Bersama IndiHome sebagai Internetnya Indonesia.
Kami jalani kisah suka dan duka
sebagai keluarga nomaden.
Di akhir bulan Desember 2021 yang lalu, pak suami memberikan sebuah kabar yang sebenarnya tidak ingin aku dengar lagi.
“Mi, sepertinya awal tahun depan kita bakal pindah ke Padang,” Pak suami memberikan informasi.
“Apa bi? Pindah lagi?” ujarku yang seketika merasa lemas.
“Iya mi, region Pekanbaru ini bakal dimerger dengan region Padang. Nah, abi diminta untuk pindah ke sana. Kan kata ummi mau liat kota Padang,” jawab beliau mencoba menjelaskan.
“Emm… tapi kan gak sampe harus pindah juga bi. Maksud ummi kan cuma pengen jalan-jalan doang.”
Sejujurnya mendengar berita ini, seketika aku merasa lemas. Bagaimana tidak, baru juga kami merasa hidup nyaman tinggal di Pekanbaru, sudah harus pindah lagi. Terhitung sejak menikah di akhir tahun 2011, kami sudah 9 kali pindah rumah di 6 kota yang ada di pulau Sumatera.
Perjalanan Kami di Tanah Rantau
Berawal dari kota kecil Muara Enim di Sumatera Selatan, pada tahun 2012 kami pindah ke kota Metro yang ada di Provinsi Lampung. Kota Metro sebenarnya sangatlah nyaman untuk menjadi tempat tinggal, tetapi hanya 7 bulan saja kami disana karena kami harus pindah ke Palembang.
Walaupun sebenarnya sudah nyaman di kota Metro, tapi kepindahan kami ke Palembang tentu saja membuat kami merasa lebih bahagia. Karena memang kota ini lebih dekat dengan kampung halaman hanya 4 jam perjalanan saja. Lagipula kami juga pernah tinggal di Palembang semasa kuliah.
Akan tetapi, kebahagiaan kami hanyalah sementara. Ternyata baru 11 bulan kami di Palembang, suami diminta pindah lagi ke kota Lubuk Linggau yang masih berada di Provinsi Sumatera Selatan. Kami kira ini adalah kota terakhir yang akan kami tinggali. Oleh sebab itulah, kami akhirnya sepakat untuk mengambil rumah disana. Eh, baru 2 bulan menempati rumah tersebut kami sudah harus pindah lagi.
Kali ini kami harus terbang agak jauh dari kampung halaman yaitu ke kota Medan, Sumatera Utara. Ya, walaupun masih satu pulau, tetapi jika melakukan perjalanan darat menggunakan bis atau mobil pribadi butuh dua hari dua malam dari Muara Enim untuk sampai ke kota Medan. Jauh kan?
Kurang lebih 3 tahunan, kami berada disana. Seingatku mulai dari awal tahun 2016 hingga awal tahun 2019. Sampai akhirnya suami kembali mendapatkan ‘surat cinta’ dari kantor pusat. Suami diminta mengurus region Pekanbaru yang saat itu sedang ada masalah yang cukup besar.
Akhirnya di pertengahan tahun 2019 kami kembali pindah ke Pekanbaru yang ada di Provinsi Riau. Jika ditanya apakah kami merasa lelah? Maka akan kujawab, “Sungguh, melelahkan!”.
Sampai-sampai belum habis rasa lelahnya karena pindahan, sudah harus pindah ke kota lain lagi. Belum lagi kondisi mental yang harus selalu beradaptasi di tempat baru dengan orang-orang dan kebudayaan yang baru juga.
Kini setelah 3 tahunan di Pekanbaru dan mulai terbiasa dengan kehidupan disana, kami kembali harus pindah lagi menuju nagari Minang Kabau yaitu Kota Padang.
Ah, bisa dibilang dalam 10 tahun perjalanan pernikahan, kami sudah mengelilingi pulau Sumatera.
Saking seringnya kami pindah domisili, bahkan anak-anak pun mendapat julukan baru dari neneknya sebagai “anak besak di jalan”. (Besak dalam bahasa Palembang berarti besar).
Suka Duka Jadi
Keluarga Nomaden
Nomaden merupakan cara hidup sekelompok orang atau individu yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan. Pola hidup seperti ini sebenarnya dilakukan pada Zaman Batu Tua atau Paleolitikum, karena mereka sangat bergantung pada alam maka mereka harus berpindah untuk mencari makanan.
