KHITAN! Bagi sebagian anak, mendengar saja sudah cukup menyeramkan. Apalagi jika mereka sampai membayangkan penis dipotong. Duh, bikin meringis. Ditambah lagi terkadang mereka mendengar cerita orang-orang yang ketakutan, menangis, bahkan ada drama lari dari klinik saat hendak di khitan. Sangat cukup untuk menciutkan nyali anak-anak tersebut.
Namun, tidak berlaku pada Rais sang jagoan cilik kami. Berawal dari sekitar setahun yang lalu saat Rais menonton kartun Upin Ipin episode khitan, didukung pula saat itu kami membacakan buku karya Watiek Ideo yang berjudul “Aku Anak yang Berani”. Ditambah nenek dan mbahnya yang sering menanyakan kapan dirinya khitan membuat Rais menjadi begitu sangat antusias ingin segera berkhitan.
Kartun Upin Ipin episode Khitan |
Kami coba mensondingkan ini dan menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami Rais. Bahwa, khitan itu sunnahnya Rasulullah. Jadi, kalau Mamas (panggilan kami untuk Rais) sayang Rasulullah mamas pasti mau ikut apa kata Rasul. Selain itu, kami berikan gambaran bahwa khitan itu bukanlah memotong penis tapi hanya kulitnya saja dan itu baik untuk kesehatan dia.
Setelah mengerti, langsung saja Rais memutuskan minta segera disunat. Kami yang awalnya mencoba bernegoisasi agar khitannya saat libur sekolah di tempat neneknya saja, dia tetap tidak mau. Maunya saat itu juga.
Akhirnya kami mencari info dokter yang bisa mengkhitan melalui web. Maklum saja, kami masih tergolong penduduk baru bagi kota Pekanbaru ini. Jadi benar-benar kekurangan info soal ini. Bersyukur kami bertemu dengan webnya Dokter Sugeng. Yang beralamat di Jl. Tamrin No. 163 Gobah Pekanbaru.
Hari Sabtu tanggal 17 Agustus kemarin, kami jadwalkan ke klinik tersebut. Walaupun dengan sedikit drama, saat sampai ke klinik paginya ternyata klinik dokternya tidak buka padahal saya sudah buat janji melalui pesan WhatsApp. Dihubungipun tidak ada respon. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Setelah siang barulah dokternya mengabarkan kalau dia lupa itu adalah hari libur dan mereschedule janji baru untuk sore harinya.
Sebenarnya jujur sebagai seorang ibu, saya yang deg-degan dan ragu mengingat usianya yang baru 5 tahun 1 bulan. Sebenarnya untuk anak seusia Rais masih tergolong jarang yang mau dikhitan. Rata-rata anak dikhitan di usia SD dan SMP. Tapi saat ditanya kesiapannya. Jawabnya, “Mamas tidak berubah pikiran”. Setelah melihat tekadnya yang begitu konsisten dan mantap. Saya langsung berdiskusi dengan Abinya dan akhirnya kami memutuskan untuk benar-benar menunaikan keinginannya, karena takutnya jika ditunda nanti dia malah yang tidak mau lagi dan makin susah membujuknya.
Kami memutuskan menggunakan metode Alis Klamp (klem) dibanding metode lainnya karena lebih minim sakit, bisa langsung beraktivitas seperti biasa, dan minim resiko terkena infeksi juga. Dengan biayanya 1,3 juta sudah termasuk tindakan khitan, bius, obat, konsul, dan lainnya.
Awalnya saat proses khitan dimulai saya mau mengalihkan perhatian Rais dengan gambar dan gawai. Tapi dokternya bilang jika Rais berani tidak apa untuk melihat prosesnya. Benar saja, Rais begitu tenang dan malah melihat semua proses mulai dari awal dibius, dipasangkan alat klemnya hingga dipotong kulit penisnya. Tanpa tangisan dan jeritan. Diganti dengan membaca asma Allah dan bersyahadat. Ummi bangga padamu, Nak. ? ?
