


“Mi, sebelum bobok bacain cerita bergambar donk“
Begitulah permintaan duo AuRa saat tiba waktunya tidur malam. Walaupun mereka sudah lancar membaca, tetapi tetap saja mereka lebih suka dibacakan cerita oleh ummi atau abinya di waktu menjelang tidur malam. Mungkin karena kebiasaan mereka sejak kecil, yang sering saya dan suami lakukan. Berkisah sebelum tidur dengan cerita bergambar. Ini memang salah satu cara yang kami lakukan untuk menumbuhkan minat baca duo AuRa.
Selain itu bercerita juga salah satu cara kami memenuhi hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Ya, Pendidikan bukan hanya berarti dari sekolah saja. Tapi juga pendidikan dari rumah, sedini mungkin. Karena rumah adalah tempat pertama anak belajar dan orangtua adalah guru (madrasah) pertama dan utama mereka.
“Ok, baiklah. Malam ini kalian mau dibacakan cerita apa?” ujar saya kepada mereka. “Cerita di aplikasi Let’s Read aja, ummi” jawab si sulung. Setelah mencari-cari akhirnya ada sebuah dongeng dari daerah Bangka Belitung yang menyita perhatian saya yang berjudul “Sang Bujang Katak”.
Sang Bujang Katak,
Pemuda Buruk Rupa
yang Baik Hati
“Sang Bujang Katak” merupakan cerita masyarakat Bangka Belitung yang saya rasa sudah cukup dikenal ceritanya oleh masyarakat Indonesia. Namun, sepertinya duo AuRa belum tahu kisah ini. Makanya, saya memutuskan untuk membacakan cerita ini.
Walaupun termasuk dalam golongan dongeng, kisah “Sang Bujang Katak” ini mempunyai hikmah yang bisa dipetik bagi pembacanya. Bercerita tentang seorang wanita miskin yang hidup sebatang kara dan ingin sekali mempunyai seorang anak. Dia pun berdoa kepada Tuhan dan dia akhirnya wanita tersebut dikarunai seorang anak laki-laki tapi sayangnya sangat mirip dengan seekor katak.
Singkat cerita Bujang Katak tumbuh dewasa. Walaupun wajahnya buruk rupa tapi dia seorang pemuda yang baik hati dan penduduk kampung pun semua menyukainya.
Namun, gawatnya Bujang Katak ini ingin sekali menikah. Tidak tanggung-tanggung dia ingin menikahi putri raja. Karena rasa sayangnya, ibunya akhirnya mengantarkan Bujang Katak ke Istana. Bisa ditebak, tentu saja dia ditolak sang raja dan keenam putrinya. Eh, tetapi anehnya tidak demikian dengan putri ketujuh sang raja yang mau menerima pinangan sang Bujang Katak.
Awalnya raja tidak setuju. Namun, raja tidak bisa menolak dan malah memberikan syarat untuk membangun sebuah jembatan dari emas dalam waktu 7 hari. Akhirnya sang Bujang Katak dan ibunya pulang. Mereka hanya bisa berdoa dan berdoa.
Apa yang terjadi? Kulit Bujang Katak mengelupas berubah menjadi emas. Bujang Katakpun akhirnya bisa membangun jembatan dan berubah menjadi rupawan. Bujang Katak pun akhirnya hidup bahagia dengan putri ketujuh.

Mengambil Hikmah dari
Sebuah Dongeng
“Hayo, apa hikmah yang bisa kalian dapatkan dari cerita ini?” tanya saya kepada anak-anak. “Jangan melihat buku dari sampulnya saja” ujar si sulung. “Tidak boleh menghina orang lain yang beda warna kulitnya” kata si nomor dua. “Wah, bener banget jawaban mbak dan mamas.
“Jangan melihat sesuatu dari luarnya saja ya. Banyak sekali orang yang terlihat garang ternyata berhati lembut. Begitupula sebaliknya orang yang terlihat baik ternyata seorang penjahat. Kita juga tidak boleh menghina seseorang hanya karena rupanya saja,” jawab saya. Tidak menyangka ternyata duo AuRa sudah bisa mengambil hikmah dari dongeng tersebut.
Nah, memang inilah salah satu tugas dari orangtua saat menceritakan dongeng kepada anak-anaknya. Membantu mereka menemukan hikmah dan nilai-nilai kebaikan dari dongeng yang sudah kita bacakan ataupun yang mereka baca sendiri. Maklum saja, cerita dongeng memang mempunyai pesan yang tersirat yang harus kita cari makna yang terkandung didalamnya.
