

Menjaga kebersamaan dalam keluarga tidak bisa disepelekan. Sejauh yang saya baca dan saya tonton dari kebanyakan kasus ‘kerusakan’ anak-anak, ditimbulkan dari kurangnya ikatan bonding antara anak dengan para orangtua mereka. Hal ini tentu saja salah satunya karena kurangnya kebersamaan di dalam suatu keluarga.
Ayah dan ibu yang sibuk bekerja, pergi pagi pulang malam. Anak-anak yang setiap hari menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah yang berkonsep fullday. Maka tentunya butuh kiat untuk bisa menjaga hubungan dan kebersamaan ketika semua sedang berada di rumah.
Begitupun dengan keluarga kami. Suami saya yang notabene pegawai swasta bagian keuangan karena beberapa laporan yang harus diselesaikannya belakang ini harus sering pergi pagi pulang malam, malah suatu keajaiban jika beliau bisa tiba di rumah sebelum azan magrib. Auni sudah sekolah fullday dari senin-kamis, begitupun Rais yang sudah sekolah sampai pukul 12.00 wib.
Kiat Menjaga Kebersamaan Keluarga
Hal ini membuat kami mesti memanfaatkan waktu bersama sebaik mungkin agar bukan hanya kebutuhan lahir yang terpenuhi tapi juga kebutuhan batin anak-anak maupun pasangan. Karena itu salah satu kunci menuju keluarga yang SAMARA. Berikut 5 kiat menjaga kebersamaan dalam keluarga kami :
1. Bijak dalam memilih pekerjaan
Ya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan ibu pekerja asal mereka mampu menghandle tugasnya di rumah. Tapi saya pribadi merasa ‘keteteran’ jika harus bekerja full di luar, makanya saya dulu memutuskan untuk mengambil jurusan pendidikan karena menjadi guru, saya rasa tidak terlalu sibuk (walaupun kenyataannya tidak begitu). Tapi karena suami yang nomaden membuat kami harus berpindah-pindah. Sehingga walaupun keinginan kembali mengajar sering timbul, saya memilih berdamai dengan diri sendiri untuk tentap memilih di rumah saja karena memang saat ini belum memungkinkan apalagi pak suami yang sudah cukup sibuk di kantor. Makanya akhirnya saya memutuskan untuk mentransfer sedikit ilmu yang saya miliki melalui tulisan saja.
Begitulah yang saya harapkan dengan para Moms, bijaklah dalam memilih pekerjaan. Jika suami sudah cukup sibuk di kantor dan dari penghasilannya mampu mencukupi kebutuhan kita. Maka sebagai seorang ibu tidak ada salahnya jika kita memilih pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu kita baik bekerja di luar maupun di dalam rumah. Sehingga kita masih tetap bisa memenuhi kewajiban kita di rumah.
2. Berbagi tugas dan saling menghormati sesama anggota keluarga
Berbagi tugas terutama tugas harian di rumah tangga sudah kami lakukan. Sebelum berangkat bekerja suami menyempatkan untuk menyapu rumah, memandikan anak-anak dan mengantar mereka ke sekolah. Sedangkan saya memasak, mencuci piring, dan mengerjakan tugas lainnya. Mungkin sebagian besar kaum pria merasa malu mengerjakan tugas rumah tangga, padahal Rasulullah shallallhu alaihi wassalam saja menjahit pakaian sendiri dan tak jarang membantu istrinya di rumah. So, tidak akan turun marwa para suami jika membantu tugas istri di rumah.
Begitupun dengan anak-anak, untuk saat ini mereka juga mendapatkan tugas-tugas ringan yang bisa dilakukan dan akan naik seiring dengan usia mereka kelak. Apa hubungannya dengan kebersamaan dalam keluarga? Tentu ada, karena dengan berbagi tugas makan kita bersama-sama melakukan kewajiban kita dan memenuhi hak anggota keluarga lainnya. Hak untuk menikmati makanan, hak untuk mendapatkan rumah yang bersih dan lainnya. Sehingga dengan pembagian tugas tersebut tentu juga akan bisa cepat selesai dan semua akan memiliki waktu untuk bersama-sama sekedar ngobrol ataupun menonton bareng.
