

Kalau di komunitas lain perkenalannya keroyokan dan cukup ke intinya kayak nama,usia dan alamat, Nah beda ma kelas Martikulasi IIP ini yang mewajibkan kita menshare resume kita plus aliran rasa kepada teman-teman sekelas. Dan tiap jum’at dan sabtu akan ada dua orang per hari yang akan diberi giliran untuk jadi SOTD (Seleb Of The Day). Dan.. Taaaraaaa.. hari ini jadi giliran aku.
Sebenarnya gak ada yang terlalu spesial dari diri aku. Sama seperti emak-emak rumah tangga lainnya. Cuma beda aku berusaha untuk tetap belajar dan berkarya walaupun hanya dari dalam rumah. Urusan tiga UR (kasur,dapur,sumur) tetap wajib dikerjakan tapi bukan berarti kita kalah dan hanya jadi mampu jadi katak dalam tempurung aja kan mak?. Itu salah satu motivasi ikutan INSTITUT IBU PROFESIONAL ini. Bersyukur ada kelas online yang bisa ku akses dari dalam rumah. Berharap nanti aku bukan cuma bisa jadi kebanggaan keluarga saja tapi juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukan kah Rasulullah Shallallahua’alaihi wa salam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Eits.. bukan berarti aku nulis ini gak menghargai ibu pekerja ranah publik ya. cuma mau mensuport ibu rumah tangga yang kadang merasa rendah diri, Mak. Maklum, urusan FTM vs WM itu kalau di sosmed gak bakal ada matinya. setuju gak? 😀 Aku termasuk yang akan menghargai semua profesi. Karena hidup itu pilihan dan pilihan pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti tulisanku sebelumnya di blog ini FTM vs WM, Mari memandang dari kedua sisiSelain ngerjain tugas harian emak-emak, sekarang lagi asyik belajar nulis dan ngeblog. Bolehlah ditegok-tegok ‘rumah kedua’ku (blog dan sosmed) ini ya mak. Sebenarnya kemarin ngajuin proposal buat ngelamar kerja jadi guru di sekolah formal lagi tapi ditolak mentah-mentah ma bungsuku dan gak dapat acc dari pak bos. Yo wes lah gak bisa ‘ngoceh’ berkualitas buat mentransfer ilmu yang dimiliki, jadinya sekarang ngoceh di dunia maya aja. xixixi.. InsyaAllah masih akan tetap bermanfaat hanya dengan cara yang berbeda.
Dan udah dua tahun ini juga jadi pelapak buku, fokusnya ke buku anak dan parenting. Lumayanlah mak. Uangnya bisa buat jajan buku juga, jadi gak ganggu uang dapur. Karena walaupun sekarang dah zaman online, tapi aku lebih nyaman baca buku dari pada baca e-book. Maklum soal ini masih jadi generasi zaman old, dan berniat menularkan aktivitas cinta buku ini pada anak-anak. Bolehlah kalau mau baca dan sharing tentang buku, main ke rumah kami mak. Belum banyak sih, cuma mudah-mudahan udah bisa disebuh mini library. Disinilah tempat kami menjalankan proses home education (pendidikan rumah). Karena masih ngotrak dan nomaden jadinya kami menyulap rumah tamu seperti ini. Hehehe…
Moga gak bosan baca resume dan perkenalanku ya mak… Salam sayang. #pelukvirtualsemua ?