Siapa yang setuju kalau istilah deforestasi semakin sering kita dengar? Seiring semakin seringnya terjadi bencana di negeri kita. Ya, deforestasi adalah kenyataan yang pelan tapi pasti menggerogoti kehidupan. Setiap hektar hutan yang hilang bukan sekadar soal pohon tumbang, melainkan dampak panjang yang menyentuh manusia, satwa, hingga keseimbangan alam itu sendiri.
Ironis sekali kan? Semua ini sering terjadi atas nama “pembangunan”, padahal ancaman nyata bagi kehidupan manusia dan masa depan bumi jelas adanya. Karena itulah, setuju gak kalau deforestasi harus dihentikan sesegera mungkin?
Hilangnya Hutan, Hilangnya Penyangga Kehidupan
Mungkin ada yang belum tahu apa itu deforestasi meskipun pernah mendengarnya? Deforestasi adalah proses berkurangnya atau hilangnya tutupan hutan secara permanen akibat aktivitas manusia, seperti penebangan liar, pembukaan lahan untuk perkebunan, pertambangan, maupun pembangunan permukiman. Aktivitas ini membuat hutan tidak lagi mampu menjalankan fungsi alaminya sebagai penyangga kehidupan.

Padahal seperti yang kita ketahui bersama, hutan sangat berperan sebagai paru-paru bumi karena kemampuannya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. ketika hutan ditebang secara masif, jumlah gas rumah kaca meningkat dan mempercepat terjadinya pemanasan global.
Selain itu, hutan juga berfungsi menjaga keseimbangan siklus air. Akar pepohonan menyerap air hujan dan menyimpannya di dalam tanah. Tanpa hutan, air akan mengalir langsung ke permukaan dan memicu banjir serta longsor, terutama saat musim hujan tiba.
Dampak Deforestasi bagi Keanekaragaman Hayati dan Kehidupan Manusia
Hutan merupakan rumah bagi banyak jenis flora dan fauna. Lalu bagaimana jadinya jika hutan mengalami deforestasi?
Jawabnya tentu saja habitat alami akan mengalami kerusakan sehingga banyak satwa kehilangan tempat tinggalnya dan berbagai jenis tumbuhan sebagai sumber makanan juga menghilang. Kondisi ini dapat memicu perpindahan satwa ke permukiman manusia dan meningkatkan potensi konflik antara manusia dan satwa liar.
Tak hanya itu saja, nyatanya kerusakan hutan juga berdampak langsung pada kehidupan manusia, terutama masyarakat adat dan lokal yang bergantung pada sumber daya hutan. Hilangnya hutan berarti hilangnya sumber pangan, obat-obatan alami, dan mata pencaharian. Dalam jangka panjang, deforestasi dapat memperparah kemiskinan dan ketimpangan sosial.
Dari sisi ekonomi, eksploitasi hutan juga sering kali hanya memberikan keuntungan jangka pendek. Sebaliknya, biaya kerusakan lingkungan, bencana alam, serta pemulihan ekosistem memerlukan dana yang jauh lebih besar dan berdampak panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
Mengapa Deforestasi Harus Dihentikan Sekarang?
Menghentikan deforestasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Setiap penundaan hanya akan memperbesar dampak kerusakan yang sulit atau bahkan mustahil untuk dipulihkan. Hutan bukanlah cadangan yang bisa terus diambil tanpa batas, sementara dampaknya bersifat jangka panjang.
Beberapa alasan utama mengapa deforestasi ini harus segera dihentikan, antara lain:
-
Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Hutan berperan besar dalam menyerap karbon dioksida. Ketika hutan hilang, emisi gas rumah kaca meningkat dan mempercepat krisis iklim global.
-
Menjaga Ketersediaan Air Bersih
Kawasan hutan membantu mengatur siklus air alami. Deforestasi membuat sumber air menurun, merusak kualitas air, dan meningkatkan risiko kekeringan maupun banjir dan longsor.
-
Melindungi Keanekaragaman Hayati
Ribuan spesies tumbuhan dan hewan bergantung pada hutan. Menghentikan deforestasi berarti memberi mereka kesempatan untuk tetap hidup dan berkembang.
-
Menjamin Keberlanjutan Hidup Generasi Mendatang
Hutan yang lestari adalah warisan penting. Tanpa hutan, generasi berikutnya hanya akan mewarisi kerusakan lingkungan dan krisis sumber daya.
Jika deforestasi ini terus dibiarkan, maka jangan heran jika akan banyak pihak yang menangung akibat terbesarnya meskipun mereka bukan pelakunya. Mulai dari bencana alam, krisis pangan, hingga menurunnya kualitas hidup.
Karena itulah, menghentikan deforestasi bukan hanya soal menyelamatkan alam, tetapi juga menyelamatkan manusia. Dalam hal ini, kolaborasi antara masyarakat dan dinas lingkungan hidup seperti https://dlhbatanghari.org/struktur/, sangatlah diperlukan.
Peran Bersama Menjaga Lingkungan
Menjaga kelestarian hutan membutuhkan kerja sama semua pihak. Mulai dari masyarakat, pelaku usaha, organisasi, komunitas, hingga pemerintah harus bergerak sejalan. Dalam hal ini, peran Dinas Lingkungan Hidup begitu penting dalam melakukan pengawasan, edukasi serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara masyarakat dan Dinas Lingkungan Hidup, termasuk melalui transparansi struktur dan program kerja seperti yang dapat diakses di https://dlhbatanghari.org/struktur/, menjadi langkah strategis untuk menjaga kelestarian hutan. Karena menjaga hutan berarti menjaga masa depan kehidupan itu sendiri.