“Ada satu lagi hikmah yang bisa kita ambil. Cerita Bujang Katak ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan Tuhan. Jika ada yang kita inginkan atau kita dalam kesulitan maka berdoalah,” tambahan penjelasan saya tentang dongeng Bujang Katak ini kepada duo AuRa.
Menghidupkan Dongeng Melalui Cerita Bergambar
Saya ingat dulu, di masa kecil saat saya membaca dongeng di buku ataupun majalah. Ilustrasinya sangat sedikit. Membuat saya menjadi kurang tertarik dengan dongeng-dongeng yang ada. “Sudah cerita khayalan, gambarnya juga sedikit sekali. Huhuhu.. Tak menarik sama sekali,” pikir saya semasa kecil dulu.
Akan tetapi sangat berbeda dengan sekarang. Ketika dongeng dikemas dengan ilustrasi yang menarik menjadi cerita bergambar. Seperti yang ada di Let’s Read. Membuat kegiatan membaca dongeng menjadi sangatlah menyenangkan. Karena melalui gambar apalagi eye chatching seperti di Let’s Read, kita sebagai pembaca bisa berimajinasi. Bahkan anak-anak yang belum bisa membaca tetap bisa menikmati cerita atau dongeng dan bisa mengerti alur ceritanya.
Selain itu dengan adanya gambar atau ilustrasi membuat cerita menjadi lebih hidup dan kita sebagai pembaca jadi lebih mudah untuk mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Kita seolah bisa ikut menjelajahi dunia dongeng seperti cerita-cerita bergambar yang ada di Let’s Read ini.
Menurut wikipedia.com ada banyak jenis dongeng mulai dari cerita rakyat, mite (dongeng tentang dewa/mitos), legenda (asal mula suatu tempat), dan fabel (cerita tentang hewan). Nah, cerita “Sang Bujang Katak” diatas merupakan dongeng cerita rakyat. Di let’s Read kita bisa temukan jenis dongeng lainnya, baik yang terjadi di Indonesia maupun mancanegara, seperti :




Walaupun dongeng itu bersifat fantasi dan tidak benar-benar terjadi. Namun, nenek moyang dan orangtua terdahulu membuat dongeng untuk anak-anak dengan tujuan sebagai sarana hiburan sembari menyisipkan unsur pendidikan moral.
Saya sendiri sudah merasakan banyak manfaat dari kegiatan membacakan cerita sejak dini kepada duo AuRa. Daya imajinasi dan emosi Auni dan Rais lebih berkembang. Alhamdulillah kemampuan bahasa mereka berdua sangat baik. Begitu pun dengan kemampuan membaca mereka. Keduanya bisa membaca saat sebelum masuk Taman Kanak-kanak. Sampai-sampai guru dan orangtua murid sampai kaget. Padahal andai mereka tahu proses menstimulasi duo AuRa sudah saya lakukan sejak dini bahkan sebelum mereka lahir.
Selain manfaat di atas, ada banyak manfaat lain yang saya rasakan pada anak-anak dari cerita dongeng ini, seperti :
- Mengenalkan nilai-nilai moral yang baik pada anak.
- Membentuk karakter positif anak.
- Membangun bonding antara anak dan orangtua.
- Merangsang kemampuan kognitif dan konsentrasi.
- Menumbuhkan minat baca anak sejak kecil.
Karena manfaatnya yang saya banyak, tidak salah jika saya senang mendongeng pada duo AuRa sejak mereka sejak dini. Begitu pun dengan bakal calon adik mereka yang saat ini sedang saya kandung. Nah, senangnya sekarang kemudahan membaca cerita termasuk dongeng di zaman digital semakin mudah dengan kehadiran Let’s read. Duo AuRa suka sekali membaca cerita bergambar di Let’s Read ini. Duo AuRa sangat senang dengan aplikasi ini.

Let's Read,
Aplikasi Kesukaan Duo AuRa
Cerita di Let’s Read bisa dinikmati langsung dari webnya. Dari web Let’s Read ini, kita bisa mendownload dan mencetak ceritanya. Caranya cukup klik tanda download, nanti akan berubah menjadi tanda contreng hijau. Selanjutnya akan ada pilihan mau diunduh dalam format ePUB atau PDF. Formatnya pun ada 3 pilihan yaitu vertikal, horizontal dan buku kecil. Nah, hasil unduhan inilah yang bisa kita baca secara offline ataupun bisa juga kita print (cetak).
