Kami mulai mengeksplorasi Aceh hari itu, dengan mengunjungi Museum Tsunami. Museum hasil rancangan Ridwan Kamil ini berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh. Museum ini terdiri dari struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Sangat megah menurut kami, tapi kemegahan itu menyimpan kenangan tentang kepiluan ratusan ribu korban tsunami.
Apalagi saat kami mulai memasuki bagian dalam museumnya, terdapat jalan serupa lorong sempit dan gelap. Di antara dua dinding yang tinggi, ada gemericik air mengalir dari dindingnya dan suara ombak yang bergemuruh untuk menciptakan kembali suasana saat tsunami terjadi. Di sini kami bisa membayangkan betapa paniknya saat gelombang setinggi 15-30 meter menerjang permukiman penduduk Aceh saat itu.
Saat tiba di sumur do’a yang berisi nama-nama para korban Tsunami. Jujur di ruang ini saya merasa merinding, bukan karena takut akan hantu tapi merasakan ketakutan para korban saat tsunami itu terjadi. Terhempas ombak, tersangkut di pohon, dan situasi menyeramkan lainnya.
Selanjutnya di dalam museum ini kami menemukan miniatur tsunami, benda-benda sisa tsunami, foto-foto kejadian tsunami, dan papercutting yang unik dan dibingkai yang menceritakan tentang sebelum dan pasca tsunami. Dari sini kamipun menceritakan kejadian tsunami tersebut kepada anak-anak kami. Bukan hanya kisahnya tetapi juga hikmah dibalik bencana tersebut. Selain jalan-jalan, berkunjung ke museum seperti ini juga sarana menguatkan keimanan kami sebagai umat beragama.
Selanjutnya kami mengunjungi Kapal PLTD yang berada di daerah Punge Blang Cut, Kec.Jaya Baru, Kota Banda Aceh ini. Karena Kapal PLTD ini berjarak tidak jauh dari museum tsunami. Jadi sekali jalan, dua tempat bisa terkunjungi.
Kapal PLTD apung ini juga menjadi salah satu saksi bisu kedahsyatan tsunami yang melanda Aceh. Bayangkan saja kapal dengan panjang 63 meter yang mampu menghasilkan daya sebesar 10,5 megawatt. Dengan luas mencapai 1.900 meter persegi dan bobot 2.600 ton, bisa bergeser sejauh 5 kilometer dari pelabuhan Ulee Lheue ke tengah permukiman kota Banda Aceh. Dahsyat bukan?
Bagian luar kapal dibiarkan seperti apa adanya. Sedangkan untuk bagian depan terdapat monumen peringatan dengan relief kapal dan air bah. Untuk bagian dalam sudah dilakukan pemugaran dan diisi dengan foto-foto dan televisi untuk menyiarkan video kejadian tsunami dan saat naik ke atas kapal tersebut, kami bisa melihat keindahan kota Banda Aceh. Karena memang kondisi kapal yang besar dan tinggi, ketika berada di atasnya kita seolah sedang berada di bangunan bertingkat.
Jika kalian ingin berkunjung ke sini sangat saya sarankan di waktu pagi atau sore ya. Karena bagian dalam kapal ini akan ditutup saat jam istirahat pada pukul 12.00 -14.00 WIB. Tentu rasanya akan kurang memuaskan jika tidak menikmati bagian dalam kapal kan?
Setelah mengunjungi Museum Tsunami dan Kapal PLTD Apung, sudah siang menjelang waktu zuhur. Maka, kami memutuskan untuk shalat di Masjid Baiturahman. Selain menjalankan kewajiban kami sebagai seorang muslim, berkunjung ke Masjid Baiturahman ini adalah momen yang kami manfaatkan sebagai wisata religi untuk menambah keimanan kami.
Apalagi dengan kisah yang terjadi di Masjid tersebut. Saat bencana tsunami terjadi, Masjid Baiturahman ini tetap mampu berdiri ditengah porak poranda bangunan sekitarnya. Namun kini kekokohan itu makin dipercantik dengan polesan-polesan seperti sejumlah payung raksasa di teras masjidnya, satu menarah setinggi 84 meter, parkiran mobil bawah tanah, dan fasilitas lainnya. Tidak heran jika Masjid ini menjadi salah satu masjid termegah di Asia Tenggara.