Meskipun tidak sama, namun serupa. Saat ini masih ada yang melakukan kegiatan nomaden. Sama-sama bertujuan mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidup dengan hidup berpindah-pindah tempat tinggal. Bahkan di sebuah artikel yang pernah aku baca, ada yang bilang hidup nomaden telah dijadikan gaya hidup zaman now oleh sebagian orang apalagi bagi yang suka dengan kebebasan dan travelling. Nah, kalau kami nomade karena SK kantor.
Sebenarnya saat awal menikah kami tidak menyangka akan menjalani kehidupan seperti ini. Berpindah tempat tinggal dari satu kota ke kota lainnya. Akan tetapi, karena pekerjaan suami di sebuah perusahaan multinasional yang memiliki kantor cabang hampir di seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia membuat kami harus menjalani kehidupan nomaden ini.
Jadi keluarga nomaden, tentunya sama seperti keluarga lain yang punya cerita suka dan duka. Apa saja cerita suka dan duka kami sebagai keluarga nomaden? Nah, berikut ini yang kami rasakan selama 10 tahun menjalani hidup nomaden.
Kisah Suka Hidup Nomaden
Punya Banyak Pengalaman Seru
Ya, dengan hidup nomaden kami jadi lebih banyak tahu daerah terutama yang ada di pulau Sumatera. Saat kami pindah ke Lampung, kami bukan hanya sekedar tahu kota Metro dan Bandar Lampung saja tetapi juga kota lainnya.
Ketika pindah ke kota Medan, kami jadi tahu dengan kota Kisaran, kota Siantar, kota Rantau Prapat, dan lainnya. Begitu pula saat kami pindah ke kota dan provinsi lainnya. Selain daerah, kami juga bisa mengenal karakteristik orang, bahasa, suku, adat dan juga kebudayaan masing-masing daerah. Jadi lebih banyak pengalaman.
Menjadi Lebih Solid dan Mandiri
Hidup merantau jauh dari orang tua dan keluarga besar, membuatku, suami dan anak-anak menjadi tim yang lebih solid. Karena kami sangat membutuhkan satu dengan lainnya. Selain itu, kami juga jadi lebih mandiri dalam mengurus rumah, mendidik anak-anak dan menyelesaikan setiap masalah yang kami hadapi.
Asyiknya Jalan-jalan
Dengan hidup nomaden, kami jadi bisa jalan-jalan keliling Sumatera dengan bujet yang jauh lebih hemat. Terlebih lagi suami sering tugas keluar kota, jadi kami sering diajak karena memang suami sering tidak tega jika harus meninggalkan aku dan anak-anak saja di rumah.
Nah, di saat hari liburnya kami coba mengeksplor tempat wisata yang ada di tempat yang kami singgahi. Hasilnya sudah banyak tempat wisata yang ada di Pulau Sumatera telah kami datangi. seperti danau Toba, danau Singkarak, jembatan Ampera, pantai Lampuuk, dan lainnya.
Kisah Duka Hidup Nomaden
- Terus Belajar Beradaptasi
Dukanya jadi keluarga nomaden tuh capek dan melelahkan. Bukan hanya fisik tetapi juga mental. Bayangkan saja, baru selesai bongkar barang packingan eh sudah harus packing lagi. Hehehe.. sampai-sampai ada loh barang-barang yang sengaja tetap aku taruh di box penyimpanan dan kardus.
Selain itu, kami harus terus mulai beradaptasi di tempat yang baru dengan orang, bahasa dan kebudayaan yang baru juga.
- Biaya Mudik Mahal
Aku pernah lihat sebuah meme yang kata-katanya “Merantaulah agar tahu mahalnya tiket pesawat”. Ternyata itu bukan isapan jempol loh, bayangkan saja saat mudik dari Medan kemarin saat lebaran kami harus mengeluarkan uang seharga motor baru hanya untuk membeli tiket pesawat. Belum lagi biaya lainnya, seperti oleh-oleh, travel, dsb.
- Kehilangan Tanpa Sempat Berjumpa
Kisah duka yang paling menyesakan kami selama 10 tahun merantau dan hidup nomaden adalah kepergian mertua perempuan tercinta tanggal 28 Mei 2022 Kemarin.
Memang mertua perempuanku sudah sejak tahun 2017 sakit. Hanya saja sejak akhir tahun 2021 kemarin sakitnya bertambah sehingga membuatnya tidak mau makan dan tidak bisa berangkat dari tempat tidur lagi.
Akhirnya di bulan Februari kemarin, kami memutuskan untuk mudik, disela-sela mengurus kepindahan kami ke Padang.