Tetapi untuk kemudahan kami menikmati cerita bergambar yang ada di Let’s Read ini. Saya lebih memilih mengunduh aplikasinya. Jadi anak-anak langsung buka aplikasi Let’s Read dan tinggal pilih cerita mana yang mau mereka baca. Kamu tentu tertarik juga dengan aplikasi Let’s Read ini kan?
Klik langsung tombol di bawah ini ya! ^^
Cerita-cerita yang ada di Let’s Read, semakin terasa hidup dengan adanya ilustrasi (gambar) yang ciamik. Membuat aktivitas membaca menjadi sangat menyenangkan. Kita juga bisa memilih bahasa yang kita mau, setidaknya saat saya menghitung ada 44 bahasa yang bisa kita pilih seperti bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, beberapa bahasa mancanegara, serta ada juga bahasa daerah seperti bahasa Minangkabau, Sundanese, Javanese, Balinese, dan Batak Toba.
Di let’s Read ini, ada 6 level cerita bergambar yang bisa kita pilih. Mulai dari buku pertamaku, tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, tingkat 4 dan terakhir tingkat 5 yang bisa kita sesuaikan dengan usia anak. Selain itu ada 15 label yang bisa kita pilih. Apa saja itu? Superhero, Critical Thingking, Science, Adventute, Animals, Art and Music, Problem Solving, Non-Fiction, Nature, Mighty Girls, health, funny, Folktales, Community, Famili & Frienship. Keren kan? Ayo, segera nikmati keseruan menjelajahi dunia dongeng melalui cerita bergambar di aplikasi Let’s Read.





Tulisan ini diikutsertakan dalam
Let’s Read Blog Competition 3
36 Komentar. Leave new
Dulu sewaktu saya kecil, memang sih ada cerita rakyat di buku teks bahasa Indonesia yang ada gambarnya, tapi gambarnya minim dan hitam putih. Kalau sekarang cari cerita bergambar udah gampang banget ya, Mbak. Bisa pakai aplikasi Lets Read, sangat membantu sekali
Nah, bener banget tuh uda. gambarnya minim eh hitam putih pula. Ngenes juga ya. kalau sekarang ilustrasinya keren-keren apalagi cerita yang ada di let’s read
Sering banget aku liat temen yang pake lets read. Tapi belum pernah nyobaik sih. Dari cerita kaka kayaknya bagus deh aplikasinya.
bagus banget buat anak-anak kak. menarik cerita-cerita yang ada di sana. plus emaknya bisa hemat beli buku
Tampilan blognya kok bagus banget sih mbaaa…. lets read memang bagus untuk anak anak apalagi kalau di rumah ada pasti bosen donk ya. nah kalau ada lets read anak bisa membaca dan mendengar cerita
makasih mbak. iya mbak, membaca let’s read bisa buat selingan aktivitas anak-anak di rumah.
Let’s Read ini bukan cuma naratif, tapi juga visual ya. Gambarnya bagus-bagus. Pokoknya zaman sekarang anak-anak gak harus beli buku cetak, gak harus punya lemari buku, tinggal buka tablet, laptop, atau hp, langsung bisa baca sesuka hati.
wahh toss mbak
selama ini Let’s read juga menjadi teman andalanku membacakan buku cerita ke anak anak
bener banget mbak. cerita yang visualnya bagus itu bagus banget terutama bagi anak yang belum bisa membaca buku. mereka kan menikmati cerita dari melihat gambarnya.
Baru tahu ada aplikasi ini, harus di instal di hp nih. Biar bisa bacain cerita buat anak. Karena melalui dongen ada banyak pesan-pesan moral yang bisa di sampaikan
iya bang, dogeng itu tidak sekedar cerita khayalan aja tapi ada hikmah yang bisa kita berikan kepada anak-anak.
Cerita bergambar ini memang menarik bagi anak anak, dan aku juga, hehehhe tapi aku lebih terkesima dengan blog kakak, kok keceh banget yak.. bisa warna warni gitu
Mau juga ah install Let’s Read, ceritanya kok keren-keren. Belum install soalnya engga mau terlalu terpapar gadget sih. Jadi masih ngandelin buku cetak. Read aloud bagus yah. Mau dicoba ah…Makasih sharingnya…
Saya juga senang banget sejak ada aplikasi Let’s Read. Pas sekali saya mengenalnya di masa awal pandemi. Saya yang nggak berani bawa si kecil ke toko buku, tetap bisa menghadirkan dongeng di rumah berbekal smartphone saja.
