Mata merupakan salah satu organ vital manusia yang berperan penting dalam penglihatan. Gangguan penglihatan seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme dapat menghambat aktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Sebagai penderita miopi selama puluhan tahun, itulah yang saya rasakan. Ruang gerak jadi lebih terbatas. Ah, rasakan ingin sekali saya melakukan LASIK.
Ya, saat ini LASIK menjadi salah satu solusi modern pilihan banyak orang untuk mendapatkan mata yang lebih sehat. Mungkin sahabat roemahaura ada yang ingin tahu lebih banyak tentang Laser-Assisted In Situ Keratomileusis atau yang lebih dikenal dengan sebutan LASIK ini. Tenang, akan kami bahas selengkapnya di artikel ini! Simak sampai tuntas, ya!
Apa itu LASIK?
LASIK merupakan prosedur bedah refraktif yang menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea, bagian depan mata yang bening. Dengan mengubah bentuk kornea, LASIK dapat membantu memfokuskan cahaya dengan tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi lebih tajam dan jelas.
Laser-Assisted In Situ Keratomileusis hadir sebagai solusi modern untuk memperbaiki berbagai kelainan refraksi mata. Prosedur ini telah menjadi salah satu operasi mata yang paling populer di dunia, dengan jutaan orang telah merasakan manfaatnya.
Manfaat LASIK
Berdasarkan artikel kesehatan dari beberapa sumber terpecaya yang saya baca, dapat disimpulkan LASIK menawarkan berbagai manfaat bagi orang yang mengalami kelainan refraksi mata, di antaranya:
-
Meningkatkan Penglihatan
LASIK dapat secara signifikan meningkatkan ketajaman penglihatan, sehingga orang yang sudah menjalani prosedur ini dapat melihat tanpa kacamata atau lensa kontak. Saat terbebas dari ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak, itu artinya kita dapat menghemat waktu dan uang.
-
Meningkatkan Kualitas Hidup
Manfaat lain dari solusi modern untuk memperbaiki berbagai kelainan refraksi mata adalah meningkatkan kualitas hidup. Ya, tentu saja saya sangat sepakat dengan hal ini. Dengan penglihatan yang lebih baik, kita dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan nyaman, seperti membaca, mengemudi, dan berolahraga.
-
Prosedur yang Cepat dan Aman
Laser-Assisted In Situ Keratomileusis adalah prosedur yang cepat dan aman, biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk setiap mata.
Tak hanya itu saja, masa pemulihan juga singkat, sehingga kebanyakan orang mengalami penglihatan yang lebih baik dalam beberapa jam setelah operasi LASIK.
Siapa yang Kandidat Ideal untuk LASIK?
Lalu, mungkin ada yang bertanya-tanya, siapa saja yang bisa ikutan LASIK? Pada umumnya metode ini aman dan efektif untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas dan memiliki:
- Kelainan refraksi mata yang stabil, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme.
- Kornea yang sehat dan tebal.
- Mata yang tidak memiliki infeksi atau penyakit mata lainnya.
- Penglihatan yang tidak berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
- Tidak sedang hamil/menyusui
- Tidak menderita diabetes
Prosedur LASIK
Prosedur LASIK pada umumnya dilakukan secara rawat jalan, sehingga jika kamu tidak perlu khawatir akan dirawat inap di rumah sakit. Namun, bukan berarti saat seseorang memutuskan ingin menjalani prosedur LASIK, mereka langsung mendapatkan jadwal operasi. Evaluasi dari dokter dan berbagai pemeriksaan mendalam diperlukan untuk memastikan apakah seseorang memenuhi syarat sebagai kandidat LASIK.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari website KMN EyeCare, berikut ini beberapa prosedur yang dilakukan dalam proses Laser-Assisted In Situ Keratomileusis:
1. Pemeriksaan Pra LASIK
Setelah pemeriksaan awal kelayakan pasien menjadi kandidat LASIK, pasien akan memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan dengan prosedur LASIK. Jika ya, maka langkah berikutnya adalah menjalani serangkaian pemeriksaan menyeluruh yang mencakup:
- Topografi Kornea: Pada langkah pertama, dokter melakukan topografi kornea untuk memetakan kornea secara akurat, karena setiap mata memiliki bentuk unik seperti sidik jari.
- Pemeriksaan Produksi Air Mata: Kemudian, dokter mengevaluasi produksi air mata untuk memastikan mata tidak kering, karena mata kering harus diobati sebelum operasi.