Karena melihat kondisi mertua yang tidak kunjung membaik. Lebaran di awal bulan Mei yang lalu, suami mengajak kami untuk mudik kembali. Suami ingin kami bisa berlebaran bersama beliau karena merasa ini bisa jadi lebaran terakhir kami bersamanya. Ditambah lagi memang sudah 2x kami tidak bisa berlebaran bersama karena kondisi pandemi.
Namun, baru saja 2 minggu kami kembali ke Pekanbaru, terdengar kabar ibu mertua meninggal. Mau pulang lagi sangat tidak memungkinkan karena kondisi fisik yang sudah sangat lelah karena dalam kurun waktu lima bulan kami sudah mudik dua kali dan bolak balik Pekanbaru-Padang untuk mencari sekolah, rumah, dan mengurus masalah kepindahan lainnya. Terlebih lagi kami punya bayi dan harus packing barang pindahan.
Sedih? Sangat. Namun, bahkan jika kami memaksakan mudik pun tidak memungkinkan lagi melihat jenazah karena butuh sekitar 20 jam perjalanan untuk sampai di kampung. Parahnya juga tidak ada jadwal pesawat yang langsung dari Pekanbaru ke Palembang.
Akhirnya setelah berdiskusi dengan bapak mertua dan keluarga besar disana, mereka juga menyarankan kami untuk menunda mudik dan menyelesaikan urusan kami dulu disini. Bersyukurnya sebelum kembali ke rantauan saat lebaran, kami sempat meminta maaf dan memohon ridho beliau atas apa yang kami jalani saat ini.
Berkat adanya jaringan internet yang lancar dari IndiHome di rumah, kami akhirnya bisa melihat prosesi pemakaman beliau dari awal sampai akhir secara online melalui video call. Serta bisa ikut melakukan shalat ghaib dan berdoa untuk beliau dari jauh.
Ya, meskipun masih terasa sangat berat menerima ini. Namun, setidaknya ini bisa mengurangi rasa sesal kami yang tidak bisa berjumpa dengan beliau untuk terakhir kalinya secara langsung.
Ya, begitulah… Semua pilihan dalam hidup ini termasuk memilih untuk hidup merantau dan nomaden pasti ada suka dan dukanya. Tidak semua bisa lancar dan sesuai keinginan kita. Setuju gak? Begitu juga dengan keinginanku bekerja di luar yang harus pupus dan akhirnya menjadi seorang blogger.
Jadi Digital Nomad, Kenapa gak?
“Hon, ummi izin masukin lamaran ke sekolah anak-anak ya. Kebetulan tadi denger katanya sedang butuh banyak guru baru,” pintaku kala itu kepada suami.
“Gak usahlah mi, nanti baru sebentar kita harus pindah lagi. Kasian sekolahannya kalau harus cari guru baru lagi. Kan gak bisa sebentar,” tolak suami secara halus.
“Oke lah kalau begitu. Tetapi ummi izin untuk kerja dari rumah ya. Ummi gak mau kalau cuma full jadi ibu rumah tangga saja,” izinku.
Walaupun cukup merasa cukup sedih dan kecewa karena tidak bisa kembali bekerja di luar tetapi aku sadar apa yang dibilang pak suami sangat masuk akal. Benar saja, baru beberapa hari setelah percakapan tersebut kami mendapatkan kabar harus pindah ke kota lain.
Bagiku bekerja bukan hanya sekedar mencari uang, tetapi juga sebagai ajang eksistensi diri. Aku ingin tetap menjadi manusia pembelajar dan bisa memberikan manfaat bagi orang lain meskipun di rumah saja.
Ya, begitulah kehidupan nomaden yang kami jalani akhirnya membuatku memutuskan untuk menjadi digital nomad. Kamu tahu apa itu digital nomad?
Digital nomad merupakan istilah bagi seseorang yang memutuskan untuk bekerja secara lepas kapan pun dan dimana pun. Pekerjaan ini biasanya sangat bergantung pada teknologi seperti laptop, perangkat gadget dan tentu saja jaringan internet yang lancar.
Ada banyak profesi yang bisa masuk dalam kategori digital nomad ini salah satunya tentulah blogger. Ya, blogger merupakan digital nomad, karena bisa bekerja dimana saja dan kapan saja, bisa kita atur sendiri. Cocok sekali untuk aku kan?