Apakah pertualangan kami berakhir di sini? Oh tentu tidak, sehabis shalat lanjut mencari warung makan untuk makan siang. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh besar yanng terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota Banda Aceh. Di kecamatan Lhok Nga ini adalah salah satu pantai terindah yang ada di Aceh dan di Indonesia.
Pantai lampuuk namanya. Pantai ini menghadap langsung ke Samudra Hindia. Air lautnya yang hijau kebiru-biruan dengan pasir pantai putih yang begitu memukau. Ditambah bukit-bukit yang menghiasi di sekitar bibir pantai menambah pesona Pantai Lampuuk ini. MasyaAllah, begitu indah. Apalagi Pak suami yang sudah terlebih dahulu menimati sunset di sana. Sedangkan kemarin kami ke sana, matahari masih di atas kepala. Hiks, padahal rasanya saya ingin juga menikmati matahari terbenam di pantai Lampuuk ini. Jadi baper saya.
Ingat cerita buku karya Tere Liye yang difilmkan berjudul “Hafalan Shalat Delisa”? Ya, disekitar pantai inilah latar tempat cerita itu terjadi. Lhok Nga merupakan wilayah Aceh dengan kondisi yang terparah saat Tsunami kemarin. Jika lokasi lain gelombang air laut sekitar 15-30 meter tingginya. Di Lhok Nga ini bisa mencapai 50 meter.
Karena sudah berada di pantai Lampuuk, tidak salah rasanya saat perjalanan pulang ke Banda Aceh. Kami menyempatkan diri ke Masjid Rahmatullah Lhok Nga. Masjid ini juga mirip kisahnya dengan masjid Baiturahman Banda Aceh. Saat Tsunami menerjang Masjid ini tetap berdiri kokoh. Hanya saja ada salah satu tiang yang hampir roboh, tetapi sampai sekarang masih dipertahankan (hanya diberi penyanggah) untuk mengenang peristiwa tsunami tersebut.
Begitu menyenangkan bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Aceh ini. Selain lima wisata ini ada banyak tempat wisata lain yang bisa kalian kunjungi. Seperti kami kemarin yang juga mengunjungi Pantai Ulee Lheu, Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Jembatan Krueng Cut, menikmati sate matang khas aceh dan berburu oleh-oleh saat malam hari.Jika ditanya, Apakah cukup puas sudah jalan-jalan ke banyak tempat wisata di Aceh ini? Jawabnya tentu belum, Masih banyak yang ingin kami kunjungi di Aceh. Terutama ingin menyebrang ke Sabang.
Pesona Aceh yang begitu memukau, membuat kami ingin mengunjunginya lagi. Tidak salah jika saya mengatakan “PESONA ACEH, PESONA INDONESIA YANG MENAWAN”. Sangat layak untuk dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun manca negara. Yang wajib kita ekplorasi. Karena bagi kami saat traveling ini bukan hanya untuk melepas penat, tetapi juga mencari pengalaman dan mencari ilmu tentang budaya, sejarah dan wisatanya.Rasanya tidak puas saat kemarin sudah berkunjung ke beberapa tempat wisatanya kemarin. Karena masih begitu banyak yang belom kami ekplorasi. Salah satunya ada Sabang. Salah satu kota di Provinsi aceh yang terletak paling utara dan menjadi titik 0 Kilometernya Indonesia. Di sabang menyimpan banyak destinasi wisata.Tidak hanya pantai tapi juga ada air terjun, pemandaian air panas, Benteng Bunker Jepang, dan danau di sana. Tapi ada beberapa yang benar-benar kami kunjungi.
Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Sabang tidak menapakkan kaki dan berfoto di tugu kilometer 0 Indonesia yang berada di pulau Weh, Sabang. Tidak hanya tugu disana kita bisa menimati panorama alamnya yang sungguh indah.
Selanjutnya mengunjungi pantai dan lautnya yang pasti akan sangat indah dan memukau. Maklum saja, anak-anak begitu senang main di pantai. Alasannya sih anak-anak padahal ummi abinya juga happy.
Namun, dari kisah teman yang sudah berkunjung ke sabang. Tiket pesawatnya lebih dai dua kali lipat dibanding ke Banda Aceh. Jadi memang solusi hematnya, lebih baik memilih lewat Banda Aceh. Dari sana baru naik kapal ke pulau Sabang. Sekalian bisa menikmati wisata yang ada di Banda Aceh lagi.