Ekspresi saat dikhitan |
Saat menarik kulit penis Rais, dokternya bilang kalau Rais sebenarnya penis Rais mengalami fimosis ringan. Fimosis adalah kondisi ketika kulup penis tidak mampu ditarik ke pangkal penis karena kulup penis lengket pada bagian dalam penis akibat kotoran-kotoran yang terselip. Inilah yang membuat anak demam, susah/sakit saat buang air kecil, dan mengakibatkan infeksi saluran kemih. Dokter mengatakan bahwa kami membuat keputusan yang tepat untuk melakukan proses khitan dengan kondisi ini.
Foto dengan Pak dokter |
Setelah selesai Rais tetap saja semangat bahkan meminta difotokan bersama dokternya. Begitupun saat pulang, memang awalnya sedikit meringis saat biusnya habis tapi selanjutnya dia bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan bisa ikut abinya ke masjid dan bermain bola di kamar. Tapi dengan tetap memakai celana khusus khitan agar luka di penisnya tidak tergesek saat dia berjalan maupun aktivitas lain.
Ikut abi ke masjid, sehari setelah khitan |
Tiga hari kemudian hari selasa tanggal 20 Agustus alat klemnya sudah bisa dilepas. Seminggu kemudian Rais sudah bisa sekolah dan benar-benar sembuh diminggu ketiga ini.
Seminggu setelah khitan, sudah ikut manasik di sekolah |
Hukum khitan dalam Islam
Apa sebenarnya hukum khitan dalam Islambahwa khitan itu adalah sunnah fitrah yang muakkadah (sangat dianjurkan). Bahkan ibnu abbas dan sebagian ulama berpendapat hukumnya wajib.
Berdasarkan sabda Rasullullah shallallahu’alaihi wasalam :
“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), Istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotonng kuku, mencukur kumis, dan mencambut rambut ketiak” (H.R Bukhari 5889, Muslim 257)
Pengertian Khitan
Berdasarkan wikipedia, Sunat, khitan, atau sirkumsisi (Inggris: circumcision; Arab: ختان, khitān) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum (berarti “memutar”) dan caedere (berarti “memotong”).
Ada beberapa metode khitan saat ini. Berdasarkan detik.com ada 4 metode khitan.
Metode sunat dan kelebihan serta kekurangannya |
Manfaat khitan bagi kesehatan
Bukan hanya menunaikan sunahnya Rasulullah. Khitan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya :
1. Menjaga kesehatan alat kelamin, karena lebih mudah dibersihkan sehingga bisa lebih sehat dan itu artinya juga bisa menghilangkan najis sisa air seni.
2. Mencegah terjadinya penyakit fimosis (sudah saya jelaskan di atas).
3. Mengurangi resiko terkena penyakit infeksi saluran kemih yang bisa merujuk ke masalah ginjal.
4. Menurunkan resiko kanker penis pada pria dan kanker servis pada wanita.
Penanganan pasca khitan
1. Untuk bayi memerlukan waktu 10 hari untuk sembuh. Anak-anak sekitar 2-3 minggu. Orang dewasa biasanya bisa sampai 1 bulan.
2. Minum obat. Seperti Rais diberikan obat minum terdiri dari antibiotik, obat pencegah gatal, dan obat pengurang rasa sakit.
3. Lebih banyak istirahat
4. Menjaga untuk tetap bersih dan kering. Untuk metode klem sendiri. Setelah buang air kecil, lobang alat klem disiram air dengan menggunakanalat suntik (tanpa jarum) untuk membersihkan sisa air seni. karena sisa air seni dapat menimbukan kuman dan menyebabkan infeksi.
5. Gunakan pakaian longgar, sangat disarankan menggunakan celana khusus khitan.
Celana Sunat |
6. Untuk anak-anak tidak boleh main sepeda dan orang dewasa mengendarai sepeda motor dahulu.
7. Untuk yang sudah menikah dan dewasa (biasanya mualaf), tidak boleh berhubungan badan sampai lukanya sembuh.
8. Rutin kontrol ke dokter. Bisa langsung ke klinik ataupun via alat komunikasi. Untuk metode klem atau stapler, biasanya 3-7 hari wajib ke klinik untuk melepaskan alat klemnya.
