Pasar modal merupakan salah satu kebutuhan investasi untuk masyarakat saat ini. Contohnya saja Reksadana yang selama beberapa tahun terakhir mulai meningkat karena kesadaran literasi keuangan warga Indonesia sendiri mulai meningkat. Mulai dari banyaknya produk aplikasi investasi hingga berbagai macam materi tentang Reksadana ini.
Namun, untuk mendapatkan produk Reksadana dengan potensi memberikan keuntungan di aplikasi investasi sendiri, juga memiliki risiko yang tinggi. Sehingga Anda harus cermat dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih jauh mengenai tips memilih jenis Reksadana melalui aplikasi investasi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jenis-jenis Reksadana yang Perlu Anda Tahu
Sebelum kita lanjut untuk memilih jenis Reksadana melalui aplikasi investasi, sebaiknya Anda harus mengenali dulu apa saja jenis-jenis Reksadana yang sering ditawarkan berikut ini.
-
Reksadana Pasar Uang
Jenis pertama yang ada di aplikasi investasi adalah Reksadana pasar uang. Biasanya Reksadana jenis ini menempatkan seluruh uang di deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan di obligasi. Untuk waktu jatuh temponya sendiri kurang lebih selama 1 tahun.
Jenis Reksadana yang satu ini cenderung lebih aman karena risikonya yang kecil, tetapi keuntungan yang didapatkan pun relatif lebih kecil.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Yang kedua ada Reksadana pendapatan tetap. Dalam Reksadana Pendapatan Tetap ini, biasanya dana sebagian besar dialokasikan ke instrumen obligasi.
-
Reksadana Saham
Yang ketiga ada Reksadana saham. Reksadana yang satu ini mengalokasikan dana terbesarnya pada instrumen saham. Sehingga memiliki sifat dan pergerakan yang mirip dengan saham. Tujuan dari investasi yang satu ini biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang. Meski memiliki risiko lebih tinggi daripada Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang, tetapi potensi yang imbal baliknya juga relatif lebih tinggi.
5 Tips Memilih Jenis Reksadana melalui Aplikasi Investasi
Setelah tahu jenis-jenis Reksadana di atas, berikut ini tips memilih jenis Reksadana sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Tentukan Terlebih Dulu Tujuan Investasi
Ada beberapa jenis investasi yang biasanya orang lakukan. Mulai dari investasi jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Contohnya saja bisa digunakan untuk DP rumah, biaya pendidikan, atau untuk liburan.
Apabila sudah memiliki tujuan, Anda bisa langsung memilih jenis Reksadana yang diinginkan. Contohnya saja Reksadana saham untuk investasi jangka panjang dan cocok untuk dana pensiun. Namun, bagi Anda yang ingin menyiapkan DP rumah bisa memilih Reksadana pasar uang yang durasinya kurang dari 1 tahun.
Untuk jenis investasi menengah, Anda bisa memilih Reksadana campuran karena memiliki durasi sekitar 3 tahun. Selain itu, juga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada Reksadana saham.
Namun, bagi Anda yang memiliki gaji pas-pasan, bisa memilih investasi Reksadana pendapatan tetap untuk waktu 1 sampai 3 tahun.
2. Sesuaikan Dengan Karakter Anda
Apabila Anda orang yang cukup konservatif atau cenderung cari aman, pilihlah Reksadana pendapatan tetap atau pasar uang yang memiliki risiko paling rendah.
Namun, apabila Anda orang yang cenderung agresif dan menginginkan return relatif lebih tinggi, Anda bisa memilih Reksadana Saham yang memiliki imbal balik relatif lebih tinggi.
3. Riset Terlebih Dulu Manajer Investasi yang Dipilih
Di Reksadana, terdapat Manajer Investasi yang tugasnya bertanggung jawab untuk mengelola dana Anda untuk diterapkan dalam berbagai macam instrumen investasi.
Sebelum memilih Manajer Investasi, Anda wajib melakukan riset terlebih dulu. Mulai dari mengecek legalitas perusahaan hingga kinerjanya selama 1 sampai 5 tahun terakhir. Selain itu, wajib juga untuk mengecek rekam jejak dari Manajer Investasi tersebut. Apakah mereka memiliki reputasi yang buruk di masa lalu atau tidak.
Sehingga Anda akan lebih tenang menitipkan dana investasi tersebut pada mereka
4. Perhatikan Tingkat Kerugian Dalam Reksadana
Tingkat kerugian atau nilai drawdown ini ada dalam setiap produk Reksadana. Misalnya saja tingkat kerugiannya mencapai 30%, berarti kinerja Reksadana tersebut pernah turun hingga 30%.
Jadi, sebelum memilih sebuah instrumen investasi, pastikan terlebih dulu data yang telah disediakan oleh platform investasi ya. Karena dengan membaca instrument tersebut dengan teliti, Anda jadi tahu kekurangan dan kelebihan dari tiap-tiap instrumen investasi itu sendiri.
5. Cek Expense Ratio atau Beban Biaya
Ada juga beban biaya dalam Reksadana. Biasanya digunakan Manajer Investasi untuk mengelola Reksadana dalam hal marketing, custodian, trading, dan lain-lain.
Sekarang, Investasi Reksadana Semakin Mudah dengan digibank by DBS!
Aplikasi digibank by DBS merupakan salah satu aplikasi investasi terbaik di Indonesia. Ada 3 kemudahan yang bisa Anda dapatkan melalui aplikasi ini, yaitu
- Membuka rekening 24/7 online tanpa harus repot-repot ke bank dan mengisi dokumen yang berlembar-lembar.
- Verifikasi mudah karena digibank by DBS menggunakan face biometric. Anda hanya perlu menyiapkan e-KTP dan mengisi biodata. Kemudian menyelesaikan verifikasi wajah melalui kamera depan handphone saja.
- Gratis transfer dan tarik tunai di seluruh ATM dengan syarat saldo minimal rata-rata Rp1 juta per bulannya.
Mudah bukan? Yuk, mulai berinvestasi dengan aplikasi investasi dari digibank by DBS sekarang juga dan nikmati keuntungannya!