Kita dapat mengambil rute dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Setelah itu, dapat menyeberang menggunakan Kapal Ekspress Rondo, perjalanan menggunakan kapal ini memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke Pelabuhan Balohan, Sabang.
Untuk penginapan di Banda Aceh, tentunya bisa menginap di >> HOTEL MURAH DI BANDA ACEH <<. Apalagi kalau bisa dapat diskon 70% dari OYO. Duh, sudah murah makin murah lagi tentunya. Cari penginapan? #PastiadaOYO
Bagi kami yang ingin liburan tapi takut mengeluarkan biaya besar, perlu mencari solusi yang tepat agar bisa sukses liburan walaupun dengan dana yang terbatas. Maklum saja tabungan yang kami miliki sebagian besar telah kami alokasikan ke pos yang lain. Seperti dana untuk memiliki rumah impian dan naik haji. Makanya kami memutuskan untuk merencanakan liburan hemat tapi bisa tetap have fun. Emang bisa? Bisa banget!
? TENTUKAN BUDGET
Budget atau anggaran perlu kamu tentukan sejak awal punya keinginan berlibur. Berapa alokasi dari pendapatanmu yang bisa kamu gunakan untuk pergi berlibur dan untuk apa saja dana tersebut digunakan. Jangan sampai keasyikan liburan, pulangnya tidak tahu lagi mau makan apa karena tabungan terkuras habis. BIG NO!
? BIKIN JADWAL/SCHEDULE
Lakukan survei ke lokasi tempat wisata mana yang kamu kunjungi bisa melalui cerita pengalaman temanmu atau bisa juga mecari info dari internet. Usahakan cari tempat wisata yang berdekatan dan berurutan. Agar semua bisa terkunjungi dan tentunya lebih menghemat waktu dan biaya daripada mesti bolak-balik.
? PEMILIHAN TRANSPORTASI
Sebenarnya jika jarak tempat wisata yang ingin kamu kunjungi bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi (mobil), lebih baik menggunakan mobil karena akan lebih mudah dalam akomodasi saat berada ditempat tujuan. Namun, jika memilih menggunakan pesawat terbang atau kapal laut usahakan memesannya jauh hari dan saat sedang promo. Biasanya akan ada penawaran-penawaran diskon untuk pembelian tiket ditanggal-tanggal tertentu.
? USAHAKAN PERGI BUKAN SAAT MUSIM LIBURAN
Karena saat musim libur, biasanya semua harga naik. Tiket, penginapan, dan lainnya. Lagipula jika musim liburan biasanya tempat wisata akan lebih padat sehingga kamu tidak akan bisa puas menikmati liburanmu.
? BELANJA OLEH-OLEH
Usahakan untuk membeli oleh-oleh secukupnya saja dan tidak di pusat penjual oleh-olehnya. Karena biasanya dipusat oleh-oleh, harganya menjadi lebih tinggi.
? PILIH PENGINAPAN MURAH NAMUN TIDAK MURAHAN
Memilih penginapan ini penting karena saat liburan biasanya bdan kita capek dan butuh tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jadi pilih penginapan yang murah namun tidak murahan seperti >> OYO HOTEL INDONESIA <<.
? OYO HOTELS berjumlah lebih dari 1000 hotel dengan 23.000 kamar yang tersebar di 90+ kota yang ada di Indonesia. Jadi kita tidak perlu takut kehabisan kamar di OYO HOTEL.
? Fasilitas di OYO HOTELS lengkap mulai dari wifi, AC, TV, Kasur yang Nyaman, dan tentunya kamar mandi yang bersih. Duh, bikin pengunjung hotel ingin lama-lama berada di sana. Apalagi kalau wifinya lancar, duh juara deh. Bisa upload-upload foto di sosmed dan ngeblog juga.
? Pesan kamar di OYO HOTELS mudah sekali, tidak ada kata ribet deh. Kita tinggal klik ini >> OYO HOTEL INDONESIA <<. Atau bisa juga download langsung aplikasinya di Google Play Store ata App Store . Tenang tidak perlu takut kehabisan memori penyimpanan di gawai kita. Karena aplikasi OYO cuma memerlukan 60MB saja.