3. Membersamai anak saat berada di rumah
Membersamai anak ketika di rumah itu ternyata cukup sulit. Terutama menghalau gangguan dari “si setan gepeng” aka gadget. Seringnya kita berada di dekat anak tapi tidak bersama anak. Betul gak sih? Itu juga yang sering terjadi pada kami. Kami memang berada dekat anak tapi pikiran kami entah ada di mana. Padahal saat membersamai anak dibutuhkan kefokusan dan sebaiknya tidak melakukan aktivitas/pekerjaan lain.
Makanya sebisa mungkin kami memilih membersamai mereka di malam hari menjelang tidur. Kami meluangkan waktu untuk bertanya tentang keseharian anak-anak saat di sekolah. Terlebih saat ini memang kami masih satu kamar (karena alasan tertentu), jadi sebelum tidur tersebut biasa kami memang sudah lepas dari aktivitas lainnya maupun dari gadget. Sehingga kami bisa mendengarkan cerita mereka dengan baik dan mereka juga akan lebih antusias bercerita kepada kami tentang apa yang mereka lakukan di sekolah ataupun di rumah saat abinya masih di kantor.
Tak jarang juga, saya ataupun abinya diminta untuk membacakan buku cerita sebelum tidur walaupun sebenarnya mereka sudah bisa membaca sendiri. Nah, biasanya setelah cerita kami akan bediskusi sebentar dan sebagai orangtua, kami mencoba menanamkan pesan-pesan kebaikan saat itu. Hasilnya saya rasa sangat efektif, dibanding ‘ngomongin’ mereka di waktu siang atau sore hari.
4. Pintarlah mengelola waktu
Saat menjadi seorang istri dan ibu, itu artinya manajemen waktu kita sebagai seorang wanita dituntut untuk baik. Kita mesti pintar mengelola waktu. Kapan harus menyelesaikan tugas harian dan kapan harus menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. Agar saat suami dan anak-anak berada di rumah kita bisa memanfaatkan waktu bersama.
Saya pribadi menulis saat suami kerja dan anak-anak sekolah dan menyelesaikan tugas harian sebelum suami pulang. Sehingga malam, memang waktunya untuk beristirahat bersama.
5. Agendakan untuk liburan bersama
Mengagendakan untuk liburan bersama itu sangatlah penting karena saat berlibur kita bisa membangun bonding dan menyegarkan pikiran serta badan kita. Biasanya kami akan mengagendakan untuk keluar rumah setiap hari sabtu-minggu. Tidak harus keluar kota, kami sering menjelajah wisata domestik sekitar tempat tinggal kami. Taman kota, wisata kekinian, wisata sejarah, playground, tempat berbelanja dan lainnya. Yang penting keluar rumah bersama. Hehehe…
Namun, sesekali tidak ada salahnya juga untuk membuat agenda liburan keluar kota. Bagi kami liburan selain bermanfaat yang saya tulis di atas, juga sebagai sarana mengedukasi anak-anak. Bersyukur suami memang libur dari semua tugas kantor dan sekolah anak-anakpun juga libur. So, emaknya juga ikut libur nulis saat weekend. Jadi memang sebisa mungkin kami akan menjadikan waktu weekend sebagai waktu yanng paling tepat untuk menjaga kebersamaan dalam keluarga.
Share juga donk, kalau Moms apa saja yang dilakukan untuk menjaga kebersamaan dalam keluarga di rumah?
26 Komentar. Leave new
Kruntelan di kamar utama sambil nonbar movie familly!!! Itu efektif beud menjaga kebersamaan keluarga. Apalagi kl film keluarganya komedi, wakakak senangnya ngakak bareng. Pernah nonton RV? Nah that’s our fave movie fam.
Kerap kali memang karena tuntutan pekerjaan, keluarga terabaikan. Kadang susah untuk membagi waktu. Apalagi krn kecanggihan teknologi sekarang, kerap sekali pekerjaan. Dikirimkan langsung di ponsel kita. Kalau tidak direspon tak enak nantinya sama pimpinan
Tipsnya sudah bagus sekali, Mbak.
Membersamai anak memang harus dilakukan ya, saling komunikasi dengan suami juga tak boleh luput.
Super tips, Mba. Kebersamaan memang penting banget dalam menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga.
Bagi yang LDR, membersamai anak secara jarak jauh (online) juga bisa dilakonin. Misal story telling saat anak jelang tidur telepon. Video call dengan suami, dst. (Pengalaman pribadi. Haha)
Manajemen waktu itu memang sangat penting dan harus diperhatikan.
Biar semua bisa berjalan dengan baik dan sesuai target…
Memang dalam keluarga harus saling tolong menolong ya kak supaya tetap terjaga kebersamaan.
