Siapa nih diantara Sobat Roemah AuRa yang masih mempunyai stigma bahwa kusta itu adalah kutukan? Saya bertanya tentang hal ini bukan tanpa sebab, karena memang masih banyak masyarakat yang menganggap penyakit kusta sebagai penyakit yang kutukan dan dikaitkan dengan darah yang kotor atau najis sehingga orang yang terkena kusta sudah selayaknya dikucilkan dari masyarakat agar masyarakat sekitar tidak kena penyakit yang menakutkan ini juga.
Padahal penyakit kusta itu jelas-jelas bukan kutukan lho. Bukan pula penyakit keturunan. Yang benar adalah penyakit kusta ini adalah penyakit menular. Ada dua cara penularannya yang paling mendekati, yaitu melalui lendir dari hidung atau melalui kulit. Sederhananya, penularan terjadi jika bakteri yang utuh keluar dari tubuh pengidap melalui batuk atau bersin atau saat bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.
Kendati penyakit kusta ini termasuk penyakit yang menular tetapi penularannya tidak mudah dan sangat bisa diobati serta dicegah. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Potret Kusta di Indonesia
Sebenarnya penyakit kusta termasuk dalam kategori penyakit tropis terabaikan atau neglected tropical disease. Karena memang penyakit ini sudah ada sejak tahun 1400 sebelum masehi dan masih mengintai masyarakat hingga kini.
Penyakit kusta atau yang dikenal juga dengan penyakit lepra atau Morbus Hansen, adalah penyakit infeksi kronis adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri: Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf, kulit, dan mukosa saluran pernafasan atas.
Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia menempati peringkat 3 penyakit kusta terbanyak di dunia setelah India dan Brasil. Bahkan baru-baru ini ternyata ditemui sebanyak 17000 kasus baru kusta di beberapa daerah di Indonesia.
Penyebab utama kusta masih merajalela adalah terlambatnya penanganan akibat minimnya pengetahuan masyarakat tentang gejala kusta serta tingginya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan kusta atau orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK).
Mengenal Penyakit Kusta
Hari Senin, 19 April 2021 lalu saya berkesempatan mengikuti Talkshow Ruang Publik – Melihat Potret Kusta di Indonesia via live Youtube yang diadakan oleh Berita KBR. Talkshow ini menghadirkan narasumber yaitu dr. Udeng Daman (Tecnical Advisor Program Pengendalian Kusta NLR Indonesia) dan mbak Monika Sinta (Team Leader CSR PT. United Tractor).
Ada banyak informasi yang saya dapatkan dari Talkshow ini, yang membuka mata saya bahwa kusta bukanlah penyakit kutukan. Nah sebagai blogger, saya ingin ikut berkontribusi dalam penyebaran informasi yang benar tentang kusta ini dan membangun perspektif positif tentang kusta. Ingat, kusta bukan penyakit kutukan!
-
Gejala Awal Kusta
Berdasarkan info dari dr. Udeng Daman yang merupakan perwakilan dari NLR, gejala awal dari penyakit kusta antara lain :
- Adanya bercak pada kulit yang berwarna keputihan seperti panu ataupun kemerahan yang mati rasa (tidak sakit, tidak gatal, dan tidak merasakan sensasi sentuhan apa-apa)
- Adanya penebalan dan gangguan fungsi syaraf seperti fungsi untuk bergerak (motorik), fungsi mengenal rasa (sensorik) dan fungsi viseral tubuh (otonom).
- Ditemukannya bakteri, walaupun ini sifatnya tidak mutlak karena ada juga tipe kusta (kusta kering) yang bakterinya tidak ada atau negatif.
Jika gejalanya sudah menyerang luka bisa menyebabkan tidak terasa sakit dan itu bisa membuat infeksi, jika menyerang syaraf mata terkadang bisa membuat mata tidak bisa menutup, dan lainnya. Inilah yang bisa menyebabkan terjadinya disabilitas. Karenanya penyakit kusta ini harus segera diobati secara tuntas.
-
Cara Mengobatinya
Kusta itu ada dua tipe yaitu kusta kering (PB : Pausi Basiler/kuman sedikit) dan kusta basah (MB : Multi Basiler/kuman banyak). Untuk tipe kering atau PB diperlukan waktu 6 bulan dengan 2 macam obat. Sedangkan untuk tipe basah atau MB memakan waktu yang lebih lama yaitu 12 bulan.
Obat-obatan yang ada harus diminum secara rutin (terus-menerus) dan tidak boleh terpotong. Karena dibutuhkan tekad dan kekonsistenan yang kuat bagi penderita dan suport dari orang terdekat agar pengobatan ini bisa terus berjalan hingga sembuh total.
-
Cara Mencegahnya
Penyakit kusta ini adalah penyakit yang masa inkubasinya termasuk yang paling lama yaitu sekitar 2-5 tahun bahkan ada yang sampai 10 tahun. Berdasarkan informasi dari dr. Udeng Daman daya tahan seseorang sangat berpengaruh dalam hal ini.
Misalnya ada 100 orang maka hanya sekitar 5% atau 5 orang saja yang akan yang terinfeksi bakterinya dan 2 orang yang sakit. Nah, berikut cara mencegah penularannya:
- Segera obati penderita kusta.
- Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Sistem sanitasi dan sirkulasi rumah/tempat tinggal kita haruslah baik.
- Minum obat pencegahan bagi yang punya riwayat kontak erat dengan penderita.
