Beda pendapat dengan orang tua memang kerap terjadi. Sebenarnya hal ini termasuk wajar terjadi. Begitupun dengan saya. Selaku anak saya sering mempunyai pendapat yang berbeda dengan orang tua saya. Begitupun saya selaku orang tua yang tak jarang mempunyai pendapat yang berbeda dengan anak-anak.
Hal ini sulit dihindari, karena sebagai manusia biasa kita memiliki pemikiran dan egonya masing-masing yang seringkali berbeda dengan orang lain. Namun, jangan sampai hanya karena perbedaan pendapat dengan orang tua tersebut, membuat kita menjadi anak yang durhaka.
Nah di artikel ini, saya akan berbagi cara saya dan suami lakukan dalam menyikapi perbedaan pendapat dengan orang tua kami. Silahkan disimak!
Beda Pendapat dengan Orang Tua Bukanlah Durhaka
Mempunyai pendapat yang berbeda dengan orang tua tidaklah serta-merta membuat kita menjadi anak yang durhaka. Sejujurnya saya cukup sering mempunyai keinginan dan pendapat yang berbeda dengan orang tua khususnya ibu.
Setelah lulus kuliah 10 tahun yang lalu, ibu saya menginginkan saya untuk bekerja menjadi seorang guru dan menetap di kampung halaman. Bukan tanpa alasan, ibu menginginkan hal tersebut dikarenakan saya sebagai anak pertama dan satu-satunya anak perempuan yang diharapkan bisa menemani hari tuanya.
Namun, takdir berkata lain. Setelah menikah, saya mempunyai seorang suami yang bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional dan mempunyai banyak cabang di seluruh Indonesia.
Karena hal ini, suami saya sering sekali dipindahtugaskan. Terhitung di perjalanan 11 tahun pernikahan, kami telah tinggal di 7 kota besar di dari ujung Sumatra sampai pangkal Sumatra. Ya, bisa dibilang saat ini kami sudah mengelilingi pulau Sumatra.
Awalnya ibu tidak menyetujui saya dan anak-anak untuk ikut suami. Begitupun dengan mertua yang berharap kami bisa tinggal di dekat mereka saja dibandingkan menjadi perantau.
Akan tetapi, mau apa lagi. Belum ada pilihan lagi bagi kami untuk mencari nafkah untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga kami. Dan dengan berbagai pertimbangan, saya dan anak-anak tetap memutuskan untuk ikut kemana suami pergi.
4 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat
Apakah dengan perbedaan pendapat itu harus merusak hubungan kami dengan mereka? Tentu saja tidak! Saya dan suami tetap berusaha menjadi anak yang berbakti dengan cara lain. Seperti keempat cara di bawah ini:
1. Dengarkan Dulu Pendapat Mereka
Cara santun menyingkapi perbedaan pendapat yang pertama kami lakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu pendapat atau keinginan yang orang tua dengan penuh perhatian. Walaupun pada akhirnya kami memiliki keinginan yang berbeda dan tidak bisa mewujudkan apa yang mereka harapkan dari kami.
Akan tetapi, kami berusaha tetap mendengarkan pendapat dan apa yang menjadi harapan mereka dengan sebaik mungkin. Sembari mencari jawaban dan alasan yang tepat untuk memberikan pengertian pada mereka bahwa yang kita pilih berbeda dengan yang mereka inginkan.
2. Tidak Berkata Kasar
Jika pun akhirnya terjadi perselisihan, maka selesaikan dengan kepala dingin. Jangan sampai membentak, mengucapkan hal tidak pantas dan berkata kasar kepada orang tua. Terlebih lagi di dalam ajaran agama kami yaitu Islam, jangankan berkata kasar kepada orang tua, berkata “ah” saja sebaiknya dihindari.
Yakinlah, mereka juga punya alasan tersendiri dengan pendapat mereka. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.
