![]() | ||
Meng-ASI salah satu bukti cinta ibu pada sang buah hati |
Meng-ASI adalah salah satu momen yang paling dinanti dan berharga bagi setiap wanita. Walaupun pada dasarnya meng-ASI merupakan proses alami. Tapi sangat banyak terutama yang baru mendapatkan gelar 'ibu baru' yang kesulitan menjalani proses ini. Makanya diperlukan ilmu dan persiapan dalam menjalani proses ini.
Setelah melahirkan sangat disarankan untuk segera melakukan inisisasi menyusui dini (IMD). Tapi di beberapa rumah sakit atau klinik, tenaga medis yang membantu persalinan tidak melakukan hal ini. Maka ada baiknya kita mengingatkan atau memintanya karena IMD sangat bermanfaat bagi ibu dan sang bayi. Saat proses IMD yang skin to skin, bonding ibu dan sang bayi tercipta dan ini bisa jadi awal kesuksesan ASI ekslusif. Selain itu IMD disinyalir bisa mencengah pendarahan pada sang ibu.
Tapi jika memang kita melewatkan IMD (terutama untuk persalinan melalui caesar), tak perlu cemas. Asal kita tetap bertekad untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi kita kebaikan IMD akan tetap bisa kita dapatkan.
Saat anak kedua lahir ternyata saya dibeli cobaan lagi untuk memberikan ASI ekslusif. Rais (anak kedua) saat itu merasa kesulitan saat meng-ASI. Dan itu terjadi sampai usianya seminggu. Saat coba googling indikasinya menjuruh kepada tongue tie.
Tongue tie adalah kelainan pada selaput bawah lidah yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut. Kelainan ini menyebabkan bayi sulit meng-ASI, puting ibu akan terluka, beresiko besar akan tersedak bahkan gangguan berbicara.
![]() |
Kesulitan meng-ASI membuat bayi menjadi tidak nyaman |
Tongue tie adalah kelainan pada selaput bawah lidah yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut. Kelainan ini menyebabkan bayi sulit meng-ASI, puting ibu akan terluka, beresiko besar akan tersedak bahkan gangguan berbicara.
![]() |
Penampakan tongue tie |
Dengan indikasi itu saya langsung mengajak suami untuk segera berkonsultasi pada dokter anak. Alhamudilillah, syukur ternyata indikasi awal saya itu tidak terbukti. Rais aman dari tongue tie dan ternyata kesalahan terletak pada posisi pelekatan meng-ASI-nya yang memang kurang tepat.
Di postingan sebelumnya (semangat-meng-asi-semangat-meraih-pahala),
saya sudah menceritakan kesulitan lain saat memberikan ASI ekslusif pada anak
sulung kami. Sebulan Auni kecil harus minum sufor sampai usianya
menginjak satu bulan. Dan saya coba membayarnya dengan tetap menyusui
Auni saat hamil anak kedua.
Itu karena saya merasa ASInya sedikit. Saat mempumping, ASI yang saya dapatkan memang tak pernah mencapai satu botol penuh. Tapi saya tetap mencoba dan yakin ASI itu akan cukup untuk bayi terutama saat mereka menyusu langsung. Seperti kata konselor ASI bahwa Produksi ASI mengikuti prinsip supply and demand. Maksudnya, semakin tinggi kebutuhan bayi, semakin banyak produksi ASI. Selain keyakinan tersebut. Saya juga menjalankan beberapa tips di bawah untuk membuat ASI semakin lancar
So...
Mom ketika bayi kita tidak mau meng-ASI, jangan langsung menyerah. Coba
konsultasikan dulu ke dokter anak apakah itu karena tongue tie,
posisi pelekatan saat meng-ASi, atau kemungkinan lainnya. Dan jika
memang tidak ada solusi, sufor barulah menjadi jalan terakhir yang kita
ambil untuk memenuhi nutrisi bayi kita.
Kadang ada di beberapa anak saya ketika hari ketiga, mereka rewel sekali.