Bersyukur punya suami yang sangat pengertian dan mendukung keinginanku untuk bekerja dari rumah. Beberapa kali pindah rumah, beliau selalu mengusahakan memberikan jaringan internet yang lancar. Karena itulah, kami memilih untuk memasang jaringan WiFi dari IndiHome di rumah dan merasakan manfaat internet yang lancar dan cepat.
Tidak hanya kerja di rumah saja, setiap kali diajak keluar kota oleh suami, aku pun tetap bisa bekerja dengan lancar. Karena hampir di setiap hotel yang kami singggahi juga menggunakan jaringan IndiHome sekalipun hotel tersebut berada di kota kecil.
Seperti foto dibawah ini, aku sedang menyelesaikan deadline tulisan di hotel Kolivera yang ada di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Ah, sungguh bahagia bisa tetap bekerja meskipun mengikuti suami kemana-mana.
IndiHome
Menemani Keluarga Kami
Indonesia Digital Home yang biasa disingkat dengan IndiHome merupakan salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang memberikan layanan internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), telepon rumah (voice) dan layanan televisi interaktif (UseeTV Cable, IPTV).
IndiHome telah menjadi Internetnya Indonesia. Ini dikarenakan, jaringan internet dengan fiber optik dari IndiHome ini telah tersebar di hampir seluruh pelosok negeri hingga ke wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).
Karena inilah setiap kami pindah, selalu menemukan jaringan internet IndiHome dari Telkom Indonesia di sekitar rumah kami. Dan akhirnya kami telah menjadi pelanggannya sejak beberapa tahun yang lalu.
Jadi, bisa dibilang IndiHome selalu menemani perjalanan nomaden kami. Berikut ini beberapa manfaat internet dari IndiHome yang kami rasakan saat menjalani cerita nomaden:
Mendapatkan berbagai informasi
Dengan IndiHome, kami bisa dengan lancar mengakses internet untuk mendapatkan berbagai infomasi tetang kota yang akan kami tuju, mulai dari orang-orangnya, adat, kebiasaan, kebudayaan. Ini bisa memberikan kami gambaran secara umum dan membantu kami untuk bisa cepat beradaptasi di tempa yang baru.
Selain itu dengan internet kami juga bisa mendapatkan info tempat wisata yang akan kami kunjungi nanti. Maklum saja memang setiap pindah atau mengunjungi suatu kota kami akan menyempatkan untuk sekalian liburan. Ya, itung-itung bisa lebih hemat kan. Plus buat penyegaran otak dan membangun kenangan indah anak-anak.
Tidak hanya itu saja kami juga mencari rumah yang bisa disewa bahkan sekolah baru anak-anak juga dari internet. Soalnya kalau mesti cari dan mendatangi tempat satu-satu secara manual, berapa lama yang harus kami butuhkan.
Membantu Anak-Anak untuk Tetap belajar
Ya, bukan hanya dimasa pandemi saja. Nyatanya internet juga tetap membantu anak-anak untuk belajar. Seperti bulan maret dan april lalu, suami sudah harus bertugas di Padang dan kami diajak turut serta. Tentunya hal ini membuat anak-anak harus belajar jarak jauh. Kenapa tidak langsung pindah saja? Karena sekolah tujuan tidak mau menerima siswa pindahan di ujung semester genap. Nanggung!
Akhirnya kami meminta izin ke sekolah lama anak-anak di Pekanbaru, untuk belajar jarak jauh dari Padang. Walaupun siswa yang lain sebenarnya sudah full sekolah tatap muka. Bersyukur di padang, kami bisa mendapatkan kontrakan dan langsung memasang jaringan internet dari IndiHome. Sehingga proses belajar jarak jauh anak-anak jadi lancar.
Belanja Online
Satu lagi gaya hidup yang sekarang sedang diminati banyak orang yaitu belanja online. Ini juga terjadi pada kami, apalagi saat berada di kota baru, kami tidak tahu dimana tempat belanja yang nyaman dengan harga terjangkau. Daripada pusing kami memilih belanja online yang sudah jelas tertera harganya.
Mengusir Kejenuhan
Berada di tempat baru, tentu bisa membuat cukup jenuh, karena tidak punya teman dan seharian hanya berada di rumah saja. Begitupun denganku dan anak-anak, yang sepanjang weekday hanya di rumah saja. Nah, berkat Internetnya Indonesia kami bisa mengusir kejenuhan tersebut dengan menonton siaran kesayangan atau mengakses YouTube bersama untuk mencari ide permainan.