3. Jalani Pilihan dengan Penuh Tanggung Jawab
Beda pendapat dengan orang tua merupakan hal wajar. Akan tetapi, bukan berarti kita mengambil keputusan dengan gegabah. Pertimbangkan juga keinginan mereka.
Jika ternyata pada akhirnya, kita yakin pilihan kita yang mau dijalani. Maka, jalani pilihan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan terima konsekuensi yang ada.
Seperti kami yang memutuskan menjadi perantau dan jauh dari orang tua dan keluarga, maka kami berusaha untuk tidak menyusahkah orang tua di kampung halaman. Walaupun kenyataannya ketika berdua saja harus bekerja, mengurus rumah dan mengasuh ketiga anak tanpa bantuan dari siapapun bukanlah hal yang mudah, akan tetapi tetap berusaha kami jalani.
4. Jalin Komunikasi
Cara lainnya yang kami lakukan dalam menyikapi beda pendapat dengan orang tua adalah dengan tetap pulang untuk mengunjungi mereka. Namun, karena jarak tempuh yang cukup jauh sekitar 20 jam jika melalui perjalanan darat membuat kami tidak bisa terlalu sering mudik.
Karena itulah setidaknya seminggu sekali, kami berusaha menelpon dan melakukan video call dengan mereka untuk menjalin komunikasi. Sehingga kami tahu kondisi mereka di sana dan mereka pun tahu keadaan kami di sini. Syukurnya dengan internet stabil dari IndiHome membuat komunikasi kami menjadi lebih lancar.
Internet Menyatukan Keluarga
Awalnya kami memasang IndiHome di rumah untuk alasan pekerjaan. Sebagai seorang blogger, internet stabil sangat saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas. Begitu pun dengan suami yang terkadang harus bekerja dari rumah sedangkan semua program kantornya harus diakses secara online. Sehingga internet bukan lagi sekedar barang mewah tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan utama bagi keluarga kami sebagai salah satu suport untuk mencari nafkah.
Akhirnya untuk mendapatkan WiFi cepat serta internet stabil kami memutuskan untuk menggunakan jaringan #IntenetnyaIndonesia yaitu IndiHome. Sekarang sudah 3 tahun lebih kami bersama IndiHome dan ternyata bukan hanya membantu kami dalam menyelesaikan pekerjaan saja.
Akan tetapi, dengan adanya internet stabil dan WiFi cepat dari IndiHome juga menjadi penyelamat kami saat anak-anak harus sekolah daring, mencari ilmu secara online, menjalani berbagai aktivitas tanpa batas dari rumah dan tidak ketinggalan menjalin komunikasi dengan orang tua di kampung halaman. Sehingga jarak kami dan orang tua yang membentang jauh, tidak menjadi masalah karena internet menyatukan keluarga kami.
Sekarang walaupun terkadang masih mengalami perbedaan pendapat dengan orangtua contohnya saja awal mula puasa Ramadhan kali ini. Kami yang mulai berpuasa di hari sabtu sedangkan orang tua kami memulainya di hari minggu. Itu tidak terlalu jadi masalah yang besar.
Karena kami sadar, tidak mengapa jika mempunyai pendapat yang berbeda, asal kita bisa menyikapinya dengan bijak. Itulah pengalaman pribadi dan cara kami menyikapi beda pendapat dengan orang tua.
Nah, kalau kamu punya pengalaman berbeda pendapat dengan orang tua dan bagaimana caranya untuk mengatasi itu? Sharing di kolom komentar, yuk! Mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi teman-teman yang membaca artikel ini.
98 Komentar. Leave new
Kalau udah kesal banget biasanya sih saya iya-iyain aja ?
Orang tua pasti pingin selalu dekat dengan anaknya ya, karena sayang banget ama cucu-cucunya. Namun jika ada beda pendapat, semuanya bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Apalagi menikmati masa2 masih punya orang tua, ada tangan yang masih bisa disalam. Sering2 video call bisa bikin kangen terobati yaa
Biasanya berusaha bilang baik baik sih aku. Tapi kalo sampe bikin kzl, untuk mengatasinya, yaudah aku kasih tau secukupnya, terus diem atau pergi sebentar.
