Kemampuan menulis kita terbatas? Tak apa! Karena saya pun begitu. Menulis waktu zaman sekolah lebih sering dikenal dengan sebutan mengarang adalah pelajaran terberat yang saya alami. Kalau sudah
ada tugas mengarang. Duh, rasanya mau tenggelam di laut terdalam. Wkwkwkw… dramatisir banget ya padahal memang itu yang dirasa. ?
Tapi saat zaman putih abu-abu mulai tumbuh rasa cinta di dunia tulis menulis
walaupun sebatas curahan hati di diary plus ditambah puisi puitis nan
romantis ala anak muda. Ini karena saya terkena virusnya AADC. Setiap minggu mantengin sinetronnya di tv, tahan dah nonton sendirian sampai habis. ?
Masa kuliah kembali hobi menulis kegiatan sehari-hari tapi bukan lagi
di diary tapi di status facebook dengan bahasa alay bin galau ?. Gak punya uang aja buat makan di share apalagi keruwetan zaman nyusun skripsi.
Setelah jadi ibu rumah tangga yang saat ini lagi menikmati gelar full mom at home. Ikut grup
ini itu, seminar itu ini dan ternyata baru kusadari menulis itu sangat
sangat berguna baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. ?
So walaupun tulisan ini garing kayak remahan rengginang tak pe lah.
Start from zero… mulailah dari nol dari nilai yang terkecil. Gak ada
penulis yang langsung besar kan? Dan walaupun tulisan ini belum bisa
dinikmati orang lain setidaknya bisa jadi terapi diri sendiripun sudah
cukup.
Kalau ada yang kepo manfaat menulis.. Aku kupas sedikit di bawah ini ? Karena ternyata begitu banyak manfaat
menulis. Walaupun manfaatnya belum bisa menjangkau orang lain yakinkan
itu akan sangat bermanfaat bagi diri pribadi. ?
? Menulis itu mengikat ilmu kita.
Carilah ilmu dengan membaca dan ikatlah ilmu dengan menulis. Kenapa?
Karena manusia itu mudah lupa, jadi dengan menulis kita akan terus
mengasah daya ingat kita dari apa yang pernah kita liat, baca, hafalkan
maupun yang kita rasakan dan alami. Makanya ada penelitian orang yang suka membaca dan menulis lebih susah terjangkit penyakit pikun.
? Media mengungkapkan isi hati dan bisa menjadi diri sendiri.
kalau ini pasti sudah banyak yang melakukannya. Kalau dulu
coret-coretnya di diary kalau sekarang di blog. kenapa blog bukan
sosmed? Menurutnya blog lebih efektif dibandingkan sosmed klw buat
mengungkapkan isi hati karena kalau di blog tulisan kita bisa gak perlu
semuanya harus di publish cukup di draf aja ? jadi orang lain gak bisa baca tapi kita tetap bisa baca.
? Instrumen bagi kesehatan psikologis kita.
Kemarin ikutan seminar online materinya writing for healing. Dari sana
aku dapat ilmu bahwa menulis juga bisa jadi salah satu alat buat
mengobati penyakit psikologis kita. Baik itu innerchild kita yang belum
tuntas, peristiwa traumatik yang penuh tekanan dan emosi baik di masa
lalu maupun masa sekarang. Metodenya namanya expressive writing (silakan
di seaching sendiri ya) ?
? Sarana dakwah
menulis bisa jadi solusinya. Di zaman digital gini akan sangat mendukung
jika kita mau berdakwa melalui tulisan. Ada fb, ig, path, blog, dll.
Jadi kutipan “Sampaikan walau satu ayat” bisa kita lakukan gak mesti
lewat verbal tapi kita tetap bisa dilakukan lewat bahasa tulisan.
ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan
politik, baik Islam maupun Barat. Hamka pernah ditunjuk sebagai menteri
agama dan juga aktif dalam perpolitikan Indonesia. Hamka lahir di desa
kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal
di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun.
6 Komentar. Leave new
kalau saya, menulis itu semacam self healing. selain juga biar kepala berasa gak penuh 😀 seringnya banyak numpuk ide atau sesuatu di pikiran, kalau ga ditulis jadi serasa penuh. sama kayak habis baca buku, kalau ga langsung diulas, kepala serasa penuh hehe. jadi dengan menulis, rasanya lebih plong 😀
blognya keren, Kak. barakallah. semoga kita makin semangat dan produktif menulis ya. saling mendoakan ^^
sama kk.. saya juga sedang melakukan terapi itu. untuk mengingatkan apa yang pernah dibaca dan di dapat. aamiin.. apa nih blog kk. biar saya bisa mampir dan menyerap ilmu di dalamnya 🙂
Iya kak. Sebenarnya menulis itu cuman butuh niat udah deh bisa nulis
wkwkw.. niatnya itu harus kuat. nah itu yang belum kupunya
Wow sejak zaman SMA sukanya nulis puisi2 gitu ya Di… zaman AADC ya hihi… Rangga n Cinta
Hahaha.. baca artikel ini awak langsung menerawang ke tulisan lama awak kak. Terasa lucu memang. Tapi itulah perjalanan menulis ya.. kalo dihapus gak ada pengingat kalo dulu kita itu nubie banget.