Masa menyusui merupakan periode penting dalam kehidupan seorang ibu setelah melahirkan. Namun, bagi sebagian wanita, kondisi ini dapat menyebabkan perubahan besar pada siklus menstruasi mereka. Salah satu masalah yang sering dialami oleh ibu menyusui adalah telat haid. Sebenarnya sih fenomena ini bukanlah hal yang aneh. Akan tetapi, bisa menimbulkan kebingungan bagaimana cara mengatasi telat haid saat menyusui ini, terutama bagi mereka yang belum pernah mengalaminya.
Jika kamu merasa khawatir atau ingin mengetahui cara yang lebih cepat untuk mengembalikan siklus menstruasi, simak juga tips lengkapnya dalam artikel cara agar cepat haid ini.
Selain itu, kami juga akan membahas fenomena telat haid saat menyusui dan penyebabnya, serta kami juga akan memberikan panduan tentang kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dokter. Oleh karena itu, terus simak artikel ini sampai tuntas ya!
Fenomena Telat Haid Saat Menyusui
Telat haid saat menyusui adalah fenomena umum yang dialami oleh banyak ibu baru. Kondisi ini sering dikenal sebagai amenore laktasi, yang secara sederhana berarti tidak adanya menstruasi selama masa menyusui.
Banyak wanita yang mengalami haid yang tertunda atau bahkan tidak mengalami haid sama sekali selama beberapa bulan setelah melahirkan. Fenomena ini merupakan cara alami tubuh untuk mencegah kehamilan kembali dengan cepat setelah melahirkan.
Hormon prolaktin, yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI, juga memainkan peran penting dalam menekan ovulasi. Hal ini menyebabkan siklus menstruasi terhenti untuk sementara waktu.
Akan tetapi, setiap wanita berbeda, dan waktu kembalinya menstruasi pun bisa sangat bervariasi. Ada ibu yang mulai menstruasi kembali hanya beberapa minggu setelah melahirkan, sementara yang lain mungkin mengalami penundaan hingga satu tahun atau lebih.
Penyebab Telat Haid Saat Menyusui
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, telat haid saat menyusui disebabkan oleh hormon prolaktin yang meningkat selama masa menyusui. Hormon ini menekan hormon reproduksi yang bertanggung jawab untuk ovulasi.
Setidaknya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi keterlambatan haid saat menyusui, antara lain:
1. Frekuensi Menyusui
Jika kamu menyusui bayi secara eksklusif, terutama di malam hari, tubuh akan memproduksi lebih banyak prolaktin. Semakin sering ibu menyusui, semakin tinggi kadar prolaktin dalam tubuh, dan semakin lama menstruasi terhenti.
2. Durasi Menyusui
Lamanya waktu menyusui juga berperan. Semakin lama durasi menyusui dalam sehari, semakin lama penundaan menstruasi bisa terjadi.
3. Kondisi Kesehatan
Penyebab lainnya adalah beberapa kondisi medis, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini dapat memperpanjang waktu kembalinya menstruasi.
4. Stres
Seperti yang kita ketahui kalau stres yang berlebihan dapat mempengaruhi hormon tubuh, termasuk yang mengatur ovulasi. Hal ini juga bisa berkontribusi pada telatnya haid saat menyusui loh.
Apakah Telat Haid Saat Menyusui Normal?
Telat haid selama menyusui sepenuhnya normal dan merupakan bagian dari proses alami tubuh. Banyak ibu baru yang tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan atau bahkan setahun setelah melahirkan. Ini terutama berlaku bagi mereka yang menyusui secara eksklusif.
Namun, meskipun telat haid saat menyusui adalah hal yang normal, penting untuk mengetahui bahwa ini bukan metode kontrasepsi yang sepenuhnya dapat diandalkan. Ovulasi bisa terjadi kapan saja, bahkan jika kamu belum mengalami menstruasi.