Begitulah, ada banyak manfaat tak terbatas dari Internetnya Indonesia yang kami rasakan sebagai keluarga Nomaden. Sebenarnya ada banyak manfaat lain yang kami rasakan langsung sebagai pengguna layanan internet dari Telkom Indonesia ini. Akan tetapi, mungkin akan terlalu panjang jika harus diceritakan semua disini.
Alasan Kami Begitu Mengandalkan IndiHome
Mungkin ada yang penasaran, kalau hidup berpindah-pindah begitu kenapa harus pasang jaringan WiFi dari IndiHome sih? Bukannya lebih enak menggunakan data seluler. Duh, bisa dibilang internet tuh sudah jadi kebutuhan primer keluarga kami. Sehingga tentulah kami perlu internet yang lancar dan cepat dan tahan terhadap cuaca.
Karena itulah kami memilih untuk menggunakan IndiHome dan berikut ini beberapa alasan sehingga kami begitu mengandalkan layanan internet milik Telkom Indonesia ini:
Menyediakan Jaringan Internet di Hampir Seluruh Pelosok Indonesia
Telkom Indonesia memang berkomitmen untuk mendukung digitalisasi Indonesia dengan memberikan kontribusi nyata untuk bisa menghadirkan konektivitas di seluruh nusantara, hingga ke pelosok wilayah 3T (Terpencil, Terdepan dan Terluar). Salah satu bukti nyata hadirnya layanan Triple Play IndiHome di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur Yang dikenal sebagai salah satu titik terluar di Indonesia pada bulan September tahun 2019 yang lalu.
Jadi, tidak mengherankan beberapa kali pindah atau mengunjungi beberapa kota baik kota besar maupun kota kecil selalu ada layanan IndiHome. Karena alasan itulah juga kami menggunakan layanannya sejak beberapa tahu yang lalu.
Menggunakan Teknologi Fiber Optik
Dengan adanya teknologi fiber optik, membuat kita bisa menikmati layanan internet yang berkecepatan tinggi hingga 300 Mbps. Sehingga kita bisa berselancar lebih cepat dan melakukan aktivitas tanpa batas.
Menyediakan Berbagai Pilihan Paket
IndiHome sebagai penyedia layanan internet milik Telkom Indonesia menawarkan berbagai paket internet dengan kecepatan dan tarif bulanan yang beragam. Namun, secara garis besar paket IndiHome terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Satu : Paket 2P (Dual Play)
Di paket dual play ini, kita bisa memilih layanan Internet + Telepon atau layanan Internet + TV. Harganya sangat bervariasi tergantung dengan paket dan kecepatan yang kita pilih, mulai dari Rp 275.000/bulan sampai Rp 945.000/bulan.
Dua : Paket 3P (Triple Play)
Paket 3P ini kita bisa menikmati layanan Internet + Telepon + TV sekaligus. Harganya juga beragam mulai dari Rp 385.000/bulan untuk kecepatan Up to 30 Mbps hingga yang tertinggi Rp 1.725.000/bulan untuk kecepatan Up to 300 Mbps.
Selain itu, saat kita memilih paket 2P dan 3P ini, kita bisa mendapatkan bonus lain seperti akses Disney+, Add-On Minipack IndiMovie 2, CATCHPLAY+, Iflix, MOLA dan Vidio (tergantung dengan paket yang kita pilih). Asyik banget kan!
Kami sendiri memilih paket 2P (Internet + Telepon) untuk kecepatan Up to 30 Mbps dengan biaya langganan Rp 315.000/bulan atau jika sudah termasuk PPN 11% menjadi 349.650/bulan. Untuk saat ini kami memang tidak memilih paket TV karena jarang digunakan. Anak-anak sudah mulai sekolah full day dan suami pulang malam. Sedangkan aku sih lebih suka nonton drakor di aplikasi via smartphone atau tablet.
Akan tetapi, saat di Pekanbaru kemarin kami menggunakan layanan 3P untuk kecepatan up to 30 Mbps dengan biaya langganan sekitar 400ribuan per bulannya. Nah, inilah asyiknya menggunakan penyedia internet rumah IndiHome, kita bisa memilih paket sesuai dengan kebutuhan kita.
Tiga : Paket Gamer
Oh ya, ada satu paket lagi yang bisa dipilih yaitu paket Gamer. Seperti yang kita ketahui, para gamer membutuhkan jaringan internet yang lebih stabil. Nah, IndiHome Paket Gamer adalah pilihan yang sangat tepat. Selain itu, jika memilih paket ini, para gamer bisa mendapatkan benefit lain, seperti :
- Exclusive Items > Para Gamer bisa bertualang menggunakan item khusus yang tidak bisa didapatkan dari sumber lain.