Tips untuk orangtua
1. Jika sudah cukup usia/setidaknya anak sudah mulai paham, beri informasi tentang apa itu khitan,manfaatnya, serta hukumnya dalam pandangan Islam. Bisa seperti kami menggunakan media pendukung berupa film edukasi dan buku anak yang bertemakan khitan.
2. Lakukan pendekatan yang baik dan komunikasi yang lancar saat mensoundingkan masalah ini.
3. Beri motivasi yang besar kepada anak, bukan hanya orangtua tapi juga melibatkan anggota keluarga lain seperti kakak,adik, nenek dan kakeknya.
4. Jangan paksa jika si anak belum mau, yang dilakukan orangtua hanya membujuk. Karena jika dipaksa nanti akan berefek pada psikisnya
5. Pilih waktu yang tepat, misalnya saat libur panjang. Agar anak bisa tenang menghadapi masa pemulihan. Tapi ini tidak berlaku pada Rais karena dia tidak mau menundanya, jadi kami pikir tidak mengapa jika libur agak lama karena saat ini Rais masih TK. Tapi jika anak berusia SD usahakan jangan saat ujian.
6. Berikan reward ataupun hadiah yang mereka inginkan. Ini bisa menambah semangat anak untuk mau dikhitan. Seperti Rais yang mengingikan mainan panahan.
7. Berikan kasih sayang dan perhatian lebih selepas anak dikhitan.
Semua tips ini bertujuan agar mereka bisa semangat dan siap melakukan khitan tanpa drama. Serta berkata KHITAN, SIAPA TAKUT?
“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumir, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/29239-khitan-sunat-disyariatkan-dalam-islam.html
rdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumir, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/29239-khitan-sunat-disyariatkan-dalam-islam.html
40 Komentar. Leave new
Keren Mas Rais..
Rencana pun kami bulan ini mau khitan bang Alzam juga.
Sama2 umur 5 tahun ♥
semangat bang Alzam, semoga Allah mudahkan khitannya. ^^
sekarang sudah banyak yang menggunakan laser kalau sunat, jamanku dulu masih pake gunting sampe sekarang kebayang ngerinya. Aku ingat dulu sampe kabur pas mau disunat hahaha
Iya bang, apalagi kalau di desa-desa sebelum disunat mesti berendem dulu. Xixixi..
Sunat sekarang udah canggih…adekku aja gak menangis sama sekali…saya tanya sakit gak…dia bilang tidak.
Iya mbak, salah satu kemajuan teknologi di bidang kesehatan ya.
Wah, Alhamdulillah… Barakallah Rais. Khitan itu memang menegangkan dan menakutkan saat mendengar ceritanya. Padahal biasa aja.
Kalau menurutku khitan yang pas ya umur-umur 5 tahunan..
Wa fiik Barakallah. Terimakasih pak.
Aku baru tau sekarang ada celana dalam yg khusus anak habis khitan ya. Alhamdulillah makin mudah jaman sekarang, makin cerdas ya rais!
Aamiin.. Terimakasih tante 🙂
Kak Rais pintaaarrr
MasyaAllah TabarokAllah
semoga makin sholeh yaaa
–bukanbocahbiasa(dot)com–
Aamiin. Jazakillah doanya tante 🙂
Hebat ini Mas Rais. Usia tahun sudah berani dikhitan. Dan zaman now memang metodenya semakin banyak. Dan itu, celananya sudah ada yang khusus ya, jadi tidak perlu sarungan mulu sambil pegang sarung di daerah yang dikhitan hehehe
Xixixi.. ditutup pake cangkir aqua ya pak.
Artikelnya lengkaaap sekali. Sungguh bermanfaat, Mba
Hebat Rais. Semoga jadi anak soleh ya Rais, sehat selalu, pinter,.jadi kebanggaan keluarga…Aamiin
Anakku dua-duanya kelas 5 SD khitannya.
Pake klem juga
Dan itu termasuk telat di Jakarta. Kami ngikut budaya Jawa.
Kalau di Betawi masih bayi atau balita dah khitan.