Oleh karena itu, jika kamu tidak berencana hamil dalam waktu dekat, sangat disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman.
Cara Mengatasi Telat Haid Saat Menyusui
Menjaga siklus menstruasi yang teratur selama menyusui sering kali menjadi tantangan bagi banyak ibu. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi telat haid saat menyusui. Mulai dari menjaga pola makan hingga melakukan relaksasi, berikut adalah delapan langkah yang dapat kamu terapkan.
1. Jaga Berat Badan agar Ideal
Menjaga berat badan yang ideal sangatlah penting untuk memastikan siklus menstruasi berjalan dengan baik. Penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan bisa mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan telat haid. Pola makan seimbang dan olahraga teratur menjadi kunci untuk mempertahankan berat badan ideal.
Menghindari penurunan berat badan yang drastis juga dapat membantu menjaga kestabilan hormon yang penting dalam siklus menstruasi. Ketika tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dan mempertahankan berat badan sehat, kemungkinan besar menstruasi pun akan lebih teratur.
2. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah merupakan cara yang efektif untuk mengatasi telat haid saat menyusui. Makanan ini mengandung nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, yang membantu tubuh berfungsi secara optimal. Selain itu, sayur dan buah umumnya rendah kalori, sehingga menjaga berat badan tetap stabil.
Nutrisi dari sayur dan buah dapat berperan dalam menjaga keseimbangan hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi. Jadi, pastikan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah setiap hari.
3. Minum Air Putih yang Cukup
Seperti yang kita ketahui bahwa tubuh memerlukan air untuk mendukung berbagai proses fisiologis, termasuk menjaga keseimbangan hormon. Saat menyusui, kamu memerlukan cairan tambahan karena produksi ASI menggunakan banyak air. Dehidrasi dapat mempengaruhi hormon reproduksi, sehingga memperparah keterlambatan haid.
Karena hal inilah, pastikan kamu untuk minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung proses menstruasi yang normal.
4. Tidur dan Istirahat yang Cukup
Cara mengatasi telat haid saat menyusui selanjutnya ialah dengan memperbaiki kualitas tidur yang baik. Ya, meskipun saya sadar ini agak susah dilakukan terutama bagi ibu yang baru saja melahirkan. Namun, kurang tidur atau kelelahan yang berlebihan dapat mengganggu produksi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi. Oleh karena itu, tidur dan istirahat yang cukup menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengatasi telat haid.
Dengan istirahat yang memadai, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk pulih dan menjaga keseimbangan hormon. Pastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang berkualitas setiap malam agar menstruasi kembali lancar.
5. Kelola Stres
Stres berlebih bisa menjadi penyebab utama ketidakstabilan hormon dalam tubuh, termasuk keterlambatan haid. Kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan, ditambah dengan tanggung jawab sebagai ibu menyusui, bisa memperparah masalah ini. Oleh karena itu, penting untuk melakukan manajemen stres.
Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hanya mengambil waktu untuk diri sendiri dapat membantu mengurangi stres. Dengan demikian, hormon akan lebih seimbang, yang berpotensi memulihkan siklus menstruasimu.
6. Lakukan Relaksasi
Selain mengelola stres, melakukan aktivitas relaksasi secara rutin seperti pijat atau spa dapat membantu meredakan ketegangan fisik dan mental. Relaksasi tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh yang berperan dalam siklus menstruasi.
Cobalah meluangkan waktu untuk perawatan diri secara teratur. Kegiatan-kegiatan ini akan memberikan efek positif bagi tubuh dan membantu mengembalikan keseimbangan hormon, yang berpengaruh pada keteraturan haid.
7. Konsumsi Vitamin C dan D
Vitamin C dan D adalah dua vitamin penting yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meskipun tidak secara langsung mempengaruhi siklus menstruasi, mengkonsumsi kedua vitamin ini dapat memperbaiki kondisi tubuh dan mendukung regulasi hormon.
Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, sementara vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Dengan asupan vitamin yang cukup, tubuh akan lebih mampu menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk memperbaiki siklus menstruasi.
8. Konsumsi Obat Hormonal
Jika langkah-langkah alami tidak memberikan hasil yang diinginkan, terkadang dokter dapat meresepkan obat hormonal. Obat-obatan seperti pil kontrasepsi atau progesteron dapat membantu merangsang kembali siklus menstruasi yang tertunda. Namun perlu diingat, penggunaan obat-obatan ini harus di bawah pengawasan dokter untuk memahami manfaat dan risiko yang mungkin terjadi.
9. Konsumsi Kunyit
Penggunaan obat hormonal dapat menjadi solusi, namun obat ini dapat menimbulkan efek samping. Karena itulah sebaiknya cobalah obat alami seperti kunyit terlebih dahulu untuk mengatasi telat haid saat melahirkan.
Curcumin, senyawa yang terdapat dalam kunyit, memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Kandungan ini sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ tubuh dan mengurangi peradangan, yang pada akhirnya membantu melancarkan haid. Dan tentunya jauh lebih aman bagi bayi yang sedang menyusu.
Jika kamu tidak memiliki waktu untuk mengolah kunyit menjadi minuman agar bisa dikonsumsi dengan lebih nyaman, kamu bisa minum Sido Muncul Kunyit Asam saja. Minuman ini diformulasikan secara khusus untuk membantu mempercepat datangnya haid dan terbuat dari 100% ekstrak kunyit murni serta gula jawa alami.
Meskipun mengusung resep tradisional, Sido Muncul Kunyit Asam diproduksi dengan bahan segar dan berkualitas, serta menggunakan teknologi modern. Ini menghasilkan minuman kunyit asam yang praktis, segar, dan terbukti mampu membantu melancarkan siklus haid.
Selain membantu melancarkan haid, Sido Muncul Kunyit Asam juga memiliki manfaat tambahan. Produk ini dapat membantu program diet dan menyegarkan tubuh, sehingga kamu bisa meminumnya kapan saja, baik untuk menjaga kesehatan maupun sebagai minuman penyegar.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun telat haid saat menyusui biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa kondisi dimana sebaiknya kamu harus mempertimbangkan untuk menghubungi dokter. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
-
Telat Haid Lebih dari Satu Tahun
Jika kamu belum mendapatkan haid selama lebih dari satu tahun setelah melahirkan, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah ada masalah hormonal lain yang mendasari.
-
Perdarahan Abnormal
Jika kamu mengalami perdarahan yang tidak normal, seperti pendarahan yang sangat berat atau disertai rasa nyeri hebat, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.
-
Gejala Kesehatan Lainnya
Yang terakhir jika kamu mengalami gejala lain seperti kelelahan yang tidak wajar, penurunan berat badan yang signifikan, atau tanda-tanda kehamilan, sebaiknya tidak menunda untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dengan memantau kondisi tubuh dan mendapatkan saran dari profesional medis, kamu dapat mengatasi telat haid saat menyusui dengan lebih tenang dan terarah.
Kesimpulan
Telat haid saat menyusui adalah fenomena yang sangat umum dan normal. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon prolaktin yang menekan ovulasi. Meskipun kondisi ini biasanya tidak berbahaya, penting untuk tetap memperhatikan tanda-tanda tubuhmu dan melakukan tindakan yang diperlukan jika ada gejala yang tidak biasa.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari tenaga medis, kamu bisa melewati masa ini dengan lebih nyaman. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika dibutuhkan, karena kesehatan kamu tetap menjadi prioritas utama ya moms!
Sumber Bacaan :
- https://www.halodoc.com/artikel/hormon-prolaktin-fungsi-dan-gangguan-kesehatan-yang-berkaitan
- https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-penyebab-siklus-haid-tidak-teratur
- https://ciputrahospital.com/cara-mengatasi-telat-haid-saat-menyusui/