Nah ini nih, beda pendapat tapi nggak saling mengerti bisa membuat renggang ikatan ya. Apalagi kalau jadi putus komunikasi karena jaringan buruk. Hiks sediih … berasabanyak dosa sama ortu.
Menurut aku komunikasi tetap harus di utamakan juga, sebab generasi beda baik bagi orang tua dan bagi kita. tetap semangat dalam meraih cita
Dengan terciptanya komunikasi yang lancar, bisa meredakan perbedaan pendapat juga ya kak. Noted nih kak buat daku.
Wah bener banget sih tipsnya mba.. Sekarang aku menjalani peran sebagai orang tua dan sepertinya hal-hal itu yang aku butuhkan dari anak, terutama part mendengarkan dulu, untuk setelahnya membangun komunikasi yang efektif
bener nih, memang harus menekan ego ya untuk bisa mendengarkan dulu 🙂
Memang ketika sudah dewasa pasti kita sudah punya rencana dan pilihan sendiri atas hidup kita yang terkadang gak selalu sejalan sama orang tua, sabar2in aja, dan setuju sih tetap tunjukkan bahwa kita bertanggung jawab sama apapun pilihan hidup kita
saya juga sring berbeda pendapat dengan orangtua. Semakin kesini menjadi orangtua lalu berbeda pendapat dg anak dan belajar menyikapi semua hal dengan tdk emosi
belakangan ini saya sering mengalami ini kak, kaena memang tinggal di rumah lama, suka serba salah juga ya, meski kita benar tapi kadang suka takut dosa dan menyakiti juga, akhirnya cukup mendengarkan dan diam. cukup itu saja dan anggap udah itu hal biasa aja dan walapun begitu ya baikan lagi dan kalau jauhan kangen banget sama orangtua, tetep mereka yang support system terbaik dalam hidup saya
betul banget ya, walau beda pendapat mereka tetap suppor system terbaik untuk kita. Smoga kita diberi kesabaran ketika berbeda pendapat dg orangtua
Didengarkan dulu apa tanggapan orangtua ya, dan tinggal ditelaah. Kalau misalnya memang oke, bisa diikuti. Namun bila kurang cocok, bisa dikomunikasikan dengan bijak
Kalau saya bukan lagi dengan org tua, tapi beda pendapat sama mertua juga, alhamdulillah meski begitu msh tetap bisa dikombinasikan intinya jgn langsung emosi
Alhamdulillah ya mbak sekarang kemajuan teknologi dan hadirnya Internet bikin kita makin mudah untuk tetap jalin silahturahmi dengan orang tua dan juga keluarga. Apalagi yang tinggal beda domisili sama kita. Tetap bisa terasa dekat walaupun terbatas jarak.
Terus tips menghadapi perbedaan pendapat dengan orang tua ini penting banget sih mbak disimak.
Benar mbak,
Jadi pembelajaran buat kitanya juga, agar tetap hormat dan bila ada yang ingin disampaikan dengan bahasa yang baik
Tantangan semakin dewasa adalah pola pikir dan problema semakin meningkat. Jika dulu begitu polos mengiyakan semua perkataan orang tua, kini sudah bisa membedakan mana yang memang tidak sesuai dengan pandangan kita. Namun, ini namanya tantangan untuk tetap bersikap baik kepada mereka. Hiks kadang saya khawatir menyakiti orang tua.
Daku pun merasakannya kak,
Jadinya memang perlu banyak pertimbangan ya, agar tidak ada yang tak tersakiti dan bisa menerima
Betul mba, saya juga khawatir menyakiti orangtua. MEmang harus sering dikomunikasikan dg baik ya semua hal, selebihnya doa sama Allah
Video call dengan keluarga di rumah jadi lebih lancar ya kalau pakai indihome.
