Sangat penting bagi kita sebagai orang tua untuk memperkenalkan konsep uang pada anak sejak dini. Begitu mereka sudah mulai bisa berhitung, kita dapat mengajarkan dasar-dasar finansial. Seperti tentang nilai uang, cara mengelolanya dengan bijak, menabung, dan sebagai alat berbagi dengan sesama. Semua itu adalah materi penting yang perlu kita ajarkan dalam pendidikan berbasis rumah sebagai bekal mereka di masa depan.
Sebagai orangtua sebelum mengajarkan materi finansial ini kepada anak, hendaknya terlebih dahulu bisa bertanggung jawab dan memanajemen uang dengan baik. Agar anak nantinya mampu menjadikan orang tua sebagai role model.
Karena anak-anak akan lebih mudah menjalankan dan mengembangkan kebiasaan melalui contoh-contoh yang mereka dengar dan lihat di rumah yang datang dari orangtuanya sendiri.Khusus untuk anak usia dini, selain teladan dari orangtua, dalam proses pengajaran sebaiknya dilakukan dengan metode bermain sambil belajar. Agar mereka bisa lebih happy, sehingga value yang akan kita tanamkan bisa lebih mudah diproses oleh mereka.
Tips Asyik dan Mudah Mengajarkan Anak Nilai Uang
1. Ajak mereka bermain peran
2. Permainan koin/logam
Biasanya saat berbelanja, kita banyak mendapatkan uang koin. Uang koin ini bisa jadi salah satu alat untuk mengenalkan uang pada ada. Uang koin yang mempunyai perbedaaan dalam hal bentuk, warna, bahan dan tentunya nominal seperti Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1000. Minta anak untuk mengelompokkan sesuai klasifikasinya khususnya dalam hal nominal. Jelaskan bahwa untuk jadi Rp 1.000 kita membutuhkan uang koin Rp 100 sebanyak 10 buah. Begitupun selanjutnya untuk mendapatkan Rp 5000 kita membutuhkan uang Rp 500 sebanyak 10 buah. Bisa juga dengan contoh lainnya.
3. Bawa mereka saat kita berbelanja
Ketika berbelanja ajak anak untuk menentukan mana barang yang memang dibutuhkan dan mana barang yang sekedar keinginan saja. Utamakan membeli barang yang memang benar dibutuhkan. Kalau yang diinginkan ternyata masih bisa ditunda atau bisa diganti dengan barang yang sudah ada di rumah, sebaiknya jangan dibeli.
Selain itu ajarkan mereka untuk untuk cermat dalam memilih barang, pastikan itu berBPOM, halal (jika muslim) dan harganya sesuai dengan alokasi dana yang kita punya.
Jika barang yang ingin dibeli tidak ada harganya, ajak mereka untuk mengeceknya di alat barcode yang biasanya disiapkan di beberapa swalayan, kalaupun tidak ada kita bisa bertanya ke pegawai. Karena di beberapa tempat akan ada perbedaan harga untuk jenis barang dan merk yang sama. Terakhir sesekali biarkan mereka membayar barang yang akan mereka beli.
4. Ajak anak ketika mengambil uang di ATM atau ke bank
Hal ini bertujuan agar anak tidak berpikir ATM adalah mesin yang bisa mengeluarkan uang sesuai keinginan kita. Beri penjelasan pada mereka bahwa uang yang keluar dari ATM itu adalah uang yang kita tabung di bank selayaknya uang yang mereka tabung di celengan.
5. Belajar melalui buku dan media digital
Dalam mengajarkan nilai uang pada anak selanjutnya bisa dengan memberikan informasi pada anak bahwa setiap negara memiliki mata uang yang berbeda. Melalui buku dan media digital akan sangat membantu untuk anak belajar tentang nilai uang dari berbagai negara.
Salah satu buku untuk mengenalkan anak tentang dunia finansial |
6. Ajarkan anak berbagi
Ajarkan anak bahwa uang yang kita punya sebagian adalah hak orang lain yang harus kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Biarkan mereka mengerti uang itu bisa digunakan untuk membantu orang lain. Karena menjadi orang yang murah hati merupakan bagian dari tanggung jawab setiap insan.
Inilah keenam cara saya dalam mengajarkan nilai mata uang kepada anak-anak. Berharap dengan bekal ini, mereka akan lebih bisa mengelola dan memanfaatkan uang dengan baik di masa depan. Bagaimana dengan kamu, apa yang kamu lakukan untuk mengajarkan nilai uang pada si kecil? Sharing di kolom komentar ya! Terima kasih.
17 Komentar. Leave new
Noted kalau punya anak nantii,
Baca baca artikel parenting itu berasa pengen nikah dan cepat punya anak biar dipraktekkan ?
Hayo cari calon bapaknya dulu una. Hehehe… Smg Allah permudah ya una.
Dulu secara gak kesangaja sering membawa sulung ke atm ambil uang. Karena umur 2 tahunan dia suka ikut bapaknya. Jadi setiap kita bilang belum ada uang, dia selalu bilang ambil di atm.
Jadi dia pikir setiap masukin kartu, ada uang sukarela akan keluar dari mesin.
Duh nak, gak semudah itu, hahaha.
Lucu sih anak2
Rata-rata anak memang gitu kk, pikirnya ATM mesin pemberi uang.
Kalo atm sering banget, hehe… bahkan uang bulanan dr misua dititipin ke adek, nyuruh kasih ke saya..wkwk.. jadinya dia mesti ngambil 1 lembar 100an rb 😀
wkwkwk, banyak juga jatah titipnya ya kk.
Ya ampun di tempatku malah lebih jago anak2nya pegang duit, jago ngabisin maksudnya buat jajan hahaa
Iya kak, puyeng loh kalau dengar anak-anak dikit-dikit minta jajan
Seringnya ajak belanja.
Dan kalo dikasi sodara duit. Sering tanya2 soal duitnya. Berapa nilainya, klo dibeliin jajan ada kembaliannya apa gak…
YAp bener banget kk, itu ku kupas di artikel selanjutnya.
Makasi infonya kak, penting sekali memang mengajarkan kepada anak ttg artinya uang sedari kec
Iya kak, sama-sama.Selamat berjuang. 🙂
Dari kecil anak memang harus dikenalkan dg uang. Selain agar mereka tau uang itu mesti diatur penggunaannya, juga agar melek literasi keuangan sesuai usia anak. Tfs
Iya kak, pentingnya literasi keuangan sejak dini. Agar saat dewasa bisa memanajemen keuangan dengan baik.
Anak dv malah belum ngerti banget ama uang. Kali duit abis, bilangnya tinggal ambil di atm, wkwk. Memang penting ngajarin anak ttg uang sejak dini ya kak..
Gitu dek kk, xixixi.. anak-anakku juga gitu. Makanya perlunya dijelaskan ATM itu sejatinya tabungan kita.