- Pengukuran Ketebalan Kornea: Selanjutnya, dokter mengukur ketebalan kornea untuk menentukan kelayakan pasien menjalani LASIK, kornea yang terlalu tipis tidak memenuhi syarat.
- Specular Microscope: Dokter menggunakan specular microscope untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan pada kornea.
- Pemeriksaan Laboratorium: Dokter juga memeriksa gula darah pasien sebagai bagian dari prosedur standar sebelum operasi.
- Pemeriksaan Mata Secara Fisik: Terakhir, dokter memberikan obat tetes mata untuk membesarkan pupil guna memeriksa kesehatan retina.
2. Pantangan dan Kewajiban Pra LASIK
- Beberapa Minggu Sebelum Operasi: Pasien harus melepas softlens selama 2 minggu dan hardlens selama 3 minggu untuk mengembalikan bentuk alami kornea.
- Sehari Sebelum Operasi: Pasien harus memberi istirahat pada mata, menghindari layar gadget, dan membersihkan mata dari make up.
- Hari Operasi: Pada hari operasi, pasien tidak boleh memakai make up, lotion, cream wajah, atau parfum. Pasien juga perlu memberi tahu dokter jika merasa gugup.
3. Saat Pelaksanaan Operasi LASIK
Untuk prosedur pelaksanaan operasi Laser-Assisted In Situ Keratomileusis sendiri pada umumnya terdiri dari empat tahap, yaitu:
- Persiapan: Pasien menerima obat bius berupa tetes mata dan mata dibersihkan serta dipasang alat untuk membuka kelopak mata.
- Pembuatan Flap Kornea: Dokter menggunakan laser atau pisau microkeratome untuk membuka flap pada kornea.
- Pembentukan Ulang Kornea: Laser excimer kemudian membentuk ulang kornea sesuai kebutuhan koreksi refraksi pasien.
- Penutupan Flap Kornea: Setelah pembentukan ulang selesai, dokter menempatkan kembali flap kornea ke posisi semula yang akan melekat dengan sendirinya.
4. Tindakan Lanjutan Pasca Operasi LASIK
Mata sudah bisa digunakan setelah operasi LASIK, hanya saja ada beberapa hal yang mesti dilakukan pasien :
- Penggunaan Obat Tetes Mata: Pasien diberikan obat tetes mata dan air mata buatan untuk mencegah iritasi dan infeksi.
- Penglihatan Kabur dan Gatal: Pasien mungkin mengalami penglihatan kabur dan gatal beberapa jam setelah operasi, yang merupakan hal normal.
- Jadwal Check-Up: Pasien biasanya harus melakukan check-up sehari setelah operasi dan kemudian beberapa minggu atau bulan setelahnya untuk memantau penyembuhan.
- Larangan dan Kewajiban: Pasien harus menghindari mengucek mata, menjaga mata dari air, menghindari makeup mata, serta menjauhi tempat berdebu dan kolam renang selama periode tertentu. Olahraga berat juga harus dihindari selama setidaknya satu bulan.
Proses penyembuhan bervariasi antara pasien. Beberapa bisa melihat jernih dalam hitungan hari, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama. Mematuhi semua pantangan dan kewajiban yang diberikan oleh dokter sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal.
Kesimpulan
LASIK merupakan solusi modern yang menawarkan harapan baru bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan. Dengan prosedur yang cepat dan aman, serta masa pemulihan yang singkat, LASIK dapat memberikan mata yang lebih sehat sehingga bisa meningkatan kualitas hidup yang signifikan.
Proses penyembuhan mungkin berbeda-beda untuk setiap individu, namun dengan mengikuti semua arahan dan larangan dari dokter, hasil optimal dapat dicapai.
Biaya LASIK dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis prosedur LASIK yang digunakan, dan pengalaman dokter bedah mata. Namun, yakinlah biaya yang dikeluarkan untuk LASIK juga sebanding dengan manfaat jangka panjang yang diperoleh, mengingat peningkatan ketajaman penglihatan dan kebebasan dari ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Jika sahabat roemahaura mempertimbangkan untuk menjalani LASIK, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mata terpercaya seperti yang ada di Klinik Mata Nusantara dan melakukan semua pemeriksaan pra-operasi yang diperlukan untuk menentukan kelayakan sebagai kandidat LASIK.