Baru tahu tentang Let’s Read ini. Satu hal yang membuat saya kagum, pas tahu kalau kita juga bisa memilih bahasa yang kita mau. Bahkan ada pilihan bahasa daerah. Keren! Berarti, selain mengajarkan nilai moral dari legenda, Let’s Read juga menjadi media pembelajaran agar anak-anak mengenal bahasa daerah.
Let’s Read membuat membaca dongeng jadi makin seru ya. Dongeng juga punya banyak nilai positif, kok 🙂
Membacakan buku untuk anak mungkin sudah tidak banyak dilakukan orang zaman now, sebab masing-masing sudah sibuk dengan HP-nya. Aplikasi ini bisa menyatukan keseruan antara orang tua dan anak melalui cerita yang bermanfaat.
Anak-anak juga sering banget baca lewat lets read. ceritanya beragam jadi ngga bosen karena banyak pilihannya. Ada yang bilingual juga, jadi semangat baca sambil belajar.
Anak2 memang harus dilatih untuk aktif literasi dan membaca sesuai porsinya. Aplikasi Lets Read ini memang bagus selain ada desain gambar juga ceritanya yang tidak kaku…keren deh dan cocok untuk konsumsi anak2 ?
Let’s Read emang recommended banget buat membangun karakter-karakter yang baik dan positif buat anak-anak ya. Ocean mau diajak baca Let’s Read juga ah
Seru ih ada banyak pilihan cerita bergambarnya, pasti gak bosen kalau dengerin cerita yang bervariasi seperti di Let’s Read ya,
Waah sepertinya aku ketinggalan kereta nih.
Harus segera instal applikasi lets read buat menambah bacaan
Sebagai pecinta literasi, akutuh suka banget cekokin adek-adekku dengan buku cerita. Apalagi kalau bergambar ya kan? Pasti lebih menarik
Pas sekali ini untuk anak-anak jaman sekarang yang suka pegangin gadget. Ceritanya menarik dan bergambar, pasti anak-anak menjadi suka. Bisa menjadi media pembelajaran alternatif juga untuk si anak.
Saya sudah instal aplikasi ini dan jujur saja jadi andalan banget buat dongengin anak-anak. Ilustrasinya bagus dan ceritanya juga unik. Anak-anak jadi betah mendengarkan.
Woowww menghidupkan dongeng melalui cerita bergambar dari Let’s Read. AKu belum bacain cerita yang ada di aplikasi ini sih kak. Selama ini anak-anak suka buka buku secara fisik.
Anak – anak jadi bisa berbagi fokusnya gak sama gadget terus yah , media pembelajaran yang oke banget ini yah
Bercerita bersama anak, dengan menyajikan gambar yang menarik, beneran efektif nih kak merangsang kreativitas dan imajinasi anak.
Seru ini kalau buat anak-anak ya, baik didongengin maupun menumbuhkan kebiasaan membaca. Kukira awalnya Let’s Read ini hanya berisi teks dan gambar swperlunya saja ternyata ada segmen cerita bergambar sendiri
Mendongeng bebas tumpukan buku, its oke banget. Pake aplikasi Let’s read di ponsel makin memudahkan kita baca carita buat anak-anak. Apalagi anak yang setiap harinya bersentuhan dengan ponsel, pasti perlu konten bermanfaat untuk ia konsumsi. Biar bukan game aja yang mereka tahu ya… wkwk
Membacakan dogeng emang paling efektif untuk pengembangan literasi anak. Tapi nyatanya anak-anak lebih suka main hp ketimbang pegang buku. Nah, aplikasi Lets Read ini tau betul gimana cara meng-attract anak kecil agar mau membaca. ^^
Keren Mbak aku kok suka tampilan blognya ya. Btw Alhamdulillah senang banget ternyata Let’s read bisa diunduh dan dibaca secara gratis.
let’s read ini andalan banget pas pandemi untuk bacain dongeng anakku, karena gratis, apalagi full gambar juga. Ah jadi kangen dongeng masa kecilku dulu, suka diceritain Malin Kundang hehe. Kadang cerita di Lets Read aku print juga, jadi lebih mudah kalo pas hapenya di ces ? Btw blognya makin bagus mba ? Semoga beruntung ya mba ?
Duh kemana aja saya ini, sampai kudet bahwa ada aplikasi sebagus ini yang wajib di install di hp. Salah satu sarana untuk mendidik anak dengan cara yang menyenangkan. Terima kasih sharingnya mbak.
menarik banget ya inovasi aplikasi ini. bisa mengajarkan teknologi sekaligus mendukung motivasi anak untuk membaca