Selain 3 keunggulan OYO HOTELS di atas, ada 1 lagi yang paling penting. Kamar di OYO HOTEL ini sangat ramah di kantong, dengan uang 100ribuan kita sudah bisa menginap di OYO HOTELS. Apalagi sering ada promo potongan harga loh. Wah, makin mantap kan? Cocok sekali untuk liburan yang seru tapi bisa tetep berhemat.
Kadang kalau lagi mencari penginapan kita harus lama buat searching di Google. Sudah habis quota, eh kita mesti menelpon hotel untuk memastikan kesediaan kamar di hotel tersebut. Namun, itu tidak berlaku di OYO HOTELS. Kamu bisa langsung buka webnya atau lewat aplikasinya. Hanya dengan 5 step.
Jika sudah sukses memesan kamu tinggal membayarnya dan lakukan konfirmasi. Selesai deh, kamu siap kunjungi penginapan yang kamu pilih untuk beristirahat setelah puas jalan-jalan.
Gimana menurutmu? Yuk, rencanakan liburanmu sekarang juga dan tentunya pilih penginapan di OYO HOTEL. Cari Penginapan? #PastiAdaOYO.
Artikel ini diikutsertakan dalam OYO HOTELS BLOG COMPETITIONS 2019
72 Komentar. Leave new
Aceeeeeh :')
Ngebayangin bisa main kesanaaaa, walau cuma bentaran doang :d
seru keknya ya ampon.
Banget mbak, Juara deh. Terutama wisata pantainya.
Seperti Yogyakarta yang berpredikat "Daerah Istimewa", Aceh memang mempunyai banyak sekali keistimewaan ya, Mbak Dyah, termasuk wisatanya.
Dan jujur, saya mupeng sekali ke Aceh, soalnya belum pernah. Dan memang masih sangat banyak daerah Indah di Indonesia yang belum saya kunjungi. Makin mupeng lihat cerita dan foto-foto, Mbak Dyah hahaha. Apalagi sudah lebih mudah dan praktis pakai Oyo ya, Mbak.
Iya mas, Aceh itu MasyaAllah kerennya apalagi wisatanya.
Kami sekeluarga liburan ke Aceh 2016 lalu. Ke Museum Tsunami juga, ke Kapal Apung, Oya Dyah sempat juga ke kapal yg hanyut sampai ke atap rumah gk. Ngeri sekali mmg membayangkan bencana Tsunami 2004. Alhamdulillah kini Aceh telah berbenah ya,, pingin ke Aceh lg rasanya
Kalau itu kemarin gak sempat kk, karena keliling ke yang lain dulu. Tuh, kan masih banyak yang terlewat untuk dikunjungi.
Kak, keren kali paper cutting nya ya..
Kalo aceh, awak cuma sampe sejauh takengon aja kak.
pengen juga main ke banda karena masa kecil suami pernah di sana juga.
Btw, hotel oyo banyak banget ya.. lebih dari 1000 hotel
Cakep beneran papercuttingnya kk. Iya donk di aceh aja lebih 11 penginapan oyo ada di sana.
baru tau paper cutting. lucu ya ^_^
sempat mau lanjut aceh waktu ke medan. sayang ga jadi. jadi sejauh ini baru minum kopi gayo-nya aja.
Kopi gayonya enak, favorit paksu. Sampe-sampe sampai sekarang masih suka minta tolong kirimkan kopi itu ma stafnya di sana.
Serunyaaa..pastinya urusan akomodasi juga jadi lebih terjangkau berkat OYO ya mbak. Saya belum pernah coba reservasi di aplikasinya OYO nih. Masih sebatas kepoin ratenya doang~
Heheh.. yuk kapan-kapan di coba mbak.
Wah ingatan saya jadi terlempar pas kejadian tsunami aceh ya mbak… Yang masjid Baiturrahman itu sangat kental banget dan memorize-able, penting banget bawa keluarga buat wisata sekaligus edukasi dan menambah rasa syukur kita pada Yang Maha Kuasa.
Iya bang, Kamipun dibuat takjub dengan kekuasaan Allah kala tsunami itu. Banyak masjid yang selamat di saat bangunan lain rata.
Aceh mengalami perubahan yang signifikan setelah dilanda sunami, sekarang lebih indah dan peninggalan sunami bisa dijadikan tempat wisata, jadi tergoda ingin bisa berlibur disana, apalagi ada tempat menginap yang hemat juga.