ReplyDeleteKebutuhan asi mereka mungkin melonjak di hari ke 3, tapi mungkin stok belum banyak. Jadinya rewel, nah saat kayak gitu biasanya awak coba positif thinking sambil mensugesti diri "ASI saya banyak" Dan berkata kepada diri sendiri spt itu berulang kali.
alhamdulillah hari ke 4 gak ada masalah,
Iya kak, dan kemarin aku menyerah waktu Auni, dia seperti gak puas saat mengASI. Hiks.. nyesel rasanya lambat mengerti.
DeleteKisah tongue tie dan lip tie ini pernah dialami pas fasenya syahid dulu
ReplyDeleteDrama banget.
Sepekan BBnya langsung anjlok 700gram.
Semua dilakukan, dari skin to skin, frenotomi sampe akupuntur agar BB cepat balik.
Berhasil sih di 1bulan pertama karena fokus hanya pegang bayi. Di bulan kedua, capaian BB tidak seperti di awal 50mg/day.
Kalo balik lagi ngingetin masa itu,bikin mewek
Iya kak, aku zaman Rais juga gitu BB gak naik, susah MengASI langsung. Syukurlah ternyata cuma masalah pelekatan. Jadi Syahid apa diagnosisnya kk?
DeleteSyahid itu tongue tie+lip tie.
DeleteDi frenotomi 2 kali malahan karena dia punya bakat keloid. Jadi insisi yang pertama nyambung dan lengket kembali. Alhamdulillah, keluarga support dan gak nyerah untuk mengASIhi
Subhanallah... 2x di insisi. hiks, meringis ya kk.
DeleteSingkat tapi padat ilmu. Faktor kesuksesan ASI adalah dukungan suami dan keluarga ya kak. Banyak orang yang masih belum tau IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Padahal zat gizi nya lebih lengkap di ASI daripada Sufor.
ReplyDeleteIya kak, dukungan suami dan keluarga berpengaruh sangat besar saat proses mengASI. Sedihnya karena banyak cerita ibu manyerah karena orang terdekat mereka.
DeleteHindari stres bener banget ini kak, memang semasa menyusui ibu rentan terkena baby blues makanya dukungan suami dan keluarga penting banget di masa ini ya biar si ibu hepi :)
ReplyDeleteAku anak pertama kena baby blues kk, Subhanallah rasanyamewek aja tiap hari. emang ngefek banget ma produksi ASI
DeleteBanyak hal yang harus menjadi perhatian untuk sukses memberi asi eksklusif. Faktor pendorong utama adalah dukungan dari diri sendiri dan orang2 sekitar. Dengan adanya dukungan itu, apapun masalah yang kita hadapi insyaAllah dapat dicari solusinya. Semangat ASI!!!!
ReplyDeleteBenar mak, dukungan dari orang tercinta membuat aktivitas mengASI akan lebih sukses. karena banyak orang menyerah karena dinyiyir oleh orang terdekat.
DeleteAnak saya ndak ada yg asi exclusive.
ReplyDeleteKarena cesar dan BB merek semua di bawah 2 kg..
Sehingga mereka selalu lebih lama seminggu di rmhskt drpd saya..
Dengan luka cesar yg masih 'aduhai' tiap hari bolak balik rmhskt.
Asi pun krg banyak, jadinya campur2 sama sufor hiks
Moga2 anak2 sehat terus
Aamiin mak, memang banyak faktor. Akupun merasakan kegagalan itu saat mengASI Auni.
Deletesaya belum pernah ber-ASI :D *ya iyalahhhh, belom merid kwkwkw
ReplyDeletetapi ipar saya dulu awal-awal agak susah meng-ASI anaknya. itu karena posisi pemberian ASI nya kurang tepat. setelah diperbaiki, dibiasakan, akhirnya anaknya mau minum ASI sampe berjam-jam ga mau lepas.
Wkwkwkw.. iya kk. Sesuatu rasanya sampe perih tuh puting anaknya enjoy aja. Merem, eh pas dilepas melek lagi tuh bayi.