SUKA (Suara Untuk Kusta)
Sebelum mengikuti acara Talkshow Ruang Publik – Melihat Potret Kusta di Indonesia, saya dan beberapa teman blogger serta media juga mengikuti Media Gathering Proyek SUKA (Suara Untuk Kusta). Acara media Gathering ini diadakan hari Rabu, 14 April 2021 lalu. Ada 4 narasumber di acara tersebut, yaitu:
- Profil KBR oleh Direktur KBR
- Pengenalan Penyakit Kusta oleh NLR Indonesia
- Situasi Pemberitaan Berperspektif Kusta dan Disabilitas di Indonesia oleh Aliansi Jurnalis Independen
- Sensitisasi Disabilitas dan Kusta dalam Pemberitaan dan Pembuatan Konten oleh Diffa Magz.
Mungkin ada yang bertanya apa itu NLR? NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintahan (LSM) yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta.
Di acara ini, kami diberikan informasi terkait penyakit kusta serta kontribusi yang bisa kami lakukan sebagai blogger dan media untuk mendukung rang dengan kusta atau orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) serta teman-teman disabilitas.
Nah, teman-teman juga bisa ikut berkontribusi lho, dengan menyebarkan informasi yang baik dan benar terkait penyakit kusta ini kepada orang-orang sekitar. Agar stigma dan diskriminasi terhadap kusta bisa diberantas.
Untuk yang ingin menonton rekaman Talkshow Ruang Publik – Melihat Potret Kusta di Indonesia silakan disimak video di bawah ini. Oh ya follow juga yuk akun-akun media sosial KBR untuk mendapatkan informasi terkait isu-isu sosial lainnya.
14 Komentar. Leave new
Dulu memang stigma kusta bener-bener ya mbak membuat penderitanya terabaikan. Kalau ga salah dulu pernah ada deh filmnya. Yang penting cepat mengobatinya ya mbak
Ternyata pengobatan penyakit kusta berbeda ya sesuai jenisnya. Bahkan hampir sama dengan tbc. Pengobatan satu tahun dan tidak boleh lepas sama sekali. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan ya kak.aamiin
Edukasi seperti ini penting karena masih ada aja stigma jika kusta adalah kutukan.
Tak jauh dari rumah ortuku di Kediri ada Rumah Sakit Kusta milik pemerintah. Menampung penderita asal karesidenan Kediri. Dulu saat aku kecil lihat sendiri, pasien dari situ sering dipandang aneh. Makan di warung dekat sana, langsung buyar yang lainnya. kadang ditolak pula. Hiks . Semoga kini dan nanti mereka enggak mendapat diskrimiasi lagi
Ternyata penyakit kusta sudah ada sejak zaman dahulu ya mbak,..emang sih stigma penyakit kusta adalah kutukan entah kenapa ya padahall yg namnya penyakit ya bisa diderita siapa saja ya
Setuju mbak, jika Kusta ini sebenarnya bisa diobati, hanya saja karena dari dulu isu2 negatif ttng kusta membuat orang mengucilkan mereka yg terkena Kusta.
Wah emang hari gini masih ada yang menganggap kusta adalah kutukan? Ternyata kusta terbagi 2 ya ada kusta kering dan basah. Dan pengobatannya emang lama banget yah sampe berbulan-bulan dengan minum obat yang ngga boleh terputus. Memang benar kita harus menerapkan pola hidup sehat dan sanitasi yang baik untuk tyerhindar dari berbagai penyakit. Semoga kita sehat selalu.
Baru mengenai kalau masa inkubasi penyakit ini lama sekali ya, ibu saya dulu pernah cerita bahwa saking seremnya penyakit ini sampai penderita diasingkan oleh keluarga sendiri bahkan ada yang dibuang di jalan. Perlunya edukasi atas penyakit ini agar masyarakat lebih paham proses penyembuhan dan cara pencegahannya.
Jadi inget sama TBC yg dianggap penyakit kutukan jugaa.
Penderita kusta pun ternyata diperlakukan sama kayak tbc yaa mba
Saya fikir kusta dah punah, trus sepuou saya kena, jd kaget juga…
Tp untunglah dah ada obatnya dan bisa sembuh
Iya saya masih ingat dulu pas zaman nenek saya nih, katanya kusta itu kutukan. Gak bisa disembuhkan. Eeeh alhamdulillah seiring dinamisnya perkembangan dunia kesehatan, zaman sekarang ini gak ada lagi hal perlu ditakutkan dari kusta.Walau pun pengobatannya lama, memakan waktu 6 bulan bahkan sampai 1 tahun, yang penting kan sembuh.
Indonesia rangking 3 dunia untuk penderita penyakit kusta. Berarti banyak juga angka kejadiannya ya.
Masa penyembuhannya 6-12 bulan dan harus konsisten konsumsi obat, emang butuh tekad yang kuat untuk sembuh ya.
Saya baru tahu jika kusta ditularkan lewat lendir hidung maupun cairan yang keluar dari kulit. Ada dua jenis juga yang memiliki jangka waktu pengobatan berbeda.
Kayaknya emang sampai sekarang anggapan negatif ke penderita kusta masih kuat ya. Butuh banyak sosialisasi dan upaya merangkul penderita memang, agar tdak mrasa makin terkucilkan dan dapet pengobatan tepat.
untuk penyembuhan penyakit kista ternyata obat tidak boleh terpotong ya. Lama pengobatan pun cukup lama 6-12 bulan.
Tapi kalau tidak seperti itu ya nggak akan sembuh dan akan muncul terus kustanya.