Perbedaan pendapat itu, meski dengan orang tua, wajar banget ya… Terima kasih tipsnya…
Dengan orangbyang baru kenal aja suka beda pendapat, apalagi dengan orang yang udah lama kenal yaaaa.. setuju banget, emang wajib mesti dengerin dulu penjelasan dari orangtua yaaa
Saya beda pendapat tetap akur
Meski sama mama memang sedikit effort
Hanya saja sekarang harus saling memaklumi karena bapak sudah pergi
Komunikasi penting banget ya mba biar tidak salah paham. Kadang bicara sama ortu kudu hati-hati kuatir tersinggung. Pokok ada masalah dibicarakan baik-baik. Thx mba tipsnya.
Iyaa nih aku sama adekku sering banget bertengkzr gara2 beda2 pendapat. Alhamdulillah ga sampai yg parah sampe ga ada sapa menyapa sih
Kayaknya setiap siblings pasti ngalamin macem gini ga sih J? Marah-marah karena hal sepele. Aku malah serin pukul-pukulan pas kecil hahaa
Dinamika keluarga emang ya kak. Sering banget mulai dari hal-hal kecil sampe besar bisa bikin debat sama orangtua atau saudara kandung. Tapi emang ya balik lagi ke kedewasaan diri masing-masing karena perbedaan itu indah kok
Emang ya beda pendapat sama ortu atau mertua itu sering banget terjadi. Kemarin sempat baca juga di postingannya mbak annisast bahwa gunakan sudut pandang ortu benar, kita juga benar. Jadi nggak saling menyalahkan.
Beda pendapat sih boleh-boleh aja, namanya juga manusia pasti punya pandangan masing-masing. Asal jangan sampe timbul perpecahan aja, apalagi sama keluarga.
Balik lagi ke takdir ya, kita nggak bisa mengubahnya, kecuali atas izin Allah. Apa boleh buat, karena ikut suami.
Asal jangan putus komunikasi, tetap harus terhubung satu sama lain. Apalagi sekarang teknologi semakin canggih, bisa sering video call sama keluarga dari jarak jauh dengan IndiHome.
Beda pendapat itu wajar banget, bukan hanya ke orang tua tapi juga ke orang lain. Tapi lebih khusus ke orang tua memang harus diberlakukan berbeda
Benar, Kak. Berbeda pendapat dengan orang tua bukanlah berarti durhaka. Tapi bagaimana menyikapi perbedaan pendapat tersebutlah yang penting. Usahakan untuk nggak menyakiti mereka. Yah, meskipun kita nggak akan bisa menghindari yang namanya kecewa sih ya.
Berhadapan dengan orang tua kadang gampang2 susah kak. Beliau tetap menganggap kita anak meski sudah berkeluarga, kadang ini itu gak boleh. Saya menyikapinya harus sabar dan mengalah bahkan sering mengiyakan apa yang beliau sampaikan supaya tidak terjadi salah paham.
Ah iya, terkadang emang kita berbeda pendapat dengan orang tua ya mba
Aku juga gitu sama mamaku
Tapi emang sih, komunikasi adalah kuncinya
Dengan adanya perbedaan pendapat, kita jg menjadi tau apa keinginan orang tua kita. Kita jg mengetahui bahwa mereka sangat menyayangi dan mengkhawatirkan kita.. Duh, kalau bicara ttng ortu jadi terharu nih..
kadang komunikasi, pengetahuan (baru) dan pola pikir anak sama orang tua yang berbeda sih ya yang bikin perselisihan paham dan pendapat, makanya perlu bangun dibangun komunikasinya, untung jaman sekarang udah ada telpon, internet jadi tetep bisa jalin komunikasi jarak jauh
Saya akui kalau ngomong sama orang tua itu itu sulit banget untuk bisa merendahkan suara. Tapi kalau percakapan lewat telepon apalagi pesan. Itu bisa diatur dan kita akan terhindar dari nada bicara tidak seharusnya. Saya pikir ini sebuah solusi meski gak mungkin selamanya hehehe
Beda pendapat bukan berarti saling bermusuhan ya mba. Semua juga punya maksud baik ap lagi orang tua. Pasti sayang selalu sama anak menantu hingga ke cucu
Sering banget berbeda pendapat itu aku banget sama ibuku, dan kalau sudah mulai debat sih aku memilih diam.
