“Lagi-lagi HOAX. Ih, Gemes banget deh. Seharusnya kalau ada berita tuh ditelusuri dulu kebenarannya. Bukannya langsung main share aja. Kalau udah begini kan nanti lebih banyak orang yang bakal terjerumus”. Begitulah isi hati saya saat membaca chat dari beberapa orang ke grup WhatsApp yang saya tahu itu merupakan berita bohong.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak juga berita bohong dan ujaran kebencian bermunculan. Sebagaimana data yang ada, sejak januari tahun 2020 hingga januari 2021 ada sekitar 1500 hoax tentang covid 19. Ini baru tentang covid 19 saja. Belum lagi masalah lainnya. Terbayang kan berapa banyak kerugian dan kekacauan yang terjadi di masyarakat yang mungkin termakan oleh hoax.
Virtual Press Conference Situs Tularnalar.id
Karena alasan di atas, MAARIF Institute bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Love Frankie serta dukungan dari Google.org menginisiasi Program Tular Nalar. Program ini yang sejak pertengahan tahun 2020 lalu, akan melatih 26.700 guru, guru honorer dan dosen di 23 kota di Indonesia tentang bagaimana caranya mengidentifikasi dan memerangi misinformasi yang berkembang di masyarakat. Selain itu membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan.
Untuk menjangkau publik yang lebih luas, tanggal 4 Maret 2021 kemarin Konsorsium Tular Nalar juga meluncurkan situs tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas. Guna bersama-sama belajar berpikir kritis dan melek literasi untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi, bahkan pandangan-pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung menyesatkan. Sehingga misi Bukan Sekedar Paham dapat tercapai.
Bersyukur saya diberi kesempatan untuk mengikuti virtual press conference situs tularnalar.id. Ini adalah pengalaman perdana saya masuk dan menjelajahi Dunia Virtual Reality Tular Nalar. Di acara ini ada menghadirkan banyak tokoh, seperti :
- Bapak Abd. Rohim Ghazali dari MAARIF institute
- Ibu Putri Alam dari Google Indonesia
- Bapak Samuel A. Pangerapan dari Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
- Ibu Santi Indra Astuti dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
- Bapak Khelmy K Pribadi selaku Direktur Program MAARIF Institute
- Ibu Juli Binu dari Love Frankie
- Ryan Rahardjo selaku Head of Public Affairs Southeast Asia, Google
Mengenal Situs Tularnalar.id
Situs Tularnalar.id merupakan ruang pembelajaran online dengan metode interaktif yang didukung oleh ahli literasi media dan digital. Lebih tahu, paham, dan tercerahkan untuk berpikir kritis di tengah gempuran informasi dan berita hoax.
Sebab di zaman yang serba digital, semua orang bisa dengan mudah berbagi apa saja dengan cepat dan instan. Padahal tidak semua pesan baik berupa teks, berita, konten viral maupun video itu relevan buat hidup kita dan bisa dipercaya kebenarannya. Sehingga kemampuan literasi media dan digital menjadi sangat penting.
Nah, di situs Tularnalar.id ini kita bisa belajar secara online bagaimana caranya berpikir kritis menggunakan nalar untuk menanggapi berbagai isu global yang lagi viral dalam konteks lokal. Sehingga kita bukan sekedar paham tetapi juga dapat dapat mengajak yang lain untuk memerangi hoax ini. Di bawah ini ada video teaser dari Tular Nalar.
Belajar Online di Tularnalar.id
Di situs ini Tularnalar.id ini, kita bisa belajar online untuk mendalami berbagai isu global terkini dengan konteks lokal. Melalui materi pembelajaran online dari para ahli literasi media dan digital, kita akan sama-sama mencari tahu kebenaran sebuah berita, tanggap dalam melihat kebenaran, dan tangguh melawan hoax.
Berikut langkah dalam pembelajaran interaktif:
- Menyaksikan Video Tematik Tular Nalar
- Memahami Deskripsi Setiap Tema
- Menyelesaikan Kuis Dari Tiap Tema
Ada 8 materi pembelajaran yang bisa kita pelajari. Kedelapan materi ini dilengkapi dengan deskripsi serta video tematik dengan durasi yang bervariasi. Apa saja tema materi pembelajaran tersebut?
- Berdaya Internet
- Internet dan Ruang Kelas
- Internet dan Kesehatan
- Menjadi Warga Digital
- Internet Keluarga
- Internet Damai
- Internet dan Siaga Bencana
- Internet Merangkul Sesama
Tular Nalar untuk Pengajar
Selain untuk belajar online, di situs ini disediakan juga materi untuk para pengajar (guru, guru honorer serta dosen). Materi kurikulum yang ada di sini dirancang dan didukung oleh mitra-mitra Tular Nalar yang berkomitmen dalam melawan hoax di era digital. Para pengajar bisa leluasa memilih topik yang tersedia yang bermanfaat untuk membantu para pengajar mengadakan pembelajaran seru dan interaktif yang akan memotivasi siswa berpikir kritis.
