Pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik (EV) di Indonesia membuat banyak orang penasaran tentang biaya operasionalnya, terutama terkait pengisian daya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah mengisi daya EV lebih hemat dibandingkan mengisi bahan bakar kendaraan konvensional?
Mungkin kamu ingin mengetahui jawaban akan hal ini. Tenang! Kami akan mengulasnya di artikel ini. Simak sampai habis ya!
Biaya Mengisi Daya EV
Biaya pengisian daya EV bergantung pada beberapa faktor, seperti kapasitas baterai, tarif listrik, dan metode pengisian. Berikut adalah beberapa hal yang memengaruhi biayanya:
Kapasitas baterai EV diukur dalam kilowatt-jam (kWh). Sebagai contoh, jika mobil Anda memiliki baterai berkapasitas 50 kWh, maka untuk mengisi penuh baterai tersebut membutuhkan 50 kWh listrik.
Tarif listrik di Indonesia bervariasi tergantung pada golongan pengguna. Sebagai gambaran, tarif listrik rumah tangga nonsubsidi saat ini berkisar Rp1.444 hingga Rp1.699 per kWh. Dengan asumsi tarif Rp1.500/kWh, mengisi daya penuh baterai 50 kWh akan memakan biaya sekitar Rp75.000.
Jenis pengisian :
- Level 1 (120V): Biayanya relatif rendah, tetapi membutuhkan waktu lama.
- Level 2 (240V): Pengisian lebih cepat, cocok untuk penggunaan harian di rumah atau tempat umum.
- DC Fast Charging: Biaya pengisian lebih tinggi karena menggunakan tegangan tinggi dan sering kali disediakan oleh pihak ketiga. Tarifnya bisa mencapai Rp2.000–Rp3.000 per kWh.
Biaya Pengisian vs Bahan Bakar Fosil
Untuk membandingkan, mari kita gunakan ilustrasi berikut:
- Kendaraan listrik: Mobil listrik rata-rata membutuhkan 15–20 kWh untuk menempuh 100 km. Dengan tarif Rp1.500/kWh, biaya perjalanan 100 km berkisar Rp22.500–Rp30.000.
- Kendaraan berbahan bakar fosil: Konsumsi bahan bakar mobil bensin rata-rata adalah 1 liter untuk 10–12 km. Dengan harga bensin Rp13.000/liter, biaya perjalanan 100 km sekitar Rp108.000–Rp130.000.
Dari ilustrasi ini, jelas bahwa biaya perjalanan dengan EV jauh lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Faktor Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Ada beberapa faktor lain yang perlu kamu pertimbangan sebagai pengguna kendaraan listrik (EV), seperti:
1. Biaya Pemasangan Charger di Rumah
Untuk mengoptimalkan pengisian, pengguna EV biasanya memasang stasiun pengisian Level 2 di rumah. Biaya pemasangannya berkisar Rp10–20 juta, tergantung pada spesifikasi dan kondisi kelistrikan rumah Anda.
2. Biaya Perawatan
Kendaraan listrik cenderung lebih hemat biaya perawatan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. EV memiliki lebih sedikit komponen bergerak, sehingga jarang memerlukan perawatan seperti penggantian oli.
3. Subsidi atau Insentif Pemerintah
Beberapa negara, termasuk Indonesia, mulai memberikan insentif seperti keringanan pajak atau subsidi listrik untuk mendorong penggunaan EV. Hal ini dapat semakin menekan biaya pengisian daya.
Secara umum, biaya pengisian daya EV lebih murah dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan konvensional. Meskipun ada investasi awal untuk pemasangan stasiun pengisian, penghematan operasional jangka panjang membuat EV menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Selain itu, penggunaan EV membantu mengurangi emisi karbon, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
Car charger dari Invi Indonesia dirancang untuk memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pengisian daya kendaraan listrik, baik di rumah maupun di perjalanan. Dengan teknologi canggih, perangkatnya mampu mengisi daya dengan cepat dan aman, cocok untuk berbagai jenis kendaraan listrik. Desainnya yang compact dan user-friendly menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna yang mengutamakan kenyamanan dan keandalan.