ini kak..
Mungkin karena belanjanya suka perhari ya kak..
Dulu sudah pakai sisitim food prep tapi masih ala-ala..Berhubung mesti di rumah aja, jadi ga bisa bolak-balik belanja jadi full food prep jadinya.
Beberapa tips belum saya lakukan nih..seperti tahu tadi.
Kalau untuk daging saya juga jijik kalau ga nyuci, maka solusinya saya rebus langsung setelah belanja. Setelah dingin baru saya pisah jadi 2 atau 3 bagian di kontainer terpisah. Jadi pas mau masak sudah diap dieksekusi
Bagus sekali food prep kayak gini, palagi kl bulan Ramadhan, gak cape2 keluar ke warung, tinggal buka “warung pribadi” aja alias kulkas, smua telah tersedia tinggal dieksekusi aja hihi. Tfs Dyah
Ilmunya bermanfaat banget, apalagi saat kondisi seperti yang diharuskan diam di rumah, nggak bisa ke pasar tiap hari, tips penyimpanan tahu mau langsung dipraktekkan
Waaah, ini bermanfaat banget Kak, apalagi sekarang udah nggak boleh keluar rumah sering-sering, jadi memang perlu banget nerapin tips ini. Makasih ya
Mantab ini food preparationnya. Cocok untuk diterapkan ditengah kondisi seperti ini. Mungkin next bisa buat tulisan food preparation bagi yang tidak punya freezer.
Sama mba. Saya juga nerapin ini nih… Reportnya seminggu sekali aja tapi setiap harinya akan lebih simpel ya mba. Lebih hemat juga. Enak deh jadinya.
alhamdulillah aku selalu setok sayur dan buah di kulkas, karena belanja 4 hari sekali ke pasar hehehe. maklum anak kosan yang suka masak dan eksperimen
sejak pendemi covid 19 dan ga bebas kemana2 sy dah mulai blanja sekaligus
jd nyimpan bumbu dan bahan makanan jg lbh telaten.
trimakasih tipsnya mba
Berguna banget tips food preparationnya di masa sekarang. Di rumah juga lagi kuterapkan begini, suami belanja seminggu sekali untuk stok selama masa stay at home ini