- High Speed Internet > Dengan IndiHome Paket Gamer ini kecepatan internet lebih tinggi dan unlimitd sehingga siap menemani pertualangan para gamer.
- Free Play Game > Bebas bertualang di game-game favorit.
- Free Gifts > Kamu bisa mendapatkan berbagai hadiah menarik yang berbeda di setiap game.
- Free Gamepad > Kamu juga bisa mendapatkan gamepad gratis yang tentunya akan menambah keseruan permainanmu.
- Bebas Akses GameQoo > Dengan Paket Gamer ini, kamu bisa menikmati akses ke 140+ game streaming canggil yang berlisensi dan dengan teknologi Cloud Gaming yang bisa dimainkan dimana saja sepuasnya.
Oh ya, untuk kamu yang suka game dan ingin jadi atlet e-sport di Indonesia. IndiHome juga menyediakan program akademi eSport yaitu Limitless Esport Academy by IndiHome (LEAD by IndiHome). Program ini bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem olah raga elektronik (eSport), khususnya melalui kaderisasi atlet eSport di Indonesia.
- Tonton Tayangan Favorit Tanpa Jeda
Pengen nonton tayangan TV favorit tetapi sedang ada urusan lain? Tenang, kita masih bisa menikmatinya dengan layanan UseeTV dari IndiHome. Dengan fitur video On Demard, kita bahkan bisa nonton semua tayangan channel televisi hingga tujuh hari yang lalu. Kita akan mendapatkan banyak channel, baik itu channel TV swasta Indonesia, TV sport, TV edukasi, siaran TV luar negeri seperti TvN, dan channel-channel lainnya.
Layanan Telepon yang Jernih
Di paket 2p Internet + Telepon dan di paket 3P, kita akan mendapatkan gratis nelpon rumah mulai dari 50 menit. Kualitas layanan teleponnya jernih dan minim gangguan.
-
Lebih Hemat
Ya, ini alasanku juga lebih senang menggunakan fixed broadband dari IndiHome. Seperti yang kubilang sebelumnya di atas, internet sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi keluarga kami. Perbulan kami minimal perlu 200 GB.
Bayangkan berapa yang harus keluarkan jika harus membeli data selular, selain itu juga ribet karena harus mengisi saldo banyak kartu. Jadi sebagai emak-emak, wajib dong pilih yang lebih hemat. Bener gak?
Seperti di foto di samping, screenshoot dari aplikasi myIndiHome yang aku ambil tanggal 17 juli 2022. Pemakaian kami untuk internet di rumah sudah lebih dari 119 GB.
-
Bisa Dibayar Dimana Saja
Pembayaran tagihan bulanan IndiHome bisa dilakukan dengan banyak cara baik secraa online maupun offline. Bisa melalui plasa Telkom, minimarket, ATM, mobile banking, internet banking, e-commerce, Marketplace (Shopee, Tokopedia, Buka Lapak, dll), Aplikasi LinkAja dan Aplikasi myIndiHome.
Banyak banget kan? Jadi tinggal pilih saja, yang mana yang ada saldonya. Wkwkwkw… kalau kami sih seringnya pake mobile banking or Aplikasi LinkAja.
-
Cara Mendaftar Begitu Mudah
Untuk menjadi pelanggan dari jaringan internet yang lancar, stabil dan tahan terhadap berbagai cuaca ini sangat mudah. Kita bisa langsung ke Plasa Telkom, websitenya di https://indihome.co.id/, call center ke 147 atau cara lebih mudah yaitu dengan aplikasi myIndiHome. Selain itu jika ada gangguan, kita bisa menggunakan cara di atas untuk membuat laporan.
Nikmati Beragam Penawaran Lainnya dari IndiHome
Dengan berlangganan layanan internet dari Internetnya Indonesia ini, kita juga bisa mendapatkan beragam penawaran menarik lainnya yang bisa menunjang gaya hidup kita, seperti :
- Produk Internet :
- Paket
- Upload Booster
- Speed on Demand
- Wifi.id Seamless
- Wifi Extender
- Upgrade Speed
- Top Up Quota
- Renew Speed
- Smooa
Produk TV
- Minipack
- Apps
- Hybrid Box
- TV Storage
Penawaran Lainnya
- Cloud Storage for IndiHome merupakan layanan penyimpanan data (foto, video, musik, dokumen, kontak dan lainnya) yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet. Cocok banget nih buat yang lagi bingung mau menyimpan data penting biar tetap aman.