Makin tua orangtua, perbedaan pendapat dengan mereka (bakal) makin sering. Aku termasuk yang sering beda pendapat sama ibuku. Sampai terpikir nih buat bikin buku catatan khusus tentang hal-hal yang sering kami permasalahkan. Buat pengingat kalau aku tua nanti, jangan sampai melakukan hal yang sama pada anak-anakku.
Wah keren mba Eno. Lanjutkan mbak..
Ketidakcocokkan dengan orang tua suka terjadi. Cuma memang perlu menghormati pendapat orang tua, walaupun belum tentu betul, tapi mereka lebih dahulu berpengalaman dibanding kita. Setidaknya perlu lo, mendengarkan pandangan dari orang tua
Dari dulu sering berbeda pendapat dengan orang tua, tapi hal tersebut mengajarkan untuk lebih vokal dan lebih bisa menyuarakan pendapat ke orang lain. Dan juga bisa, perbedaan pendapat orang lain.
Di rumah saya juga pakai Indihome, Senengnya nggak kesel kalau tiba tiba paket data habis pas keperluan penting.
Saya juga pernah beberapa kali berbeda pendapat dengan ortu. KAdang masalahnya sepele saja. Tapi kalau sekarang cenderung menghindari sebab ortu sudah sepuh, biarlah tahunya aman saja. Kalau bisa menghindari obrolan berat. Jadi lebih santai
Kalau zaman dulu, aku paling keras dan sebisa mungkin mempertahankan opiniku. Tapi makin kesini. Makin sadar kalau lebih baik menekan ego jika berbeda pendapat dengan orangtua. Ada kalanya ngalah tapi nanti dibicarakan baik-baik supaya gak membuat mereka kecewa
Aku mampir lagi ke tulisan ini karena beberapa hari kemarin sempat bersitegang sama ortu karena beda pendapat huhu terus skrg nyesel kenapa aku ngga diam dan mengiyakan aja, padahal debat juga ngga ada gunanya
Hiks sedih sebenarnya ya nggak bisa nuruti maunya ortu.. saya pun demikian.. biasanya ya saya dengarkan dulu trus kasih alasannya.
hihi.. dulu jaman masih remaja, beda pendapat pasti bikin sebel ya hihi.. sekarang sudah sama-=sama jadi orang tua, jadi lebih bisa saling menghargai
Perbedaan pendapat dengan orang tua memang wajar tp jangan yg sampai menimbulkan perselisihan ya. Nah, tipsnya oke juga nih buat saya praktekin
Memang penting banget kita jalin silaturahim secara sehat dgn ortu.
gimanapun juga, ortu adalah “pintu surga” buat kita semua ye kan
makasi tipsnya mba
Jaman now, perbedaan pendapat dengan orang tua bisa disiasati, salah satunya dengan memanfaatkan internet ya … video call jadi cara yang terbaik.
Bersyukur dengan adanya internet cepat karena bisa menyatukan keluarga yang berjauhan, terutama saat pandemi..2x lebaran ini juga aku menghabiskan waktu lebaran untuk silaturahmi online, karena sepupu2ku ga bisa pulang kampung semua.
Iya ya..
Ibu dan anak perempuannya tuh selalu terjadi love-hate relationship yang tak berujung.
Huhuu..Kudu bijak menyikapinya dan menyadari banyak hal. Komunikasi yang lancar dan bisa terjalin karena wifi IndiHome. Juara banget connecting people.
Hahaha, bener banget sih. Bahkan aku sama anakku yang baru 10 tahun udah mulai muncul nih bibit-bibit love-hate relationshipnya. Begitulah emak, kadang jadi sosok paling dijengkelin anak, tapi sekaligus dikangenin ya.
