Anak manusia itu butuh stimulasi. Kok gitu sih?
Sudah sangat jelas sebenarnya, seekor anak burung tidak perlu diajarkan induknya untuk terbang tapi mereka mampu mengepakkan sayapnya sendiri. Begitupun dengan seekor ikan, tidak perlu diajarkan induknya untuk berenang mereka sudah lihai mengarungi samudera. Asalkan hewan dibiarkan tumbuh dan berkembang, mereka akan melakukan ‘kewajibannya’ secara alami. Tidak ada perintah untuk para hewan agar mendidik anak-anaknya. Tapi tidak dengan anak manusia, mereka perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin.
Stimulasi ini sendiri bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan si kecil. Pemeran utama tentu saja kita sebagai orang tua, bisa dibantu juga dengan kakek, nenek, kerabat dan yang lainnya. Waktu terbaiknya sejak di dalam kandungan sampai berusia 7 tahun.
Butuh peran dari semuanya untuk mewujudkannya |
Kegiatan stimulasi tersebut dapat dilakukan saat ada kesempatan ketika berinteraksi dengan si kecil, setiap hari secara terus menerus, bervariasi, dan disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya. Tidak perlu tergesa-gesa, memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat si kecil. Hidari juga segala tindakan negatif seperti marah, bosan, kesal, dan lainnya karena itu bisa merangsang emosi yang buruk untuk si kecil. Pada prinsipnya stimulasi tersebut sebaiknya dilakukan saat yang menyenangkan dan membahagiakan bagi si kecil agar semua ucapan, sikap dan tingkah laku kita ketika sedang berinteraksi bersama mereka dapat direkam, diingat dan ditiru olehnya.
Nah, yang perlu distimulasi sejak dini ada beberapa aspek mulai dari kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus, kemampuan berbahasa, kemampuan berinteraksi atau bersosialisasi dan tidak kalah pentingnya adalah stimulasi untuk keterampilan berpikir si kecil. Memang sangat mengejutkan, tapi faktanya banyak orangtua yang belum teredukasi dan mengerti betapa pentingnya keterampilan berpikir ini. Padahal keterampilan berpikir itu sangat bermanfaat bagi masa depan si kecil. Karena kelak saat mereka harus memecahkan masalah yang mereka hadapi dan bisa membuat keputusan yang baik, hal itu didapat dalam proses kompleks yang dirangsang sejak dini dan dipelajari selama bertahun-tahun tidak serta merta timbul dalam waktu sekejap mata.
Anda sebagai orangtua memiliki kesempatan terbaik untuk “menumbuhkan” anak Anda menjadi pemikir logis, imajinatif dan kreatif. Ayo, ambil kesempatan itu
Ada beberapa cara untuk mewujudkannya.
1. Lantunan Ayat Alquran
Pernah kita mendengar bahwa musik klasik bagus buat perkembangan otak janin? Ya memang para ahli di AS, jepang dan Negara-negara eropa menyakini bahwa musik klasik akan merangsang perkembangan sel-sel otak janin. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Alquran, saya cenderung memegang pendapat yang sama. Tapi bersyukur saat hamil anak pertama, saya mendapatkan ilmunya.
Alquran modal utama membuat anak cerdas |
Dalam buku yang saya baca “ Mendidik Anak dengan Alquran sejak janin” . Dibahas hal penting yang didapat dalam sebuah seminar konseling dan psikoterapi Islam oleh DR. Nurhayati dari Malaysia. Beliau mengemukakan hasil penelitiannya, mengenai bacaan Alquran dalam meningkatkan IQ bayi yang baru lahir. Beliau mengatakan bayi yang baru berusia 48 jam saja akan langsung memperlihatkan reaksi wajah ceria dan sikap yang lebih tenang ketika diperdengarkan ayat suci Alquran.