- Pijar Belajar merupakan aplikasi digital yang berisi konten-konten pendidikan mulai dari buku pelajaran digital, video pembahasan, soal latihan untuk SD – SMP – SMA, serta sertifikasi dan minat bakal untuk membantu siswa menentukan jurusan pada tingkat perguruan tinggi.
- IndiHome Smart merupakan layanan dari IndiHome untuk memberikan solusi bagi para pelanggan yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan tempat tinggal. IndiHome Smart ini menggunakan Smart Camera yang merupakan kamera berteknologi IoT (Internet of Things) sehingga dapat melakukan home surveilance dengan cepat dan praktis.
- Benefit Voucher Games dan GameQoo merupakan layanan untuk para gamer biar main game jadi tambah seru.
Rasakan Manfaat Tak Terbatas dari Internetnya Indonesia Sekarang Juga!
Jadi apapun gaya hidupmu, mau gaya hidup aktif, gaya hidup sehat, gaya hidup nomaden, gaya hidup bohemian, gaya hidup solo, gaya hidup perdesaan, maupun gaya hidup minimalis, IndiHome akan membantumu menjalani gaya hidup yang kamu pilih dengan lebih mudah.
Oh ya, aku punya info tambahan dan sejujurnya ini bikin aku pengen menggunakannya juga. IndiHome memberikan penawaran khusus untuk para pelanggannya agar bisa lebih mendukung gaya hidup yang kita jalani yaitu Smooa.
Dengan Smooa ini, kita cukup membeli 1 paket kuota internet mulai dari 15 GB hingga 200 GB yang bisa digunakan bersama 3-6 nomor Telkomsel yang didaftarkan. Bukan hanya internet saja, kita juga bisa melakukan telepon dan SMS sepuasanya ke nomor sesama anggota keluarga yang terdaftar. Duh.. enak banget kan!
Pembayaran tagihannya pun praktis karena menyatu dengan tagihan IndiHome. Jadi kita tidak perlu lagi ribet beli kuota untuk banyak nomor jika harus beraktivitas di luar rumah. Tuh kan, hanya IndiHome sebagai provider internet rumah yang bisa kasih penawaran sekeren ini.
Yuk, rasakan secara langsung berbagai manfaat tak terbatas dari IndiHome sebagai Internetnya Indonesia. Tentunya untuk memperlancar dan mempermudah gaya hidup kalian, menunjang pendidikan, membantu menyelesaikan pekerjaan, mendukung hobi, menjaga kesehatan, dan aktivitas tanpa batas lainnya. Jadi, tunggu apa lagi!^^
- https://www.niagahoster.co.id/blog/digital-nomad-adalah/
- https://www.telkom.co.id/sites/enterprise/id_ID/news/dukung-digitalisasi-indonesia-hingga-wilayah-3t,-indihome-kini-hadir-di-pulau-rote-944
- https://www.telkom.co.id/sites/home-service/id_ID/page/promo-paket-indihome-993
- https://www.telkom.co.id/sites/home-service/id_ID/page/paket-gamer-621
- https://gajigesa.com/contoh-gaya-hidup/
- https://indihome.co.id/
- Dokumen pribadi
- Canva
- https://indihome.co.id/
- Aplikasi myIndiHome
18 Komentar. Leave new
Sebenarnya ada asyiknya ya hidup nomaden gitu. Kita jadi tahu kondisi dan situasi banyak daerah. Cuma ya capek kalau terlalu dekat waktunya buat pindah-pindah.
Semoga jaringan internet di Indonesia bisa semakin merata dan stabil ya. Jangan mau kalah dengan negara lain yang bandwidth nya besar dan stabil. hehe
Semakin banyak promo yang ditawarkan IndiHome saya ini ya. Alhamdulillah meski suka terganggu cuaca, sejauh ini IndiHome di rumah lancar dan membantu kami banget dalam berbagai hal
Pilihan paket IndiHome banyak juga ya, tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan. Jaringannya dijamin pasti anti lemot-lemot club ya
Aku kalau lihat temen aku dulu yang nomaden, ikut seneng :D, namanya anak-anak jadi kayak kesannya jalan terus pindah-pindah kota
beruntung sekarang ada internet, meskipun misalnya dimutasi ke kota lain, masih bisa bersilahturahmi sama keluarga ya
Saya pun mengalami kisah yang serupa mbak. Kami asli Jawa tapi suami dinas di Jayapura, Papua. Akhirnya setelah nikah saya resign dari tempat kerja di Jawa demi ikut suami. Sampai anak umur 6 tahun, kami balik ke Jawa, setelah itu pindah ke Bali. Sekarang suami dinas di Bogor, sementara saya masih di Bali menemani anak sekolah. Tapi karena wajib hadir saat pertemuan, saya jadi sering bolak balik Bali Bogor,tentu butuh biaya banyak. Pernah juga mengalami saat nenek kesayangan meninggal disaat saya masih di Jayapura, sedih banget tidak bisa menghadiri pemakaman nenek. Tapi sekarang berkat IndiHome yang jauh terasa dekat ya mbak…memudahkan segala kebutuhan dan aktivitas kita.
