Sudah memasuki minggu ke-5 Martikulasi ibu profesional. Itu artinya aku dan teman-teman sudah berada di tengah masa perkuliahan ini. Minggu ini kami mendapatkan materi BELAJAR CARA BELAJAR. Xixixi… hayo pada bingung gak maksudnya?
Setiap anak itu berbeda sehingga kita harus membuat kurikulum unik yang sesuai dengan anak tersebut. Setahap demi setahap dengan memperhatikan fitrah belajar yang sudah mereka miliki sejak lahir. Hingga membuat mereka menyukai pelajaran dan menikmati proses belajar itu dengan senang hati. Karena berat atau ringannya pelajaran itu tergantung dengan suka atau tidak anak memperlajarinya.
Membuat BISA itu mudah, tapi membuat SUKA itu baru tantangan.
Anak kita akan hidup di jaman yang berbeda dengan kita. Karena hal inilah kita sebagai orangtua mesti dan wajib untuk terus mengupgrade diri, agar tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari zamannya. Nah… orangtua mesti belajar apa saja yang perlu dipelajari oleh diri sendiri dan anak-anak. Apa saja itu? Yuk, kita cari tahu.
* Belajar hal berbeda
Yang perlu dipelajari adalah dengan belajar apa saja yang bisa menguatkan iman, menumbuhkan karekter yang baik, menemukan passionnya.
* Cara belajar yang berbeda
jika dulu kita dilatih untuk keterampilan menjawab, maka sudah saatnya sekarang melatih anak kita untuk terampil dalam bertanya. Karena dengan banyak bertanya mampu membangun kretifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya. Sehingga mereka tidak menjadi penganuh gaya berpikir yang skeptik atau menelan bulat-bulat informasi yang didapat tapi senantiasa mengkrosvek kebenarannya dengan sumber yang lebih valid. Maklum sekarang sangat banyak berita HOAX bertebaran.
* Samangat belajar yang berbeda
Semangat belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita antara lain:
1. Tidak sekedar meraih ijazah/idak hanya mengejar nilai rapot akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya;
2. Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi karena benar-benar ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita;
3. Harus diberi pemahaman bahwa menuntut ilmu bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita.
Nah dari sini kita harus punya strategi belajar. Yaitu dengan Meninggikan gunung bukan meratakan lembah. Maksudnya fokus menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan dan kecintaan anak-anak kita terhadap sesuatu bukan malah menutupi kekurangannya.
Jika sebelumnya di NHW 4kami sudah membuat visi misi dan milestone belajar diri sendiri. Nah, untuk Nice Homework (NHW) ke 5 ini para mahasiswi martikulasi batch #7 diminta untuk membuat desain pembelajaran ala kita. Jadi sebelum kita mendesain pembelajaran anak, kita harus mendesain pembelajaran buat diri kita sendiri dulu.
Taaarrraaa… hasilnya emak mesti mikir keras nih. Wkwkwkw… Dulu waktu jadi guru kayaknya lebih mudah ngerjainnya. Lah ini untuk diri sendiri, malah KO nih. Tapi baiklah akan kita coba merancang desain pembelajaran yang GUE BANGET… wkwkwk…
Menurut Briggs, desain pembelajaran itu adalah rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan
penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
Berdasarkan Briggs inilah aku mencoba mendesain pembelajaranku sendiri dimulai dari
* Menciptakan tujuan
Visi/tujuan itu adalah hal yang terpenting yang mendasari semua hal yang akan kita lakukan makanya sebelum belajar hendaknya kita tahu apa yang akan menjadi tujuan kita
– Bagi diri sendiri : Mengupgrade ilmu
– Bagi keluarga : Bisa mendampingi suami dan anak hingga meraih kebahagiaan sehidup sejannah.
– Bagi masyarakat : Menjadi manusia yang bisa menebar manfaat.
* Metode belajar
– Membaca : Baik buku, artikel, e-book, dsb.
– Berdiskusi : Bisa dengan suami, teman, atau sesama member komunitas.
– Menghadiri majelis ilmu : Offline (misal liqo’, seminar, dll) maupun online (seminar WAG, dll)
* Praktek
– Fokus Belajar.
– Menulis baik yang memang menjadi tugas seperti NHW ini ataupun tulisan yang bermanfaat lainnya.
– Lakukan dan Laksanakan apa yang sudah dirancang dan direncanakan.
* Evaluasi
– Luruskan niat : Ini sangat penting karena seiring perjalan pasti akan ada godaan yang bisa membuat niat lurus itu menjadi goyang.
– Sesuia tujuan Awal
– Berbagi ilmu : Mampukah apa yang sudah dipelajari dan diaplikasikan itu di transfer ke orang lain.
Dari desain inilah kita akan dapat memulai proses belajar kita menjadi lebih terarah hingga akhirnya kita bisa menilai apakah desain pembelajaran yang kita terapkan pada diri sendiri ini sudah efektif dan efisien atau masih ada yang harus di koreksi. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk dan memudahkan langkah kita dalam menlaksanakan apa yang sudah kita rencanakan hingga bisa meraih apa yang menjadi tujuan kita. Aamiin.