Bangkitnya aceh memang super mbak, makin keren saja.
Ya Allah pengen yaa ke Aceh. Cita2ku keliling Pulau Sumatera dengan roadtrip mbak. Tentu saja mampir ke Aceh dan Sabang kudu wajib deh.
Wajib mbak banget karena menurutku salah satu pantai terindah di sumatera ada di sana.
Mbak, aku mau nanya, apakah kehidupan Aceh banyak yang menerapkan prinsip Islam? Ku penasaran deh
Iya kak, perempuan wajib menutup aurat di sana. Cafe, tempat makan dan pusat keramaian wajib tutup jam 12 malam. kalau gak akan ada penjaga syariahnya yang menegur.
Duh, aku belum kesampaian buat eksplor Aceh. Kebetulan adikku tugas tentara di Aceh jadi pengen banget main.
Baca ini jadi makin mupeng buat ke Aceh cuma ongkos pesawat sekarang edan mahalnya. Semoga ada rezeki suatu hari.
Iya mas, makanya kalau niat cari tiket pesawat yang promo.
Wah wisata di Aceh ternyata keren-keren, semoga bisa liburan ke Aceh . Dan setiap liburan aku sering menginap di OYO karena harganya murah dan pesan sangat mudah.
Keren nih mas,, nginep di OYO gak bikin kantong jebol ya mas.
MasyaAllah aku juga kebayang merinding kalau melihat sisa-sis tsunami kyk gitu mbak. Kepengen juga ke Aceh suatu saat nanti dan bisa melihatnya sendiri.
Wah jaringan OYO ternyata cukup lengkap dan sampai sana ya? Saya blm pernah juga makai OYO, jd pengen jajal staycation 😀
OYO sekarang tersebar, di pekanbaru juga banyak kk. Hotel-hotelnya direnovasi juga sekarang. Jadi menginap murah tetapi tetap nyaman.
Ya Allah… indahnya Aceh. SUngguh indah. Mata sampai terpana melihat foto-foto dan kisahnya. Tsunami ini, sudah lama terjadinya, ya Mbak. AKu ingat saat itu, sehari setelah ibu berangkat haji sealigus saharii setelah si sulung selapan hari.
Tapi kenangannya masih membuat hati giris.
Iya mbak, sedih kalau mengingat dan menapaki sejarah peristiwa tsunami itu.
Nyebrang ke sabang pake feri biasa mbadyah, saya berkesempatan melihat ribuan ikan lumba-lumba.
MasyaAllah terharu sekali..
Lumba-lumba itu ngikutinbkapal feri kita
MAsyaAllah, cerita kk vivi bikin tambah mupeng aja nih.
Desain arsitekturnya Kang Emil keren banget. Bangunan atas musem nampak begitu modern seperti mall. Meskipun kejadiannya sudah 15 tahun lalu, rasa sedihnya memang terasa sampai sekarang ya.
Yang kusuka dari Aceh itu kulinerannya yang pedes. Mie aceh, teh tarik. Hmm..
Iya kak, museumnya keren beneran dah. Modern banget. air mie aceh dan teh tarik juara dah..
Suatu saat semoga bisa mampir ke Aceh dan menginap di OYO Hotels Indonesia 😀
Aamiin, semoga Allah mudahkan mbak ^^
Aceh seindah dan semenarik itu. Pengen kesana :")
iya kaka, ayo berkunjung ke aceh. kan dekat dari sumut ?
Setiap suami ke banda aceh, entah kenapa awak berhalangan ikut, hiks padahal pengen juga ke lampuuk
Keren bener kk pantainya, aku aja pengen ke sana lagi.
belum pernah ke Aceh awak. lengkap bener informasinya kak. mesti bikin itinerary nih kalo mau ke Aceh biar semua terjalani ya. moga diberi kesempatan dan rezeki untuk jenjalan ke sana nantinya. aamiin.
Iya kak, harus direncanai jadi biar banyak yang terkunjungi
Wah aceh bagus ya…
Di aceh pasti juga banyak wisata sejarah ya kak..
Kan dulunya aceh pusat penyebaran agama islam saat masa kerajaan
Bener banget kk, ciri khasnyapun masih ada di beberapa tempat. Makanya kubilang kalau wisata Aceh ini lengkap
Pantaaaai ah pantai di Aceh emang bikin pengen kesana ya,Aceh mmg masuk list liburan kami kak ?
