Setiap musim hujan tiba, kekhawatiran akan datangnya banjir selalu menghantui banyak daerah di Indonesia. Genangan air, kemacetan, hingga rumah yang tergenang menjadi bukti nyata bahwa persoalan ini belum sepenuhnya teratasi dengan baik. Percuma jika banyaknya infrastruktur besar dibangun untuk mencegah banjir, tetapi perilaku manusia sehari-hari tetap tidak berubah.
Padahal, langkah nyata yang paling efektif yang bisa dilakukan agar banjir tidak datang kembali adalah dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sejak dini. Langkah-langkah kecil menjaga lingkungan yang bisa kita lakukan secara konsisten akan mampu menjaga keseimbangan alam.
Penyebab Utama Terjadinya Banjir
Banjir tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebagian besar penyebabnya berasal dari perilaku manusia yang abai terhadap lingkungan. Ketika sampah dibuang sembarangan dan menumpuk di saluran air, air hujan tidak bisa mengalir dengan lancar. Akibatnya, terjadinya genangan yang lambat laun menjadi banjir.
Ditambah lagi, berkurangnya ruang terbuka hijau yang memperparah situasi. Tanah yang seharusnya menjadi tempat resapan air berubah menjadi bangunan dan jalan beraspal. Karena hal ini, air hujan mengalir langsung ke saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air yang besar. Kompleks banget, ya?
Maka dari itu, mencegah banjir harus dimulai dari kesadaran kolektif untuk mengelola lingkungan dengan lebih bijak lagi.
Langkah Nyata Mencegah Banjir di Kehidupan Sehari-hari
Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan bukanlah hal sulit, namun dibutuhkan tekad yang kuat serta kekonsistenan agar bisa menjadi kebiasaan. Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan mulai dari hari ini dalam upaya mencegah banjir dan melestarikan lingkungan:
1. Buang Sampah pada Tempatnya
Jangan menyepelekan kebiasaan kecil ini. Sampah yang dibuang sembarang, terutama plastik, dapat menyumbat aliran air. Dengan membuang sampah sesuai jenisnya seperti organik dan anorganik, kita akan turut menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mencegah banjir.

2. Tanam Pohon di Sekitar Rumah
Pohon berperan penting dalam menyerap air hujan dan menahan erosi. Selain memperindah lingkungan, pepohonan juga membantu menjaga kelembapan udara serta menstabilkan ekosistem.
3. Buat Lubang Biopori atau Sumur Resapan
Lubang biopori berfungsi membantu air hujan meresap ke dalam tanah. Metode ini sangat efektif di daerah perkotaan yang minim lahan hijau. Semakin banyak air yang terserap, semakin kecil risiko terjadinya genangan air.
4. Rutin Membersihkan Selokan dan Parit
Langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah dengan membersihkan saluran air got di sekitar rumah kita yang sering kali tersumbat oleh sampah atau lumpur. Jadwalkan kerja bakti bersama keluarga atau warga sekitar agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Pastikan juga drainase saluran pembuangan rumah tidak tersumbat. Ingat! Saluran air yang lancar bisa menjadi kunci utama untuk mencegah banjir.
5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Seperti yang kita ketahui bersama kalau plastik merupakan salah satu sampah yang sulit terurai dan menjadi penyebab utama penyumbatan saluran air. Dengan membawa tas belanja sendiri atau menggunakan wadah makanan yang bisa dipakai berulang, itu artinya kita turut berkontribusi menjaga lingkungan.
Peran Masyarakat dalam Mencegah Banjir
Dalam mengatasi masalah banjir, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan kerja sama dari masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, kita bisa memulainya dengan membentuk kelompok sadar lingkungan di tingkat RT atau RW.
Gerakan bersama seperti kerja bakti, penghijauan, atau kampanye “Bersih dari Sampah” dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan. Ketika masyarakat peduli, maka upaya mencegah banjir menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, masyarakat juga dapat berinovasi dengan membuat taman vertikal, kebun hidroponik, atau ruang hijau di lahan sempit. Upaya ini tidak hanya sekedar mempercantik lingkungan, tetapi juga membantu penyerapan air hujan secara alami.
Peran Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengendalian Banjir
Di balik upaya masyarakat, ada peran penting dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang tidak dapat diabaikan. DLH termasuk juga dalam hal ini https://dlhserang.org/, menjadi garda terdepan dalam mengelola, mengawasi, dan menjaga keberlanjutan lingkungan agar seimbang.
Melalui berbagai program seperti pengelolaan sampah terpadu, normalisasi sungai, penghijauan kota, serta kampanye lingkungan, DLH berupaya mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berperilaku ramah lingkungan.
Tak hanya itu saja, DLH juga mendorong penerapan tata ruang yang berkelanjutan agar daerah resapan air tidak beralih fungsi menjadi kawasan padat bangunan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah termasuk https://dlhserang.org/ dan masyarakat, upaya mencegah banjir dapat berjalan lebih efektif. Karena sejatinya, menjadi lingkungan bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk tanggung jawab kita terhadap bumi dan generasi mendatang.
Penutup
Banjir memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Namun, bisa dicegah melalui langkah-langkah kecil yang konsisten. Ketika setiap orang mau berubah dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, maka dampak besar pun akan dapat kita rasakan bersama.
Karena itu mulailah dari diri sendiri melakukan hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon di halaman rumah, dan menjaga kebersihan selokan. Karena mencegah banjir bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan wujud kepedulian kita terhadap lingkungan tempat kita hidup.
