Memasuki usia 9 bulan biasanya si kecil sudah mulai bisa berdiri dan umumnya anak belajar jalan di usia 12-18 bulan. Namun kedua anak saya termasuk yang cukup cepat bisa berjalan sendiri. Auni, anak sulung kami mulai bisa berjalan di usia 11 bulan. Sedangkan adiknya, Rais bisa berjalan sendiri di usia 10 bulan.
Memang tidak layak rasanya membandingkan si kecil, karena memang setiap anak itu spesial. Mereka menjalani fase perkembangan yang berbeda.
Namun, bukan berarti karena itu orangtua bisa santai. Sebaliknya sangat disarankan bagi para orangtua untuk menstimulasi anak agar mereka lebih semangat belajar dan menjalani fase perkembangannya dengan baik. Termasuk menstimulasi anak agar mau belajar jalan.
CARA MERANGSANG ANAK AGAR CEPAT BERJALAN
Ketika melihat si kecil bisa melangkahkan kakinya tanpa bantuan kita merupakan salah satu hal yang sangat dinanti dan tentunya membahagiakan bagi para orangtua. Terlebih ketika mereka belajar berjalan dengan riang dan tawa yang mengembang. Inilah tugas kita merangsang anak agar cepat berjalan dengan cara yang bisa membuat mereka bahagia dan bersemangat.
Nah, berikut 6 cara sederhana yang kami lakukan saya menstimulasi dan melatih duo AuRa belajar berjalan :
Cara 1 > Ajak Jalan di Atas Rumput
Mungkin sebagian orang masih ada yang menggangap hal ini mitos. Tapi saya pribadi percaya ini. Mengajak anak berjalan di atas rumput atau lantai yang punya struktur agak kasar seperti lantai karpet, lantai yang hanya disemen dan sejenisnya tanpa alas kaki akan membantu meningkatkan kesadaran mereka tentang keadaan di sekitar mereka atau yang biasa disebut dengan proprioception.
Hal ini juga sangat bermanfaat merangsang saraf-saraf kaki anak serta motorik kasarnya. Ketika motorik kasarnya sudah baik, maka mereka akan lebih siap untuk belajar jalan sendiri.
Cara 2 > Kaos Kaki Anti Slip Bayi
Ketika melatih anak belajar berjalan di lantai yang cukup licin seperti lantai keramik, marmer, granit dan sejenisnya. Saya terkadang memakaikan mereka kaos kaki anti slip bayi yang bagian bawahnya terdapat karet yang berfungsi agar mereka tidak mudah jatuh.
Selain itu kaos kaki ini ringan dan bisa membuat kaki mereka hangat. Saat berpergian pun saya lebih memilih memakaikan kaos kaki anti slip ini dibandingkan sepatu.
Cara 3 > Ajak Anak Bermain Bersama
Agar belajar berjalan bisa menyenangkan bagi anak-anak, kami ajak mereka bermain bersama. Nah, caranya taruh mainan yang menarik minat mereka di jarak yang cukup jauh dan kita berada di dekat mainan itu sambil senyum dan ulurkan tangan kita. Hal ini dilakukan untuk menarik mereka mendekati kita.
Sebaiknya sih ini dilakukan oleh dua orang. Biasanya saya dan suami berganti tugas. Ada yang berada di dekat mainan dan salah satu dari kami berada di dekat anak untuk berjaga-jaga jika mereka terjatuh saat mencoba meraih mainan tersebut.
Cara 4 > Jauhkan Peralatan Rumah Tangga yang Kurang Kokoh
Ini penting sekali. Seperti rak-rak yang mudah oleng sebaiknya disimpan atau dijauhkan dulu. Sebaliknya taruh perlalatan yang kokoh di dekat mereka. Karena biasanya mereka membutuhkan lemari, meja dan sejenisnya untuk penompang mereka saat berdiri.
Satu hal lagi yang tidak kalah penting jangan biarkan lantai basah karena air atau dari minyak. karena hal ini membuat lantai menjadi licin dan rentan membuat anak terjatuh.
Cara 5 > Alat Belajar Jalan Bayi
Untuk alat belajar bayi, kami sangat menghindari yang namanya baby walker. Karena alat ini cukup membahayakan bagi si kecil. Untuk lebih jelasnya bisa baca di bahaya baby walker. Kami lebih memilih kursi dan galon sebagai alat bantu mereka berjalan. Selain murah dan mudah di dapat, ini juga jauh lebih aman.
Memang sih ada yang lebih bagus namanya push walker karena konsepnya seperti kursi, anak dilatih berjalan dengan mendorong. Selain karena lebih aman, push walker ini juga lucu karena banyak mainan dan bunyi-bunyian yang disukai bayi. Namun, kita harus mengeluarkan uang yang cukup lumayan.
Cara 6 > Beri Semangat
Yang tidak kalah penting kunci keberhasilan melatih anak belajar berjalan dengan menyenangkan adalah memberi mereka semangat. Saat mereka takut, tersadung bahkan terjatuh dan hal lain yang bisa mereka ingin menyerah, sebagai orangtua kita harus memberi mereka suport yang besar. Katakan bahwa mereka adalah anak yang hebat dan kuat.
Inilah keenam cara yang kami lakukan saat mendampingi anak-anak kami melalui proses belajar berjalannya. Alhamdulillah sangat membantu kami dan saya harap ini juga bisa berguna bagi sahabat Roemah AuRa. Ingin tahu info lain seputar parenting, langsung saja klik kategori perenting ini ya Moms.
5 Komentar. Leave new
Samaan kak, saya juga gak beli baju Walker. Malah si kecil lebih suka berjalan dengan pegangan ke dinding atau mendorong kursi kecil.
Wah ada kaus kaki antislip ya untuk menstimulasi anak belajar jalan ya, noted. Belajar jalan di atas rumput juga bagus ya.. jadi anak bisa membedakan juga media jalannya… gak cuma di lantai yang mulus, di atas rumput sambil lihat2 tanaman rumput ya.
Auni lucu banget gemesin ya Dy.
Sebenernya untuk bisa jalan, tak hanya kaki yang dikuatkan. Tapi juga head, neck dan trunk.
Kepala mulai proses penguatan saat anak mulai belajar angkat kepala.
Leher juga begitu, dan yang terpenting adalah batang tubuh.
Benar bgt ajari anak dengan perasaan riang dan memberinya semangat untuk berlatih jadi anak pun senang untuk belajar jalan
Anak sulung saya dulu lama juga baru jalan. Umur 1.5 tahun. Kedua dan ketiga, berjalan di usia setahun.
Memang tiap anak berbeza