

Bagi Anda yang bekerja di lingkup pekerjaan akuntansi pasti mengenal istilah depresiasi atau penyusutan nilai. Seperti yang diketahui bahwa suatu aset akan mengalami penurunan atau pengurangan nilai seiring berjalannya waktu. Inilah yang disebut dengan jurnal penyusutan.
Dalam artikel ini, RedERP akan membahas mengenai jurnal penyusutan dan metode pembuatannya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Jurnal Penyusutan?
Jurnal penyusutan adalah proses pencatatan untuk mengetahui atau nilai dari aktiva tetap yang ada dalam laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Tujuan dibuatnya jurnal ini agar perusahaan bisa mengalokasikan beban aset dan memanfaatkan nilai aset yang didapatkan dari sisa penggunaannya.
Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai atau depresiasi adalah aset-aset yang berwujud, seperti gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain. Disamping itu, ada juga aktiva tetap yang nilainya tidak mengalami penurunan tetapi justru semakin tinggi, yaitu tanah.
Nilai aktiva tetap berbentuk tanah dari waktu ke waktu nilainya akan semakin tinggi. Nilainya akan berkurang karena adanya pemakaian pada aktiva tetap sehingga dikenal dengan penyusutan aktiva.
Menghitung nilai aset akan lebih mudah jika Anda memanfaat software asset management seperti RedERP. Software RedERP mampu menyederhanakan kegiatan pengolahan, pemeliharaan, hingga pelaporan aset dengan cepat dan tepat.
Metode Pembuatan Jurnal Penyusutan
Dalam membuat jurnal penyusutan terdapat tiga metode yang harus Anda tentukan untuk dipakai dalam perusahaan, yakni sebagai berikut:
1. Metode Garis Lurus
Metode ini paling sering dipakai oleh perusahaan. Hal itu karena metode garis lurus ini berguna untuk mempertimbangkan penyusutan dari waktu ke waktu dan fungsinya.
Hanya saja kekurangan dari metode ini hanya berdasarkan asumsi dan tidak memberikan nilai secara nyata. Namun, nilai ini dibuat secara konstan setiap tahunnya dan biaya perbaikannya juga tidak berbeda.
Rumus metode garis lurus:
Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis
2. Metode Jam Layanan
Metode ini ditentukan di saat aset atau peralatan sedang digunakan sehingga beban penyusutan tersebut bergantung pada jam layanan pemakaiannya. Namun, metode ini rentan rusak jika digunakan secara full time, terlebih lagi aset ini biasanya ditujukan pada peralatan yang dihitung dalam periode waktu, bulan, atau tahun.
Rumus metode jam layanan:
Biaya Depresiasi = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Jam Layanan
3. Metode Hasil Unit Produksi
Perhitungan penyusutan ini didapat dari penggunaan satuan jumlah hasil produksi yang akan memberikan efek pada perhitungan jurnal depresiasi yang berfluktuatif. Dengan begitu, perusahaan harus menghitung depresiasi dari masing-masing unit produk.
Rumus metode hasil unit produksi:
Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Hasil Unit Produksi
Kesimpulan
Perusahaan bisa mendapatkan aset tetap dari pembelian secara tunai, kredit, atau barter dengan surat berharga, hibah atau hadiah, ditukar dengan aset tetap lainnya serta membuat aset sendiri.
Faktor yang mempengaruhi aset tetap diantaranya adalah harga perolehan, nilai residu, masa manfaat dan nilai buku aset tersebut.
Anda sebaiknya melakukan pencatatan aktiva tetap ke dalam laporan keuangan perusahaan menggunakan software akuntansi online RedERP, dimana sistemnya sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, dan lainnya.
Langsung saja kunjungi website RedERP untuk memperoleh informasi selengkapnya. Jadwalkan demo sekarang untuk mengetahui fitur apa yang tepat bagi masalah di perusahaan Anda sekarang juga.