Ayo mak, rekomennya jalur darat aja biar bisa puas keliling. Lewat meualabo, kata suami keren di sana. Sayangnya kami kemarin karena mau cepat jadi lewat lhoksumawe
Salah satu tempat yang kepengen banget aku datengin adalah Aceh. Alam, budaya, makanan, bahkan Masjid Baiturrahmannya sungguh memukau. Kepengen deh suatu saat nanti menjejakkan kaki di Aceh. Dan iya ya, untuk hotel, kita gak peru pusing. Ada OYO yang nyaman dan terjangkau 🙂
Iya kak, duh aku aja yang sudah ke sana pengen ke sana lagi. KEmarin sih ikut suami dinas jadi hotel dicariin orang kantor. Next, mau nginap di OYO juga.
Aku belum pernah pakai Oyo tapi penasaran mau nyoba langsung dan andaikan ada kesempatan lagi untuk exploasi keindahan Aceh 🙂
YUk mbak di coba, OYO tersebar di seluruh Indonesia loh. Cek langsung di web atau aplikasinya langsung.
Pesona Aceh memang akan selalu bersinar ya mbak… Masya Allah… teringat kembali peristiwa tsunami silamn,,, hiks
Btw, pesan hotel di OYO ternyata semudah itu yaaa… Dan terjangkau pula biayanya jadi bisa hemat budget jugaa
Pesona Aceh makin berkilau setelah tsunami kemarin. SAlut kk, dengan Aceh.
Merinding mengingat kejadian tsunami Aceh dulu.
Semoga Allah lindungi Indonesia selalu dari bencana alam dan kerusakan.
Serunya main ke Aceh, yang dijuluki serambi Mekah.
Aamiin ya Rabb, semoga tidak ada lagi bencana tsunami seperti yang terjadi di Aceh kemarin.
Indonesia kaya akan wisata alam, jadi tertarik pengen ke Aceh juga mbak
Bukan hanya wisata alam mbak yang ada di Aceh, tapi juga wisata religi dan wisata sejarah. Pokoknya lengkap.
Indonesia kaya akan wisata alam, jadi tertarik pengen ke Aceh juga mbak
Sama kak, awak pun gak puas berlibur di aceh waktu itu belum banyak tempat disinggahi apalagi ke pulau sabang, ah rindu kali sama aceh 🙂
Sama kak, Walaupun sudah pernah ke sana ingin ke sana lagi.
paling seru di tempat paper cutting. kisah bagaimana tsunami terjadi bak diceritain di bagian situ. duh benar kudu pesan kamar di Oyo biar praktis
Paper cuttingnya mantap bener mbak.
Tsunami Aceh adalah sebuah peristiwa bencana yang mengingatkan kita kalau kita hidup di daerah yang rentang bencana. Harus aware dengan tanda-tanda alam. Semoga tidak terulang lagi bencana yang sama. Saya pengen banget ke Aceh, mencicipi kulinernya yang lezat ayam tangkap, dan sambal ganja langsung dari tempat asalnya
Iya mbak, emang kita haru selalu waspada. Karena bencana bisa kapan saja datang,
aku belom pernah pake oyo, tertarik juga karna harganya murah kalo dibanding yang lainnya hehe. boleh juga tuh kulineran di aceh enak²
Iya mbak, Harga penginapan OYO sangat bersahabat dengan kantong. Hehehe…
Aceh ini bikin aku penasaran ingin kesana deh, terakhir suamiku kesana bikin aku iri. Tapi pengen sama teman-teman jalannya karena biar bisa explore foto sama teman-teman.
Aku juga kemarin pak suami duluan ke sana. Kami juga gak mau kalah. AKhirnya saat dia tugas lagi ke sana. Jadi ikutan juga.
Mbak Haura, doain aku ya biar langkahku bisa sampai ke Aceh. Udah lama banget pengen menjelajah ke Aceh nih karena katanya di sana banyak peninggalan sejarah. Aku penggemar sejarah soalnya. Mana lagi di sana sudah ada Oyo ya, praktis dan lebih mudah nih cari penginapan dengan harga sesuai budget
Hehehe.. sya dyah mbak. Aamiin… moga dimudahkan ya mbak. ^^