Setiap suara atau sumber bunya memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Dan ternyata, bacaan Alquran yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mengaruhi otak secara positif dan mengembalikan kesimbangan dalam tubuh. Lantunan ayat suci dari Alquran yang dibacakan langsung oleh orangtuanya maupun yang diperdengarkan menggunakan media lain itu lebih meningkatkan kecerdasan (tingkat intelensia/IQ) si janin. Tidak hanya itu efeknya bisa memberikan efek rileksasi atau ketenangan bagi si janin dan ibunya yang memang pada masa kehamilan akan sangat mudah terserang stress. Jadi sebenarnya mendengarkan ayat Alquran bukan cuma bermanfaat bagi janin, bayi, anak tapi juga untuk orangtua seperti kita.
2. Berkisah
Berkisah adalah salah satu cara yang paling efektif dalam membangun intelektual si kecil. Ada kenikmatan dan kesenangan tersendiri ketika kita melakukan aktivitas berkisah ini bersama si kecil. Apalagi ditunjang dengan buku-buku dengan animasi yang cantik,penuh warna, dan cerita yang menarik. Aktivitas ini bukan hanya untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan berpikir aja , tapi juga bisa meningkatkan bonding antara orangtua dan anak.
Begitu banyak kisah yang bisa kita sampaikan pada si kecil. Contohnya saja di dalam Alquran yang menjadi pedoman utama umat muslim, isinya sangat didominasi dengan berbagai kisah. Alquran merekam perjalan umat manusia sejak Nabi Adam AS sampai hari kiamat. Tidak hanya menyampaikan berbagai masalah yang dihadapi umat tapi disertai juga dengan solusi dan jawabannya
Jika kisah dalam Alquran adalah kisah nyata, ada juga jenis buku lain yang berisi cerita fiksi tapi tetap bermakna yang bisa kita gunakan sebagai media berkisah tapi untuk jenis buku ini kita mesti lebih selektif ya! Beberapa jenisnya bisa dijelaskan sedikit berikut ini :
- Buku legenda
Buku ini berisi cerita nyata maupun dogeng yang terjadi pada zaman dahulu baik yang terjadi di luar negeri maupun di Indonesia.
- Buku fabel
Buku ini berisi tentang tokoh-tokoh hewan namun bersikap seperti manusia, seperti bisa berbicara, bernyanyi, dan melakukan berbagai hal lainnya.
- Buku ensiklopedia
Buku ensiklopedia adalah buku yang menghimpun uraian tentang berbagai ilmu atau bidang ilmu tertentu dalam artikel terpisah dan biasanya tersusun menurut abjad. Walupun ini bukan termasuk jenis buku cerita tapi bisa dipakai media berkisah dengan karangan kita sendiri.
- Living books
Living books adalah Pustaka hidup. Secara sederhana, living books berarti buku-buku yang bermutu. Inilah istilah ikon dari metode Charlotte Mason, sampai-sampai orang menyebutnya living books method. Di dalam living books ada ide-ide yang berharga, yang menggerakkan anak untuk mengingat, merenungkan, atau memvisualisasikannya. Ide-ide yang masih akan mengeram dalam benak anak, lama setelah ia selesai membaca buku tersebut. Ide-ide yang menggugah, membangun kepribadian anak secara positif, dituturkan dalam bahasa yang indah dan biasanya naratif (berkisah). Jika disertai ilustrasi, maka ilustrasi itu pun dikerjakan secara sungguh-sungguh, berkarakter.
Buku laksana air yang menyirami otak yang sedang tumbuh |
Berkisah tidak sama dengan membacakan buku. Berkisah dibutuhkan intonasi suara yang sesuai dengan cerita yang disampaikan, kata-kata yang komunikatif/tidak kaku, mimik muka (di sini anak juga bisa mengenal macam-macam emosi), improvisasi (tidak harus selalu sama dengan tulisan yang ada di buku), kalau memungkinkan menggunakan alat peraga seperti boneka jari/tangan, mainan mobil-mobilan dan mainan lain yang sesuai dengan tokoh dalam kisah tersebut, plus di tengah dan akhir saat berkisah bisa kita sisipin petanyaan pada si Kecil (misal ada gambar apel, bisa kita tanyakan “ ini warnanya apa sayang?”).