Hari Ahad, kalo gak kemana-mana anak-anak semuanya turun tangan bantu beres kerjaan rumah .
Memang rasanya makin lama, tapi kebersamaan nya akan tetap mereka ingat sampai besar
Manajemen waktu itu memang sangat penting dan harus diperhatikan.
Biar semua bisa berjalan dengan baik dan sesuai target. Ulasan yg sangat bermanfaat ?
Nomer 5 itu WAJIB. Agendakan liburan bersama. Liburan gak harus mahal, gak harus ke luar kota atau ke luar negeri juga. Liburan bisa yg dekat-dekat aja selama itu bersama dan disukai sama semua.
Aku selalu membersamai anak di rumah kak Dyah.. tapiiiii pr yang harus aku lakukan adalah dengan membuang hape kalo di dekat anak-anak
Iya betul Mb, di era yg kian kapitalis ini, susaaahhh banget untuk terus meningkatkan bonding antar anggota keluarga.
Makasi tipsnya. InsyaAllah kami praktikkan.
hampir sama sih tipsnya kalau aku ya wefie aja tiap pagi demi sebuah senyuman hehe..inshaallah bahagia dan hangats elalu keluarga kita semua aamiin
Setan gepeng ya kak hahaha
Camanalaaa semua dah gitu
Pande2 aja kitanya yaa hehe
menjaga kebersamaan keluarga penting banget tentunya. supaya anak & suami masih ada merasakan bahwa kita ada bersama mereka. selain liburan bareng, kalo anak mulai nanya ini itu karena menurutnya mamanya adalah ‘google’ baginya ya tetep harus diladeni hehe.
Untuk ibu bekerja, mengelola waktu itu yang paling urgen. BUat saya nih.
Saya sih tidak bekerja di kantor, hanya ngeblog dan menulis, kerjaannya. Tapi pengelolaan waktu harus baik agar anak tetap mendapatkan haknya.
Time management dan komunikasi emang kunci ya?
Serta komitmen pasangan Suami istri
Masak bareng anak² juga happening lohh buat menjaga kebersamaan. Meski abis masak keadaan dapur kayak abis perang dunia, tp smua jd senangg hehehe
Aku masih kacau mba soal membagi waktu wkwk
tapi sudah lancar sih beberapa bulan ini lebh rajin ahhaha
Setuju Mak. Yang masih menjadi PR bagi kami, liburan nih, belum bisa teratur karena budget. Hwaaah setengah curhat ini mah. Hahaha
Bener banget nih Mbak kiat2nya, meski sibuk dengan pekerjaan kebersamaan dalam keluarga tetap harus terjaga ya. Salah satunya seperti yang sudah Mbak singgung di atas, membersamai anak tapi menghadirkan gadget. Ini juga masih jadi PR buat saya.
Mbak, kenapa aku jadi pengen ketawa sama si setan gepeng ya hehe :)) Aku sepakat banget sama no 1 mbak, tapi balik lagi kalo ada support system sih gak masalah jadi pekerja publik. Cuma aku sendiri gak mampu. Liburaaan nih, kudu diagendakan. ?
Mantabs kali ya kl bisa diterapkan semua hehe
Tapi kasang kita maunya ideal tapi situasi ga memungkinkan.
MasyaAllah ..
seneng bacanya.
smg selalu langgeng harmonis dan sehat berkah bahagia selalu.
salam kenal, Mom.
Manajemen waktu ini perlu diubah, soalnya kadang hidayah buat beberes buku yang menumpuk itu susah hiks… aku malah asyik ngotak-atik blog huhu… oke deh mulai beberes deh dengan jadwla yang lebih rapi.
Setan gepeng, sebutan khas Abah Ihsan ? iya duh setan gepeng buat aku jd mamak tegas
Poin empat dan lima itu bagus sih kak… Waktu dan Liburan. Tapi secara keseluruhan, semuanya bagus dan patut diterapkan agar terus bersama.
Sebagai ibu bekerja, berdamai dengan diri sendiri utk tidak “gila kerja” itu cukup berat. Karena ego yang bilang aku bisa loh kyk gitu, aku bisa loh bla,,bla..bla.. Tapi alhamdulillah bisa melewatinya dan anak-anak bisa tetap dekat dengan saya. Sepulang kerja bisa langsung simpan hp di tas, ngajak anak2 ngobrol, main di kamar, atau membacakan buku. Yang penting mereka happy..