Dan saya ialah orang yang di keluarga yang sering beda pendapat dengan orang tua. Gpp, ya. Selama kita bisa menyampaikan dengan sopan dan lembut.
Intinya komunikasi dg baik yang bisa jadi kunci.
Iya ya, mbaa,
Namun, orang tua mana yang gak mau dekat dekat anak dan cucu. Hanya saja tiap orang emang punya aktivitasnya masing-masing sesuai kondisi.
Dengarkan dulu pendapat orangtua..benar ini, aku saat makin menua makin sabar tentang hal ini, dulu belum selesai ngomong sudah aku potong, tapi ternyata setelahnya banyak benarnya kata ortu kita ?
Btw, selamat menjelajahi Nusantara, Mba..Memang lebih baik berpindah serumah, dan bukan tinggal terpisah, untuk kebaikan semua. Semangat!
Setuju mba, kemana suami pergi kesana kita dan keluarga ngikut. Dulu pernah LDR 2 tahun rasanya huhah banget hahaha…kasian anak juga kalau jauh dari bapaknya.
Dulu rasanya saya lebih banyak nurut aja sih sama orang tua. Nah, beda pendapatnya sama anak deh sekarang. Ya, engga mau ribut sayanya…hehe…Paling nggrundelnya ke suami, sebagai pendengar yang baik…
Betul. Beda pendapat itu bukan berarti durhaka. Tapi untuk versi orang tua kadang anggapannya berbeda. Nah, kalo udah gitu paling ya diiyain aja..
Terima kasih tipsnya. Sampai sekarang saya masih miskom sama ortu. Huehue.
Kalau beda pendapat sama orang tua biasanya mending diem dulu nanti kalau udah ada celah baru mengungkapkan pendapat dan bantahan kita, karena biar gimana juga ada ego dari orang tua yang kadang mau untuk kita manut.
Aku sekarang kalau teleponan sama Ibu uda gak berani komentar macam-macam, kak..
Takutnya ada yang salah mengartikan. Kalau terlanjur keceplosan, biasanya segera aku netralkan dengan banyak mendengar ketimbang berbicara.
Semoga Allah selalu menurunkan kebaikan atas sikap yang memuliakan kedua orangtua.
salut mbak, 7 kali pindah dalam 11 tahun, ga kebayang saya. sudah ahli tentunya ya mbak dengan banyaknya peralatan rumah tangga, apakah dibawa semua saat pindahan atau ditinggal sebagian mbak?
Hebat ya..
Pindahan itu padahal gak mudah, apalagi saat sudah memiliki anak. Ya packing, belum lagi bebersihnya. huuff~
Capek banget.
Tentunya Mbak, hampir setiap anak punya pendapat berbeda dengan orang tuanya. Begitu pula dengan saya, kadang beda pendapat dengan orang tua, mertua dan anak-anak sendiri. Tapi ya memang meski disikapi dengan kepala dingin dan bijak.
Sebaiknya memang banyak mendengarkan dahulu baru kemudian diajak berdiskusi.
betul kuncinya komunikasi ya mbak dan mau pakai offlline maupunonline komnikasi g boleh putus
Setuju bangett. emang kadang yang paling sering berselisih sama kita itu yang paling sering interaksinya sama kita lho, sadar maupun engga hehehe
Saya juga seringkali menuruti saja agar terhindar dri berdebat, asal bukan perkara urgent. Klo sdh menyangkut hubungan suami istri, pada akhirnya pendapat suami yg harus didulukan. Thankyou for sharing, mba.
yang penting memang komunikasikan segala sesuatu dengan bahasa yang santun ya. agar tidak menyakiti dna tetap mendapatkan jalan keluar.
Dimana-mana memang komunikasi jadi solusi
Sebab tanpa ini kita ga tahu apa yang sebenarnya terjadi antara hati dan pikiran
duh baca ini kok jadi pengen video call ibu ya :’) komunikasi emang kunci segalanya ya mbak, inget banget dulu waktu minta ijin pakai cadar, masya Allah negosiasinya
Beda pendapat semestinya memang diartikan bukan tindakan pemberontakan. Namun sayangnya masih banyak yang berpendapat demikian. Saklek harus A,B,C. Kalau begini, komunikasiny gampang-gampang susah.