DeleteAh iya aku melahirkan caesar dan rumah sakit tempat melahirkan juga kurang support IMD. Sempat kepikiran juga sihh, tapi bener tips dyah jangan sampek stress karena justru ASI nya nggak keluar. Dan support keluarga memang luar biasa ngaryh banget. Dulu aq disupport suami, mertua, adek ipar sampek istri adek ipar juga bantu pumping pake spit yang gede supaya asi keluar. Masya Allah...
ReplyDeleteMasyaAllah... Alhamdullillah ya kk keluarga semua care dan mendukung. Jangankan kk yang caesar, aku kemarin normal aja gak IMD karena kliniknya gak suport. kalau inget nyesek rasanya.
Deletewuah ulasannya sangat ngebanttu mak emak baru kek awak. walaupun sampe sekarang anak masih pake susu formula krn alasan satu dan yang lain. suka syedih akutuh klo dikatain gk mau kasih asi ke anak. padahal kadang mereka diluar sana gak tau begitu senengnya seorang ibu bisa mengasihi anaknya. ah memang komentar netizen gak ada habisnya kalo didengerin semua yakan ka.
ReplyDeletePro kontra ASI VS formula selalu saja hot kk. Semua itu pilihan kita, apalagi kalau alasannya kuat. Aku kebalikan dulu mau ngeASI, tapi di bilang ASI sedikit suruh campur sufor.
DeleteASI memang sangat bermanfaat bagi tubuh anak. Terutama bagi sistem imunnya.
ReplyDeleteBayi yang tidak mau menyusui, itu masih bisa dilatih. Krn pengalaman pada anak pertama saya, usia 3 bulan baru mau menyusui. Setelah ibunya dgn sabar melatih si bayi. Meski kadang tidak tega melihat tagisannya saat dilatih
Iya bang, bisa jadi bayi bingung puting dan memang beda puting dot kan lebih lancar dan mudah keluar susunya. makanya kejadian seperti ini banyak yang menyerah.
DeleteGimana kalau soal ASI yang kemasan itu kak? Yg susunya dari orang lain, bagus gak kira2 dikasih itu kalau ASInya gak keluar?
ReplyDeleteItu ASI perah dek namanya. Bisa punya kita sendiri. Atau punya orang lain. Jika punya orang lain kita mesti cari tahu dulu siapa pendonornya bukan hanya masalah bagus atau tidaknya saja kualitas ASInya tapi juga berhubungan dengan mahram anak kita nanti.
DeleteKl punya kenala konselor laktasi juga efektif untuk mengatasi problem tongue tie ini. Tfs yaa
ReplyDeleteiya kak, sayangnya banyak ibu muda yang belum teredukasi tentang ini. bersyukur dulu aku cepat ikut komunitas dan googling. Kalau gak udah menyerah saja.
DeleteTerimakasih kak. Awak baru tau istilah IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
ReplyDeletehehehe.. Alhamdulllillah dapat ilmu baru ya dek. moga bermanfaat :)
DeleteAku pernah baca tentang imd ini dari novel metropop yang pernah kubaca xixixi
ReplyDeleteNoted deh buat jombs, harus selalu sugesti diri yang baik baik yaa 💪
Yap, bener dek. Dan buat para jomlo malah makin keren mau belajar hal-hal seperti ini biar pas praktek nanti udah paten ngejalaninya.
DeletePake dot atau empeng bisa membuat bentuk gigi atau bibir jadi jelek ya kak. Itu sebabnya ASI itu lebih baik dari semuanya.
ReplyDeleteTp aku pikir selama ini ASI hanya bergantung dengan sayur sayuran aja. Ternyata faktor stress juga mempengaruhi ya
Iya bang dot dan empeng bikin struktur bibir dan gigi jadi jelek. Plus kandungan gula pada sufor bisa cepet bikin gigi rusak. Banyak faktor yang mempengaruhi ASI bang. dukungan suami juga sangat berpengaruh loh bang. Hehehe.. jadi nanti dukunng istri buat ngeASI ya bang.
DeleteAku dulu jg gitu kak pas anak pertama. Setelah perlekatan dibetulkan alhamdulillah lancar. Tapi emang faktor psikis penting bgt, waktu itu aku stress jg soalnya
ReplyDeleteAku malah sempet kena baby blues anak pertama kemarin kk.
Delete