Ya Allah mbaak, gak bayangin dari 2011 udah pindah 9 kali. Pasti capek ya pindahan. Tapi seru ya ketemu banyak tempat indah pastinya
memang sedih banget ya mbak kalo kita merantau dan gak bisa lihat orangtua kita untuk terakhir kalinya. walau sekarang teknologi Video Call bisa diatasi tapi tetap beda. cuma manfaat internet memang banyak.. kita pun jadi bisa saling terhubung ya.
Dulu aku kepengen lho Kak bisa hidup nomaden. Keturutan zaman kerja. Tapi semuanya berhenti pas menikah. Trus pas baca tulisan ini, ternyata nomaden berat juga ya dijalaninya kalau kita sudah menikah.
Ya ampun mbaaa kebayang banget capeknya. Cuma ikutan baca ngga ngejalanin aja ikutan pegel badan. Yang bikin capek tuh sesi packing2nya tuh kan. Belum anak-anak yag mesti pindah skolah mulu hehe bener deh besak di jalan. Tapi alhamdulillah sih uda bisa jadi digital nomad berkat IndiHome.
Wah seru juga jadi keluarga nomaden ya mbak
Semuanya bisa tetap berjalan lancar dengan dukungan dari IndiHome, internetnya Indonesia
Seruuu ya maak pindah pindah eeeh tp ada gak enaknya dink, capek pindahan, daftar sekolah juga, apapun itu salut saya maak banyak cerita yg diukir di setiap kota pastinya.
Internet jaman sekarang seperti candu, tidak bisa lama2 jauh dari internet, apalagi di masa pandemi kegiatan offline beralih online otomatis di butuhkan internet yg was wes wus ?
Pertama, aku ikut berduka cita atas wafatnya mertuanya mba Dyah, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisiNya, aamiin.
Kedua, aku kagum banget karena aku kalau di posisi mba Dyah sepertinya akan rentan stress dan entah yaa gimana ngatasinyaa kalau ngga ada internet hikss. Hidup nomaden itu bener2 meninggalkan zona nyaman kita gitu lhoo istilahnya hikss. semoga selalu sehat yaa mba Dyah dan keluarga
Banyak hal positif dari kehadiran internet, sehingga bisa belajar, dan bekerja dari mana saja. Termasuk juga bersilaturahmi.
Makanya seneng, IndiHome memahami kebutuhan masyarakat, sehingga menjadi solusi tepat
Berpindah-pindah itu emang seru ya Mbak, jadi nambah pengalaman. Tapi ya itu, adaptasi lagi. Enggak tahu deh kalau terjadi sama aku, bakalan sanggup ala enggak…
Sepakat mbak. Kadang kkta bekerja lebih dari nilai rupiahya tapi untuk aktualisasi diri ya
Salut sama keluarga yang nomaden gini. Tantangannya pasti luarbiasa. Semoga sehat sehat y mbak sekeluarga
Paling suka karena cepat dan nggak rewel internet IndiHome dikala hujan, plus banyak pilihan paket
Akupun anak besak di jalan..
Huhu… dari mulai tempat lahir sampai sekarang, gak pernah di satu kota yang sama.
Adaptasi.
Itu yang dulu aku lakukan. Dan jadi terbiasa kalau gak pernah punya sahabat deket dari TK. Biasa mandiri…ini bener banget.
Alhamdulillah,
Kini ada IndiHome yang tetap bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Jadi tetap terhubung juga dengan bestie lama dari tempat tinggal sebelumnya yaa.. Selain tentu untuk memperkuat hubungan LDM.
IndiHome memberikan angin sejuk gitu ya, Mbak. Jaringannya yang menyebar ke pelosok memberikan akses internet yang mudah. Membuat kita lebih asyik menjalani hidup ya mbak