Beda pendapat aku alami saat aku punya anak pertama. Maklum lah saat itu anakku sebagai cucu pertama di keluarga. Jadi ada beberapa hal yang akhirnya aku dan ibuku harus berbeda. Namun kami tujuannya sama, insyaallah.
Sekarang dalam masa ingin menjauh dulu. Dulu, sebelum menikah berada di posisi dekat banget. semakin ke sinipemikiran semakin bersebrangan. Ada rasa rindu tapi ndak terucap walau pakai VC. Semoga Ramadan jadi lebih baik.
Alhamdulillah internet membuat yang jauh jadi dekat ya Mbak. Tapi sepertinya kita tetap perlu mudik supaya bisa bertemu langsung. Walau cuma setahun sekali. #dari sesama perantau
Wajar ya mbak jika berbeda cara pengasuhan dengan orang tua
Namanya juga beda generasi
Yg penting bisa dihadapi dengan baik
Wajar ya beda pendapat sama ortu, namanya kita individu yang berbeda, punya pemikiran yang beda juga nggak selalu sama. Intinya di komunikasi efektif ya, nggak usah ngotot-ngototan sampe debat kusir ?
Nice tips mba, trus bagaimana ya cara menyikapi perbedaan pendapat dengan orang tua terkait jodoh (wkwkwk… ini mah dalam)
perbedaan pendapat dengan orang tua memang kadang tak bisa dihindari ya terutama kalau anak sudah menginjak remaja atau dewasa. kadang orang tua juga selalu merasa pendapatnya benar dan anak harusnya mendengarkan kata mereka. jadinya memang perlu trik tersendiri saat kita harus berbeda pendapat dengan orang tua agar mereka bisa menerima pendapat kita
Melalui internet selain bisa untuk mencari informasi, juga bisa menjalin silaturrahmi agar tidak terputus yaa mba.
Bersyukur banget bisa menikmati kelebihan yang ada di zaman sekarang nini yang serba pasti ada saja kemudahannya. Termasuk salah satunya layanan internet ini
Kadang kitanya tuh udah kebawa emosi ya jadi aja bersitegang sama orangtua,dan kadang anak remaja itu suka ngerasa paling bener dan gak mau dengerin dulu yak. Bagus kak tipsnya.
Orang tua kadang merasa paling benar ya mbak. Harap maklum, makanya kita yang muda harus mengalah dan iyain aja apa kata mereka. Kalau beda pendapat, utarakan dengan bahasa yg lembut. Setuju sama saran mbak dalam menghadapi perbedaan dengan orang tua ini
Asal disampaikan dengan santun, beda pendapat sama orang tua ya sah-sah aja. Apalagi kan pendapat gen Z suka lebih modern daripada orang tua. Jadi terkadang suka ga nyambung
Terima kasih banget tipsnya Kak. Tips yang kadang terlupa karena kita anggap orangtua nggak tahu dunia kita.
Semangat ya kak. Aku juga kadang berselisih paham dgn ortu. Apalagi urusan calon mantu. Ribet banget kalo nurutin mereka smua. Ibu punya keinginan sendiri. Begitu juga bapak. Adik juga punya keinginan lain.
Apalagi aku juga kerja di ibu kota. Keluarga di Kediri. Pulang juga setahun sekali. Pas lebaran doank. Jadi kangen2annya ya lewat teleponan. Toh teknologi makin mendekatkan yang jauh kok. Bisa video call juga.
Beda pendapat sama orangtua pasti akan selalu ada, yang terpenting bisa dikomunikasikan dan disampaikan dgn baik2. Karna kedua belah pihak sama2 ingin hasil yg terbaik dan Indihome pasti kasih yg terbaik juga buat pelanggannya ya Kak.