Semua ini dilakukan untuk menarik minat si kecil. Dan perlu diingat juga waktu penyajian dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng menyimpulkan sampai usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit dan untuk usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10 -15 menit. Jadi jika si Kecil baru beberapa menit kita ceritakan sudah tidak konsen dan memilih melakukan aktivitas lainnya, jangan menyerah ya karena memang wajar sesui dengan rentang konsentrasi mereka.
3. Bicara Langsung dan Sesuai dengan Kemampuan Akal si kecil
Di dalam buku Cara Nabi Mendidik Anak karya Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Dijelaskan bahwa Rasulullah mengajarkankan kita untuk berbicara dengan anak haruslah to the point (langsung pada topic), mudah dipahami, lugas, dengan bahasa yang jelas dan sesuai fakta. Hini akan membuat mereka lebih siap diajak berkomunikasi. Adapun pembicaraan yang bersifat monoton dan berulang-ulang adalah cara komunikasi dengan anak yang salah. Dan seperti manusia lainnya, anak-anak juga punya keterbatasan. Akal dan pikirannya masih dalam tahap perkembangan. Kemampuan orang tua dan pendidik untuk mengetahui tingkat perkembangan itu.
Jadi ketika si kecil diajak bicara di luar kemampuan berpikir dan penalarannya, anak akan menolak dan lari. Anak punya bahasanya tersendiri. Jika berkomunikasi dengan mereka tidak menggunakan bahasa memereka, ibarat orang mengajak bicara orang lain dengan bahasa asing yang tidak dimengerti oleh lawan bicaranya.
4. Permainan Kreativitas Otak
Stop! Memberikan anak gawai (gadget) walaupun isinya games edukatif tanpa batas waktu. Usia 0-2 tahun sebaiknya tidak diperkenalkan dulu pada gawai. Untuk anak usia 2-6 tahun maksimal 1 jam. Dan diatas 6 tahun batasnya adalah 2 jam.
Ada banyak permainan offline yang bisa dilakukan anak dengan kita orang tuanya dengan bahan seadanya yang ada di rumah :
· Menyusun balok dan puzzle.
· Bermain sambung kata
· Tebak gambar dan suara
· Mewarnai dan tempel-menempel
· Dan permainan lainnya
Kenapa sih stimulasi itu begitu penting? Karena kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang bahkan gangguan yang menetap pada diri si kecil. Tentu saja kita tidak mau bukan? Yuk mari kita sama-sama berjuang.
21 Komentar. Leave new
pembelajaran buat saya nantinya nie, kak….
semangat kk.. 🙂
Nice to read
makasih mak..
Mungkin aku salah karena mengenalkan gadget kepada ponakan usia tiga tahun. Sejak saat itu, selalu minta gadget kalau datang ke rumah. Selain itu, berkisah dengan anak, jarang sekali dilakukan orangtua. Kebanyakan mereka mengenalkan gadget secara langsung.
Semoga tulisan ini sukses dipasaran ya kak… Cepat dicetak karena sangat bermanfaat.
aamiin.. makasih bang.
Saya demen sama berkisah,, ibarat mendongeng saya suka mendengar juga bercerita hehe
hehehe… tipe gue banget ya kk. 😀
Terima kasih mbak… . Menambah pengetahuan Saya
sama-sama kk
Ngebayangin kalau Gacil suatu saat nanti punya baby.. nanti Gacil ikutin simulasi ini ah… Good kak. Keep writing positif ????
kapan cil :v
makasih cil.. semangat juga buat gacil 🙂
Nambah ilmu lagi…
Boleh saran bun. Buat list sumber kayak daftar pustaka juga dibawah tulisan biar nambah kece.
siap.. makasih sarannya. next mudah2n bisa segera ditambahkan
media lain? berarti kalau dengar pembacaan al qur'an melalui HP bisa juga ya kak?
bisa lah bang.. kalau aku dulu bahkan dengerin ayat qur"at via handphone yang disambungkan ke headsetdan headsetnya ditaruh di perut. xixixi…
Ilmu parenting, Berguna sekali buat saya yang sebentar lagi berumah tangga semoga as soon as possible saya bisa nerapin cara menstimulasi keterampilan berfikir balita ???
thanks.. ambil yang baik tinggalkan yang buruknya ya kk 🙂