Iya mbak, kalau di jawa SD kelas 5 baru dikhitan malah pas dulu aku dulu pulang ke jawa diajak bulek ke acara khitanan, anak yang dikhitan sudah SMP.
aihh.. sulung kami berencana khitan liburan semester ini.
awak rencananya mau pake yang laser… tapi ngeliat resikonya di atas, mikir lagi nih keknya…
mahalan mana laser atau klem mba dyah?
Selamat buat RAis, dah jadi abang-abang nih dah khitan.
Mahal klem kk, cuma lebih aman dan minim sakit.
wah hebat banget ya umur 5 tahun udah berani khitan. aku dulu kalau ga salah kelas 3 naik ke kelas 4 SD deh. Yang penting keinginannya datang dari si anak sendiri ya
bener bang, yang penting anaknya yang mau
kak kalau anak perempuan perlu di khitan gak ya? coz kalau di kampung2 saat masih bayi merela langsung khitan oleh bidan nya
Kalau kami dikhitan mbak, sembari ditindik (buat lobang anting). Dan dalam islam memang sebaiknya wanita memang dikhitan
Ada yang dr bayi udah dikhitan ya, kalau kami saat si abang kemaren sudah benar² siap baik fisik maupun psikisnya. Udah dibekali fiqih khitan juga. Alhamdulillah kemaren usia 11 tahun terlaksana khitannya.
Jadi anak saleh yaa Mas Rais
Iya kk, kalau kami baru sekedar garis besar khitan dalam Islam dan Alhamdullah itu salah satu alasan dia untuk segera berkhitan. Biar jadi umat Rasulullah.
Anakku dikhitan kelas 2 SD. Pas masih Ada biusnya emang ngga terasa sakit kak. Setelah itu yg wow kali rasanya. Mamaknya disuruh kipasin semalaman, wkwk
hehehe.. iya kak. Rais kemarin sempat sebentar nangis tapi Alhamdulillah dia masih nyenyak tidur malam.
Ponakanku juga baru sunat nih umur 7 tahun. Sebenarnya umur yang disarankan dokter umur berapa sih mba?
kalau ini sebenernya ada pro kontranya juga sih mbak plus ngikutin budaya. Tapi kalau kami berpendapat sebelum anak baligh harus sudah dikhitan.
Thanks for info mbaak , pas banget aku Lg mempersiapkan si kakak untuk di khitan . Rencana sih tahun depan sebelum masuk SD . Tp masih bingung mau metode apa , sama Lg sounding terus ke kakak ttg khitan supaya gak kaget nanti dia ?
Saya sarankan pake klem mbak, karena sudah merasakannya. Kalau laser keponakan saya kemarin lebih lama sembuhnya dan ada yang berpendapat dalam islam tidak disarankan pake laser
Jadi pengen nulis pengalaman aku saat dikhitan juga deh waktu kecil.
Dede Rais ini hebat meski masih TK udah berani dikhitan. Kalo aku kayanya pas kelas 3 SD deh..
Ayo bang, semua yang kita alami bisa dijadikan bahan tulisan. Apalagi kalau ide lagi mentok.
Alhamdulillah zaman sekarang udah mulai para orangtua mau sunnat anaknya lebih cepat,
Kalau temenku malah ketika anaknya masih bayi mbak, ngikut org Arab yang dari bayi sudah disunat.
Salam buat mas Rais yang berani yaaaa ?
Iya una, ada yang mengikuti tradisi, ada juga karena penyakit.
awak pernah dengar kalau anak lelaki paling baik di khitan sebelum usia 3 bulan kak. benarkah????
Itu masih pro kontra mak, Tapi kalau anak cewek emang sebaiknya masih bayi.
Baru tau ada celana sunat. Dulu adeknya Gacil pakai sarung aja kak. Hihi lucu ya celana sunatnya. Hampir sama ceritanya sama adek Gacil. Malah lebih lucu, adek Gacil manggil dokternya sendiri gak bilang-bilang dulu. Eh tiba-tiba dokternya langsung nongol.
Oala.. keren dan berani ya adiknya gacil. hehehe…
Masyaallah rais hebat, semoga anak saya nanti bisa seperti dia gak takut ya