Bisa dibilang hubunganku Ama papa sejak kuliah itu jadi tensi tinggi Mulu. Beda pendapat trus2an. Mungkin Krn sejak kecil papa selalu disiplin dan pake cara militer mendidik anak2, jadi awalnya memang terbiasa utk patuh. Tapi semakin besar, aku punya keinginan sendiri, dan ga mau gitu aja hrs ikut. Kayak masalah jurusan sekolah, ga peduli sejelek apa nilaiku di IPA, aku wajib hrs bisa masuk itu. Pas pemilu, pilihanku hrs ikut papa, dan pilihanku sendiri dijelek2in. Itu yg lama2 aku ga bisa trima, dan akhirnya ribut besar.
Cara yg aku lakuin waktu itu, aku menghindar jadinya mba. Hubungan kami lebih bagus jauh, daripada dekat. Setidaknya saat jauh kami saling kangen, dan bisa bicara baik2 di telp. Tapi giliran aku mudik ke Medan, hmm… Ga usah ditanya lah.
Tapi aku bersyukur punya suami yg supel dan pintar membuat suasana panas, jadi dingin lagi. Makanya skr ini, aku tiap mudik hrs ditemani suami. Ntah kenapa papa jadi lunak kalo udh ngobrol Ama suami ?. Ga terlalu maksain kehendaknya seperti ngomong Ama aku.
Tentunya meskipun berbeda pendapat dengan orang tua tidak boleh dilawan ya,Mba. Komunikasi yang baik dan lancar membuat hubungan keluarga makin harmonis.
Aku sering banget beda pendapat pasca lahiran sama mamaku. Ya Allah marah tp ditahan2. Malah jadi nangis sendiri
Aku dulu juga suka beda pendapat dengan orangtua,ada gesekan-gesekan kecil. Aku biasanya gak cocok sama mama kalau papa sohiblah. Tapi terkadang aku nyesel ya karena pendapat mama banyak benarnya, aku sudah emosi dimuka sih
Andai dulu sudah ada videocall, mungkin gak akan bikin ortu bingung dan takut anaknya hidup jauh-jauh, aku termasuk yang gak bisa bantah keinginan ortu padahal jiwa bergejolak, tapi apa daya dulu gak bisa meyakinkan ortu karena media komunikasi terbatas. Sekarang alhamdulillah ada Indihome ya
Aku termasuk yang beberapa kali beda pendapat dengan orangtua. Itu terjadi ketika punya anak pertama. Tapi memang butuh perlahan dan berproses sih untuk memberitahukannya pada orangtua ya.
Beda zaman beda pula cara menyikapi beda pendapat antara orang tua dan anak.. Saya ingat dulu tuh tidak berani membantah perkataan orang tua lantaran dianggap durhaka. Jadinya saya banyak manut saja tidak berani berargumentasi. Padahal pendapat anak belum tentu salah kan? Tapi kalau zaman sekarang sepertinya sudah bisa menghargai pendapat masing2 walaupun beda pendapat antara orang tua dengan anak.
Berbeda pendapatan dengan orangtua itu wajar sih ya, mbak. Tapi bagaimana kita belajar untuk merespon dengan baik dgn perbedaan pendapat itu. Kalau dulu aku selalu mencoba untuk ngobrol bersama sih untuk cari jalan tengahnya. Tapi sekarang uda ga bs lg bertukar pikiran, karena kedua orangtuaku uda meninggal semua ?
Walau tinggal berjauhan yang penting tetap jaga komunikasi ya mba, apalagi sama orang tua, supaya mereka juga merasa diperhatikan.
entah kenapa semenjak menikah aku jadi sering beda pendapat sama mamaku, ditambah makin beda pemikiran sama mertuaku, makanya mending aku iyain aja atau jaga jarak aja deh daripada nambah dosa
Bener banget nih…beda pendapat emang bukan hal yang aneh lagi..wajar banget kalau sampe sama ortu beda pendapat..tinggal gemana komunikasinya aja sih ya..biar bisa sama2 menerima