Semasa dulu mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan karena saya basicnya seorang sarjana pendidikan ekonomi. Maka selain mengajarkan mata pelajaran Ekonomi dan Akuntasi, saya juga mendapat amanah dari sekolah untuk mengajar materi Kewirausahaan.
Lulusan dari SMK ini memang goalsnya diharapkan selepas lulus dari sekolah selain kuliah atau bekerja, mereka juga bisa memilih untuk membuka usaha sendiri. Karena itu, mereka disounding sejak awal masuk sekolah untuk mengenal apa itu wirausaha atau bahasa kerennya enterpreneur dan seluk beluknya. Termasuk menyusun perencanaan keuangan usaha untuk pemula.
Mengatur perencanaan khususnya dalam masalah keuangan ini sangatlah penting. Terutama bagi yang baru memulai kegiatan usaha baik itu untuk menghasilkan barang atau jasa. Hal ini bertujuan agar kekurangan dan kesalahan saat ini dan di masa mendatang bisa diminimalkan.
Sehingga usaha yang dilakukan bisa sukses. Jangan sampai gulung tikar terutama di masa -masa sulit seperti krisis ekonomi ataupun pandemi yang terjadi saat ini. Nah, apa saja perencanaan keuangan untuk usaha maupun bisnis untuk pemula itu, simak bahasannya di bawah ini:
4 Perencanaan Awal Keuangan Usaha
1. Tentukan Biaya yang Dikeluarkan untuk Membangun Usaha
Hal utama yang perlu dilakukan dalam perencanaan keuangan usaha adalah kita harus menentukan biaya apa saja yang harus kita keluarkan. Ini saat erat hubungannya dengan modal yang nantinya harus kita persiapkan. Nah, sebagai gambaran setidaknya ada beberapa biaya yang biasanya akan kita keluarkan, seperti.
-
Biaya perizinan usaha
Izin secara hukum administrasi sangatlah penting bagi dunia usaha. Izin usaha tersebut sebagai bukti bahwa usaha yang didirikan tersebut layak berdiri dan beroprasi. Ada banyak macam-macam izin usaha yang dibuat sesuai dengan jenis usaha. Misalnya saja Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Usaha Dagang (UD), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan perizinan lainnya.
-
Biaya tempat usaha dan kelengkapannya
Kalau misalnya usaha tersebut dilakukan secara online, mungkin untuk biaya tempat usaha ini bisa saja diskip, tetapi tidak jika usaha tersebut dilakukan secara offline. Maka alokasi biaya untuk menyewa atau membeli tempat usaha perlulah dipikirkan. Selanjutnya kelengkapan usaha juga perlu direncanakan apakah itu peralatan ataupun perlengkapan.
-
Biaya pembelian faktor produksi awal dan operasional
Faktor produksi awal ini bisa berupa sumber daya manusia, bahan baku dan lainnya. Kalau misal usaha berupa usaha dagang tertu akan ada modal untuk pembelian barang yang hendak dijual.
2. Pisahkan Rekening Usaha dengan Rekening Pribadi
Mencampur rekening usaha dengan rekening pribadi, bisa dikatakan ini adalah salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pelaku usaha pemula. Padahal jika ini terjadi kita tidak akan tahu secara persis berapa omset dan laba (keutunngan) yang didapat dari usaha tersebut. Apalagi kalau ternyata uang usaha habis buat pribadi, maka bisa dipastikan usaha tersebut akan lebih mudah bangkrut.
Sehingga sangat perlu memisahkan rekening usaha dengan rekening untuk pribadi (keluarga). Agar semua uang yang masuk dan keluar lebih jelas.
3. Lakukan Pencatatan dan Pengawasan Arus Kas
Jika ingin membangun usaha sendiri maka sebaiknya kita memperlajari istilah dan seluk beluk tentang pencatatan keuangan atau yang biasa disebut dengan akuntansi dasar. Contoh paling nyata yang sering saya dengar, sangat banyak yang keliru menggunakan kata omset dan income, padahal kedua itu sudah jelas sangatlah berbeda.
Selain itu pencatatan dan pengawasan arus kas juga harus dilakukan agar kita tahu berapa pendapatan dan pengeluaran yang ada di usaha itu. Ini juga sangat berguna untuk penentuan dalam pengambilan kebijakan di kemudian hari.
4. Perkiraan Balik Modal
Setelah kita menghitung biaya yang dikeluarkan, kita harus menentukan berapa banyak barang atau jasa yang perlu dijual, pemasukan yang dibutuhkan agar kita bisa mendapatkan keuntungan dan akhirnya nanti bisa balik modal.
Pinjaman Modal Usaha
Namun, ada kalanya dalam mendirikan usaha baru para pelaku usaha pemula ini kesulitan modal. Sehingga membuatnya membutuhkan pinjaman modal usaha. Nah, sekarang ada Tunaiku sebagai solusinya. Tunaiku ini merupakan salah satu produk dari Amar Bank, salah satu institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia yang sudah beroperasi pada tahun 1991.
Selain di bawah naungan bank resmi, Tunaiku dan Amar Bank juga berdiri di bawah bendera perusahaan multinasional yaitu Tolaram Group. Karena berada di bawah naungan bank, KTA online di Tunaiku sudah terdaftar dan diawasi OJK.
Dengan visi Tunaiku untuk memberikan layanan kredit tanpa agunan yang mudah, aman, dan terpercaya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dana tunai tanpa jaminan langsung cair untuk memenuhi kebutuhan mendesak untuk modal usaha.
Selain itu Tunaiku juga memberikan kredit untuk kebutuhan lainnya seperti renovasi rumah, biaya pendidikan, biaya pernikahan hingga biaya kesehatan yang tak terduga. Untuk lebih jelas silakan kunjungi Tunaiku (langsung klik saja ya).
7 Komentar. Leave new
UMKM kudu lebih kreatif dan persistence banget ya, berdagang di masa pandemi ini.
TUNAIKU kece ih, support UMKM dgn keren!
Wah, bener tuh kalau kita melakukan usaha, kudu eh wajib ada pencatatan aurs kas, modal dan perputanannya. Harus dipisahin juga tentunya keuangan usaha dengan pribadi atau rumah tangga biar ga pusing hihihihi. Betul, kalau kurang modal bisa pinjam tanpa agunan ini buat yang cocok bisa menjadi hawa segar ya.
Tercerahkan deh. Tq mbak, coz saya ada plan mau buka usaha. Tp blm mulai2 juga nih hehe
Alhamdullilah banget ya, kemajuan digital mempermudah semuanya
Butuh pinjaman menjadi sangat gampang, ngga ribet seperti dulu
Saya pun lulusan SMK nih,dulu memang dipelajari juga cara membangun usaha kecil-kecilan. Tapi setelah lulus,saya masuk ke perguruan tinggi dan ambil jurusan yang gak berhubungan dengan sekolah dulu. Sekarang menjalankan bisnis kecil-kecilan dan saat awal membuka usaha juga ikuti perencanaan keuangan yang ada disini.
Ini tipsnya penting banget beneran .. udah beberapa kali dengar teman curhat usaha yang gak maju2 . Ternyata salah satunya karena rekeming dicampur. Jadilah mau belanja bulanan rumah sama usaha nyampur juga dan makan modalnya. Haduh.. dia harus kukasih tulisan ini mbak. Ijin share yaaa
Menjadi pengangguran efek Pandemi covid saat ini, pengin belajar buka usaha sendiri mumpung usia masih muda…
Daripada cari lowongan kerja yang belum tentu ada, mending buka usaha sambil buka lahan pekerjaan untuk orang lain