Sama seperti belajar online, di Tularnalar.id untuk pengajar juga terdiri dari delapan tema yaitu :
-
Berdaya Internet
Mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital.
-
Internet dan Ruang Kelas
Manfaatkan beragam platform digital untuk mendapatkan informasi, data, dan konten sebagai sumber materi yang mendukung proses belajar berbasis media digital.
-
Internet dan Kesehatan
Mengasah kreativitas untuk mendesain pesan dengan menggunakan teknologi digital agar mampu menjadi mediator agen edukasi kesadaran kesehatan publik melalui sarana teknologi yang tepat.
-
Menjadi Warga Digital
Mengeksplorasi media digital agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam interaksi masyarakat digital sekaligus mengasah keterampilan analisis dan berpikir kritis mengenai pertukaran wacana di platform digital.
-
Internet dan Keluarga
Berpartisipasi aktif dalam menggunakan layanan publik digital sekaligus mampu berjejaring dengan pihak lain untuk membangun lingkungan digital yang ramah anak.
-
Internet Damai
Mengakses, mengelola, dan berbagi konten yang berhubungan dengan intoleransi dan diskriminasi serta isu keberagaman, juga memahami regulasi dan kode etik dalam memproses informasi yang bersifat sensitif tersebut.
-
Internet dan Siaga Bencana
Meningkatkan kemampuan mengevaluasi konten digital dalam jejaring komunitas peduli bencana, lembaga resmi pemerintah, dan stakeholder terkait penanganan bencana dalam berbagai platform.
-
Internet Merangkul Sesama
Mampu membuat konten literasi yang ramah bagi tunanetra dengan saling bekerja sama dan bertukar pikiran.
Ayo, bersama-sama kita perangi hoax. Meningkatkan literasi digital dan mengasah kemampuan berpikir kritis dengan situs Tularnalar.id ini. Langsung saja kunjungi situsnya untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Ikuti juga akun media sosialnya. TULAR NALAR, BUKAN SEKEDAR PAHAM.
Instagram : https://www.instagram.com/tularnalar/
Facebook : https://www.facebook.com/TULARNALAR.ID
Twitter : https://twitter.com/tularnalar
Semoga informasi yang saya berikan bisa memberi manfaat bagi kita semua. Terimakasih atas kunjungannya. ^^
7 Komentar. Leave new
Lha bener, semua orang bisa dengan mudah berbagi apa saja dengan cepat dan instan. Apalagi grup2 wa yang ngga jelas sumbernya dan di share puluhan kali ke grup lainnya. kan bahaya kalo ngga ada sumber yang jelas. Semoga situs tularnalar.id bisa merangkul dan melawan misinformasi dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi. Yuk bersama perangi hoax.
situs ini pas banget untuk bimbingan belajar dirumah ya mbak, soalnya aq sering bingung metode buat mendampingi anak belajar.
Sasarannya pas banget, 26.700 guru, guru honorer dan dosen di 23 kota di Indonesia. Jujur, jujur nih Mba Dyah, saya sendiri melihat dosen saya di kampus suka banget nyebarin kabar hoax lewat FB-nya. Kalo hoaxnya udah terkonfirmasi, baru dia bikin pernyataan yang minta maaf lah, ralat lah, tapi dia gak sadar bahwa bisa jadi sudah banyak orang termakan informasi yang dia share sebelumnya. Hadududu, kadang intelektual tinggi gak menjamin seseorang bisa membedakan mana yang hoax dan mana yang benar. Jarinya lebih cepat dari nalarnya.
Mengedukasi warga itu susah susah gampang ya mbak apalagi yang kaitannya dengan penyebaran Hoax. Semoga dengan adanya situs ini warga makin bisa teredukasi agar jangan cepat mempercayai berita yg tidka tahu kebenarannya
Internet memang memiliki informasi yang beragam. Tapi saking beragamnya jadi ada yang hoax. Jadi memang harus memilah termasuk materi di bidang pendidikan.
Bagus nih ada tular nalar bekerjasama dengan berbagai macam instansi ya, jadi masyarakat paham gimana caranya mengidentifikasi dan memerangi misinformasi yang berkembang di luas dan belum tentu semua benar
Hoax itu bisa dilakukan oleh orang yang berpendidikan, maupun yang tidak. Nah, situs di atas mestinya menjadi bukti bahwa hoax itu perlu diperangi bersama-sama!